TRAUMA PADA REMAJA AWAL YANG DITINGGAL ORANG TUA AKIBAT KEMATIAN
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Kematian seseorang yang dicintai merupakan pengalaman kehilangan yang paling mempengaruhi individu remaja secara fisik, emosional dan spiritual. Selain itu reaksi seperti munculnya perasaan menyalahkan diri sendiri, marah, depresi, tendensi melakukan perilaku berbahaya, trauma, percobaan bunuh diri sampai perubahan hubungan dengan lingkungan sekitar juga dapat terjadi. Remaja juga mengalami krisis yang bisa menyebabkan stresor dikarenakan adanya transisi perubahan baik secara fisik juga psikologis, salah satu yang dialami yakni trauma. Trauma pada umumnya merupakan tekanan emosional dan psikologis akibat dari kejadian atau peristiwa yang tidak menyenangkan atau pengalaman yang berkaitan dengan kekerasan dan menimbulkan stress yang berlebihan. Tujuan dari penelitian ini yakni mengetahui dampak psikologis yang dialami remaja ketika orang tua meninggal akibat kecelakaan, sakit terminal, dan terkena covid dan mengetahui upaya mengatasi trauma pada remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan dampak psikologis yang dialami remaja ketika kematian orang tua akibat kecelakaan, sakit terminal, dan terkena covid. Dari keenam subjek mengalami sedih, takut, tidak pecaya, cemas, merasa kesepian, merasa tidak aman, mimpi buruk, perasaan menyesal, marah, merasa kecewa, merasa salah, dan stres. Baik subjek laki-laki maupun subjek perempuan mengalami dampak psikologis yang sama. Upaya mengatasi trauma pada keenam subjek ialah dengan melakukan self healing diantaranya bermain bersama teman, menjauhi kejadian penyebab trauma, Terdapat dukungan dari luar diantaranya kakak kandung dan teman keenam subjek.
Kata Kunci: Trauma, Remaja, Kematian
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, E.B. (2002). Development psychology: A life-span approach (Psikologi Perkembangan, Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan).
Diterjemahkan oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga
Hurlock, E. B. (2003). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Irwanto, & Kumala, H. (2020). MEMAHAMI TRAUMA: Dengan Perhatian
Khusus pada Masa Kanak-Kanak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kahija (2021). Penelitian Fenomenologis: jalan memahami pengalaman hidup. PT Kanisius: Yogyakarta.
Kalesaran, Tirza. (2016). Dampak Kematian Ibu Terhadap Kondisi Psikologis
Remaja Putri (Gambaran Resiliensi Remaja Putri Pasca Kematian Ibu).
Papalia, D.E., & Feldman, R.D. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia, Eds 12, Buku2.Jakarta:Salemba Humanika
Santrock, J.W. (2011). Life-Span Development (13th Ed.). New York: McGraw-Hill
Sarlito W. Sarwono. (2000). Berkenalan Dengan Aliran-aliran Dan Tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta: PT. Bulan Bintang.
Shulla, Rachel M. & Toomey, Russell B. (2018). Sex differences in behavioral and psychological expression of grief during adolescence: A meta-analysis. Journal of Adolescence, 65, 219-227.
Subardhini (2016) Politeknik Kesejahteraan Sosial, M., Sosial Jalan Ir H Juanda Nomor, K. R., Dago, K., & Coblong, K. (n.d.). KETERPISAHAN ANAK DARI ORANG TUA ATAU PENGASUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 SEPARATION OF CHILDREN FROM PARENTS OR CAREGIVERS IN THE PANDEMIC TIME OF COVID-19.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Penerbit CV. Alfabeta: Bandung
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV.