HUBUNGAN KONSUMSI MIE INSTAN TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KALIWATES

Main Article Content

Ellya Mulyaningsih
Asmuji Asmuji
Ginanjar Sasmito Adi

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah melewati batas normal sistolik 140 mmHg atau lebih dan diastolik 90 mmHg atau lebih pada dua kali pengukuran. Prevalensi hipertensi di Indonesia diperkirakan meningkat dari waktu ke waktu. Salah satu faktor resiko yang dapat menyebabkan hipertensi yaitu perilaku gaya hidup dalam mengkonsumsi makanan seperti konsumsi garam yang berlebih. Salah satu makanan yang mengandung garam adalah mie instan. Menurut Kementrian Kesehatan batas konsumsi garam per hari tidak boleh melebihi 2000 mg natrium atau setara 1 sendok teh, sedangkan kandungan natrium dalam mie rata – rata keseluruhan 1256 mg natrium. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi mie instan terhadap kejadian hipertensi di Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember. Desain Penelitian  ini deskriptif korelasi dengan pendekatan case control. Populasi penelitian adalah 217 pasien rawat jalan usia 40 – 60 di Puskesmas Kaliwates. Sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu kelompok kasus 27 responden dan kelompok kontrol 27 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner . Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil: Ada hubungan konsumsi mie instan terhadap kejadian hipertensi di Puskesmas Kaliwates p value 0,004 <(0,05), dengan Nilai OR didapatkan yakni 6,192 dengan CI lower upper masing-masing 1,683 dan 22,785 dimana jika mengkonsumsi mie instan berisiko mengalami hipertensi sebesar 6.192 kali dibanding yang tidak mengkonsumsi mie instan, dengan sekurang-kurangnya lebih berisiko sebesar 1,683 kali dan paling besar lebih berisiko sebesar 22,785 kali lipat dapat menderita hipertensi. Saran: Diharapkan responden dapat mengurangi konsumsi makanan instan, tinggi kalori, berlemak, berpengawet dan kurangi asupan garam yang dapat menyebabkan hipertensi.


 


Kata Kunci    : Hipertensi, Mie Instan


 


ABSTRACT


Background: Hypertension or high blood pressure is a condition in which blood pressure exceeds the systolic normal limit of 140 mmHg or more and diastolic 90 mmHg or more at two measurements. The prevalence of hypertension in Indonesia is estimated to increase over time. One of the risk factors that can cause hypertension is lifestyle behavior in eating foods such as excess salt consumption. According to the Ministry of Health, the salt intake limit should not exceed 2000 mg of sodium per day or the equivalent of 1 teaspoon, while the sodium content in peanuts averages a total of 1256 mg. The purpose of this research is to find out the relationship between the consumption of instantaneous noodles and the occurrence of hypertension in Kaliwates Health Center district of Jember. Design is a descriptive correlation with a case control approach. The study population was 217 street care patients aged 40 – 60 in Puskesmas Health Center. The sample in the study was divided into two cases of 27 respondents and a control group of 27. The instinct used is a questionnaire. bivariant analysis using the Chi-square test. Results: There is a relationship between instantaneous meat consumption and hypertension incidence in Kaliwates Health Center p value 0,004 <(0,05), with OR value obtained is 6,192 with lower upper CI respectively 1,683 and 22,785 where if consuming instantaneu meat has a risk of developing high blood pressure of 6.192 times compared to those who do not consume instantaneus meat, with at least a higher risk of 1, 683 times and the greatest a greater risk of suffering from hypertensive 22.785 times. Advice: Expect respondents to reduce the consumption of instant foods, high-calorie, fatty, preserved and reduced salt intake that can lead to hypertension.


 


Keywords: Hypertension, instantaneous noodles

Article Details

How to Cite
Mulyaningsih, E., Asmuji, A., & Adi, G. S. (2024). HUBUNGAN KONSUMSI MIE INSTAN TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KALIWATES. Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan, 4(1), 91–100. https://doi.org/10.5455/nutricia.v4i1.4802
Section
Articles
Author Biographies

Asmuji Asmuji, Universitas Muhammadiyah Jember

Dosen Universitas Muhammadiyah Jember, Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi  Ilmu Keperawatan

Ginanjar Sasmito Adi, Universitas Muhammadiyah Jember

Dosen Universitas Muhammadiyah Jember, Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Ilmu Keperawatan

References

Audina, M. (2019). “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Konsumsi Mie Instan Pada Mahasiswa Stikes Perintis Padang Tahun 2019” Skripsi. Skripsi, 1–59.

Bhatia, M., Kumar, M., Dixit, P., & Dwivedi, L. K. (2021). Diagnosis and Treatment of Hypertension Among People Aged 45 Years and Over in India: A Sub-national Analysis of the Variation in Performance of Indian States. Frontiers in Public Health, 9(October), 1–16.

Bolívar, J. J. (2013). Essential hypertension: An approach to its etiology and neurogenic pathophysiology. International Journal of Hypertension, 2013.

Bui Van, N., Vo Hoang, L., Bui Van, T., Si Anh, H.N., Minh, H.T., Do Nam, K.,...Chu, D. (2019). Prevalence and Risk Factors of Hypertension in the Vietnamese Elderly.

Chasanah, S. U., & Syarifah, N. (2017). Hubungan Karakteristik Individu Penderita Hipertensi dengan Derajat Hipertensi di Puskesmas Depok II Sleman Yogyakarta. Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, 2(1), 1–9.

Damanik. (2011). Nutrisi dan Tekanan darah. Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia

Ekaningrum, A. Y. (2021). Hubungan Asupan Natrium, Lemak, Gangguan Mental Emosional, Dan Gaya Hidup Dengan Hipertensi Pada Dewasa Di Dki Jakarta. Journal of Nutrition College, 10(2), 82–92.

Erdwin Wicaksana, K., Surudarma, I. W., & Wihandani, D. M. (2019). Prevalensi hipertensi pada orang dewasa menengah dengan overweight di denpasar tahun 2018. Intisari Sains Medis, 10(3), 821–824..

Fitri, Y., Rusmikawati, R., Zulfah, S., & Nurbaiti, N. (2018). Asupan natrium dan kalium sebagai faktor penyebab hipertensi pada usia lanjut. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 3(2), 158.

Hao, Z., Liang, L., Pu, D., & Zhang, Y. (2022). Analysis of Sodium Content in 4082 Kinds of Commercial Foods in China. Nutrients, 14(14).

Mayasari, M., Waluyo, A., Jumaiyah, W., & Azzam, R. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi. Journal of Telenursing (JOTING), 1(2), 344–353.

Memah, M., Kandou, G. D., & Nelwan, J. E. (2019). Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Dan Konsumsi Alkohol Dengan Kejadian Hipertensi Di Puskesmas Kombi Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa. Kesmas, 8(1), 68–74.

Peltzer, K., & Phaswana-Mafuya, N. (2014). Hypertension and associated factors in older adults in South Africa. 24(3), 66-71.

Santi, Y., Aini, F., & Liyanovitasari. (2020). Riwayat Konsumsi Mie Instan Terhadap Kejadian Hipertensi Di Prolanis Kecamatan Ungaran. Universitas Ngudi Waluyo Ungaran, 1–8.

Septiawan, T., Permana, I., & Yuniarti, F. A. (2018). Studi Deskriptif Karakteristik Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Yogyakarta. Prosiding Konferensi Nasional Ke-7, 1–9.

Sirait, R. I., Ronoatmodjo, S., Epidemiologi, D., Kesehatan, F., & Universitas, M. (2024). Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Instan Dengan Kejadian Hipertensi. 12, 91–98.

Sutrisna, A., Knowles, J., Basuni, A., Menon, R., & Sugihantono, A. (2018). Iodine intake estimation from the consumption of instant noodles, drinking water and household salt in Indonesia. Nutrients, 10(3).

Tedjasukmana, P. (2012). Tata Laksana Hipertensi. Cdk-192, 39(4), 251–255.

Tiara, U. I. (2020). Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Hipertensi. Journal of Health Science and Physiotherapy, 2(2), 167–171.

Vita Health. (2004). Hipertensi. Jakarta: Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama.

World Health Organization. A Global Brief on Hypertension: Silent Killer, global Public Health Crisis