HUBUNGAN PERSEPSI BUDAYA DENGAN KUNJUNGAN ANC IBU HAMIL TRIMESTER I DI DESA KARANGPRING KECAMATAN SUKORAMBI
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Masyarakat yang tinggal di pedesaan umumnya masih kental dengan adat istiadat atau kebiasaan masa lampau, sehingga sebagian besar masyarakat masih percaya dengan budaya-budaya leluhurnya, salah satu persepsi budaya yang ada dimasyarakat yaitu keluarga yang tidak mengizinkan seorang wanita meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya, sehingga ibu hamil yang tinggal di pedesaan umumnya tidak mau melakukan pemeriksaan kehamilan ANC. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan persepsi budaya dengan kunjungan ANC pada ibu hamil trimester I di Desa Karngpring Kecamatan Sukorambi. Penelitian ini menggunakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian berjumlah 68 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengambilan sampel menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Penelitian didapatkan nilai r = 0,768, menunjukkan tingkatan kekuatan hubungan antara persepsi budaya dengan kunjungan ANC memiliki korelasi yang kuat dan memiliki arah hubungan yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa dua variabel tersebut searah, semakin negatif persepsi budaya ibu hamil maka semakin tidak aktif ibu hamil melakukan kunjungan ANC.
Kata kunci : Persepsi Budaya, Kunjungan ANC
ABSTRACT
People who live in rural areas are generally still thick with customs or habits of the past, so that most people still believe in the culture of their ancestors, one of the cultural perceptions that exist in the community is a family that does not allow a woman to leave the house to check her pregnancy, so pregnant women who live in rural areas generally do not want to do ANC pregnancy checks. The purpose of this study was to determine the relationship between cultural perceptions and ANC visits among first trimester pregnant women in Karngpring Village, Sukorambi District. This study used correlational research with a cross-sectional approach. The study population amounted to 68 respondents. The sampling technique used simple random sampling technique. The sampling technique used questionnaires and observation sheets. The study obtained a value of r = 0.768, indicating the level of strength of the relationship between cultural perceptions and ANC visits has a strong correlation and has a positive relationship direction. This shows that the two variables are in the same direction, the more negative the cultural perceptions of pregnant women, the more inactive pregnant women make ANC visits.
Key words: Cultural Perception, ANC Visit
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
DAFTAR PUSTAKA
Abualhaija, N. (2020). International Journal of Nursing and Health Care Research The Transformational Expedition of Cultural Competence in Nursing. 2(November 2019), 7–10. https://doi.org/10.29011/IJNHR-1127.101127
Agustine, U., Christina, M., & Sukartiningsih, E. (2019). Keterkaitan Sosial Budaya Dengan Pelaksanaan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kambaniru. Jurnal Kesehatan Primer, 4(Juni), 42–54.
Faradhika, A. (2018). Analisis Faktor Kunjungan Antenatal Care Berbasis Teori Transcultural Nursing di Wilayah Kerja Puskesmas Burneh. In SELL Journal Universitas Airlangga Surabaya.
Juairah. (2018). Cultural practices and beliefs during pregnancy of karangsari village community, garut district. Sosiohumaniora - Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Dan Humaniora, 30(1990), 162–167.
Kartini, M., & Kusumadewi,N.(2022). Aspek Budaya selama Kehamilan pada Masyarakat Suku Jawa(The Cultural Aspects of Pregnancy among Javanese People).JurnalKesehatan,11(2), 2721–8007.
Kemenkes RI. (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2021. In Pusdatin.Kemenkes.Go.Id.
Kusuma, R. (2018). the Correlation of Knowledge and Attitudes of Pregnant Women About Antenatal Care With K4 Visit. Jurnal Psikologi Jambi, 3(1), 24–32.
Primayanti, N. L. R. (2022). Hubungan Sosial Budaya dengan Kunjungan Antenatal Care Pertama (K1) pada Ibu Hamil di Desa Songan Wilayah Kerja Puskesmas Kintamani V. Skripsi Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar.
Rahayu, S., Semarang, U. I., & Hamil, I. (2023). Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan HAMIL DI PUSTU WONOREJO PUSKESMAS PRINGAPUS. 5(2), 369–372.
Siti, S. K., & Fitriani, A. I. F. (2023). Edukasi Tentang Pentingnya Pemeriksaan Antenatal Care (Anc) Pada Ibu Hamil. Jcs, 4(3), 48–54. https://doi.org/10.57170/jcs.v4i3.58
Wildaniyah, T., Fakultas Ilmu Keperawatan, N. U. M. J. zaimatusfatiha@gmail. co., Azza, A., Fakultas Ilmu Keperawatan, N. U. M. J. awatiful. azza@unmuhjember. ac. i., Kholifah, S., & Fakultas Ilmu Keperawatan, N. U. M. J. sitikholifah@unmuhjember. ac. i. (n.d.). Hubungan Hasil Skrining Risiko Ibu Hamil dengan Keaktifan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember. 0, 1–6.