KAJIAN SEMIOTIK PUISI JANGAN MENANGIS, IBU PERTIWI KARYA SISKA PUSPITA DEWI

Main Article Content

Wahyuni Marminingsih
Johanes Suranta Kembaren
Lela Lailatul Inayah

Abstract

Puisi adalah bentuk ekspresi diri yang menggambarkan keresahan, imajinasi, kritik, pemikiran, pengalaman, kesenangan, maupun nasehat seseorang. Puisi Siska yang berjudul Jangan Menangis, Ibu Pertiwi, ia tulis pada tahun 2022 saat perhelatan Pagelaran Semarak Sumpah Pemuda pada tanggal 31 Oktober 2022 di The Acacia Hotel & Resort, Jakarta. Untuk mengetahui makna tersirat yang disampaikan oleh Siska Puspita Dewi dalam puisi tersebut perlu adanya penelitian, sehingga dilakukanlah analisis kajian semiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bacaan hermeneutk dengan kajian semiotik Pierce yang terdiri atas ikon, indeks, dan simbol. Metode kualitatif dan pendekatan analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Sumber data didapatkan dari puisi “Jangan Menangis, Ibu Pertiwi” karya Siska Puspita Dewi. Hasil penelitian ini ditemukan adanya 5 ikon: ibu pertiwi, benalu, pemilik palu, bahasa persatuan, bahasa Indonesia, serta tongkat estafet perjuangan pahlawan. 3 indeks: keadilan yang merata, kecerdasan anak bangsa, dan menggenang darah. 5 simbol: pemilik palu yang sudah tiada lagi memiliki malu, ponsel, mimpi para pejuang dan pemimpin terdahulu, menangis Ibu Pertiwi, dan Buih dan tekad untuk negeri.


 


Poetry is a form of self-expression that describes one's anxiety, imagination, criticism, thoughts, experiences, pleasures, and advice. Siska's poem entitled Don't Cry, Mother Earth, she wrote in 2022 during the Youth Pledge Lively Show on October 31, 2022 at The Acacia Hotel & Resort, Jakarta. To find out the implied meaning conveyed by Siska Puspita Dewi in the poem, research is needed, so a semiotic study analysis is carried out. This study aims to describe hermeneutk reading with Pierce's semiotic study consisting of icons, indexes, and symbols. Qualitative methods and descriptive analysis approaches were used in this study. The source of the data was obtained from the poem "Don't Cry, Mother Earth" by Siska Puspita Dewi. The results of this study found 5 icons: ibu pertiwi, benalu, pemilik palu, bahasa persatuan, bahasa Indonesia, and tongkat estafet perjuangan pahlawan. 3 indices: keadilan yang merata, kecerdasan anak bangsa, and menggenang darah. 5 symbols: pemilik palu yang sudah tiada lagi memiliki malu, ponsel, mimpi para pejuang dan pemimpin terdahulu, menangis Ibu Pertiwi, and Buih dan tekad untuk negeri.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Wahyuni Marminingsih, SMP Negeri 37 Jakarta

SMP Negeri 37 Jakarta

Johanes Suranta Kembaren, Tzu Chi Secondary School

Tzu Chi Secondary School

Lela Lailatul Inayah, Universitas Indraprasta PGRI

Universitas Indraprasta PGRI

References

Awang, U. (2020). Puisi: Seni dan Filosofi. Penerbit Pustaka.

Chandler, D. (2021). Semiotics: The Basics (3rd ed.). Routledge.

Esten, M. (1978). Kesusastraan Pengantar Teori & Sejarah. Angkasa.

Fitriani, Rani Siti, dkk. (2021). Ensikloped Bahasa dan Sastra Klasik: Pengertian Sastra Klasik.Yogyakarta:Hikam Pustaka.

Hartati, D. (2019). Pembacaan Heuristik dan Hermeneutik Puisi Indonesia Modern Bertema Pewayangan. Deiksis 11

Hasibuan, M. N. S., Hsb, E. R., Hanum, F., & Harahap, N. J. (2020). Kajian semiotik dalam puisi ketika engkau bersembahyang karya emha ainun najib. 8(2), 26–29.

https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/1780/9/14.%20UNIKOM_DEWI%20INDRIANI_BAB%2 0III.pdf

KBBI. (2021). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Krismatuti, F. (2020). Analisis Semiotik Terhadap Kumpulan Puisi Perahu Kertas Karya Sapardi Djoko Damono. Universitas Widya Dharma.

Peirce, C. S. (1982). Logic as Semiotics: The Theory of Sign. Indiana Universty Press. Pradopo, R. D. (2010). Beberapa Teori Sastra, Metode, dan Penggunaannya. Pustaka Belajar. Pradopo, R. D. (2012). Beberapa Teori Sastra. Teori Sastra. Pustaka Belajar.

Ratna, N. K. (2006). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra. Pustaka Belajar. Salleh, M. H. (2021). Puisi dan Kecerdasan: Menggali Keindahan Bahasa. Penerbit Universitas Malaya.

Salleh, M. H. (2021). Puisi dan Kecerdasan: Menggali Keindahan Bahasa. Penerbit Universitas Malaya.

Sobur, A. (2003). Semiotika Komunikasi. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.