PERBANDINGAN HUKUM PIDANA TERHADAP LGBTQ DI INDONESIA DAN NIGERIA
Main Article Content
Abstract
This think about points to compare the discipline for LGBTQ in Nigeria and Indonesia so that likenesses and contrasts can be drawn between the two legitimate frameworks. This think about could be a regulating think about employing a comparative method. This consider found that: To begin with, there are similitudes within the legitimate frameworks embraced, to be specific both follow to colonial legacy law, customary law, and Islamic law (Sharia). With respect to Sharia Law, the Sharia criminal law embraced within the northern states of Nigeria and through the Sharia Territorial Regulation in a few locales of Indonesia, specifically the Aceh Area which is based on Extraordinary Independence, permits the area to make territorial controls based on Islamic Law (Sharia). Besides, there are likenesses in terms of discipline beneath Sharia Law for Nigeria and Indonesia, to be specific both apply caning, but for male sexual intercut which can be rebuffed by stoning to passing beneath Nigerian Sharia Law. Moment, there are contrasts within the indictment of LGBTQ individuals based on appropriate national laws. In Nigeria, beneath the Criminal Code, anybody who has sexual intercut with another man or with a lady through butt-centric intercut is subject to a jail sentence of 14 a long time. In Indonesia, beneath the current Criminal Code, it as it were forbids gay person acts between grown-ups and children of the same sex. At that point within the 2023 Criminal Code, gay person sex requires it to be wiped out open or distributed as explicit substance or with viciousness. On the other hand, gay person behavior (between 2 adults) without impelling (with the assent of both) isn't considered a wrongdoing.
Pemikiran ini bertujuan untuk membandingkan disiplin LGBTQ di Nigeria dan Indonesia sehingga persamaan dan perbedaan dapat ditarik antara kedua kerangka hukum yang sah tersebut. Pemikiran ini dapat menjadi pemikiran yang mengatur dengan menggunakan metode perbandingan. Pemikiran ini menemukan bahwa: Pertama-tama, terdapat kesamaan dalam kerangka hukum yang dianut, khususnya keduanya mengikuti hukum warisan kolonial, hukum adat, dan hukum Islam (Syariah). Mengenai Hukum Syariah, hukum pidana Syariah yang dianut di negara bagian utara Nigeria dan melalui Peraturan Teritorial Syariah di beberapa daerah di Indonesia, khususnya Daerah Aceh yang didasarkan pada Kemerdekaan Luar Biasa, memungkinkan daerah tersebut untuk membuat kontrol teritorial berdasarkan Hukum Islam (Syariah). Selain itu, terdapat kesamaan dalam hal disiplin berdasarkan Hukum Syariah untuk Nigeria dan Indonesia, khususnya keduanya menerapkan hukuman cambuk, tetapi untuk hubungan seksual laki-laki yang dapat ditolak dengan rajam hingga menjalani Hukum Syariah Nigeria. Kedua, terdapat perbedaan dalam dakwaan terhadap individu LGBTQ berdasarkan hukum nasional yang berlaku. Di Nigeria, berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, siapa pun yang melakukan hubungan seksual dengan pria lain atau dengan wanita melalui hubungan seks anal dapat dikenai hukuman penjara selama 14 tahun. Di Indonesia, berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana saat ini, hanya melarang tindakan homoseksual antara orang dewasa dan anak-anak dengan jenis kelamin yang sama. Sementara itu, dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana 2023, hubungan seksual homoseksual mengharuskannya dilakukan secara terbuka atau disebarkan sebagai konten eksplisit atau dengan kekerasan. Di sisi lain, perilaku homoseksual (antara dua orang dewasa) tanpa paksaan (dengan persetujuan keduanya) tidak dianggap sebagai kejahatan.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Ananyev, M., & Poyker, M. (2021). Christian missions and anti-gay attitudes in Africa. Journal of Economic Behavior & Organization
Andina, E. (2016). Faktor Psikososial dalam Interaksi Masyarakat dengan Gerakan LGBT di Indonesia. Aspirasi
Arivia, G., & Boangmanalu, A. G. (2015). When the State is Absent: A Study of LGBT Community in Jakarta. Jurnal Perempuan
Awaludin, A. (2022). Menjaga Moralitas Publik: Kebijakan Kriminal Perilaku Menyimpang (LGBT) dalam RKUHP. Proceeding of Conference on Law and Social
Badgett, M., Hasenbush, A., & Luhur, W. (2017). LGBT Exclusion in Indonesia and Its Economic Effects
Cahaya, A. (2022). Singgung Ryan Jombang, Mahfud MD Buka Motif Kasus Sambo? Seword.Com
Dewata, M. F. N., & Yulianto, A. (2007). Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris. Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Fajrin, Y. A., Triwijaya, A. F., & Ma’ruf, M. A. (2020). Double track system for criminals against homosexuality background (ideas in criminal law reform). Negara Hukum: Membangun Hukum Untuk Keadilan Dan Kesejahteraan
Hamdan, M., & Nasution, E. S. (2020). Criminalization toward LGBT community and its implementation through the aceh qanun in Indonesia.
Harahap, R. D. (2016). LGBT DI INDONESIA : Perspektif Hukum Islam, HAM, Psikologi dan Pendekatan Maṣlaḥah. Al-Ahkam
Hasan Zaini. (2016). LGBT DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Hasan Zaini. Jurnal Ilmiah Syari‘Ah
Indonesia, K. K. R. (2014). Estimasi Jumlah Populasi Kunci Terdampak HIV Tahun 2012.
Kamalludin, I., Rahma, H., Sari, A. A., & Pujiyono, P. (2018). Politik Hukum Dalam Kebijakan Hukum Pidana LGBT. Jurnal Cita Hukum
Kritz, B. (2021). Direct and Structural Violence against Transgender Populations: A Comparative Legal Study. Florida Journal of International Law
Manchin, G., Perkins, T., Bauer, G., Carr, J. W., Davie, F. A., Singshinsuk, E. D., Street, N. C., & Suite, A. (2021). FACTSHEET SHARI ’ A AND LGBTI PERSONS
Marzuki, P. M. (2005). Penelitian Hukum Edisi Revisi (Revisi). Kencana.
Mckay, T., & Angotti, N. (2016). Ready Rhetorics: Political Homophobia and Activist Discourses in Malawi, Nigeria, and Uganda. Qualitative Siciology
McNicoll, G. (2011). Achievers and Laggards in Demographic Transition: A Comparison of Indonesia and Nigeria. Population and Development Review,
Mustafa, T. (2021). Pasangan Homo Dicambuk 80 Kali di Aceh, Rotan Algojo Patah
Nila Arzaqi. (2018). Kebijakan Hukum Pidana dalam upaya menanggulangi LGBT berbasis Pancasila. Refleksi Hukum Jurnal Ilmu Hukum
Onapajo, H., & Isike, C. (2016). The Global Politics of Gay Rights: The Straining Relations between the West and Africa. Journal of Global Analysis
Rüland, J., Manea, M.-G., & Born, H. (2013). The Politics of Military Reform: Experiences from Indonesia and Nigeria (H. Born (ed.)). Springer US.
Saiful Mujani Research Conculting. (2018). Mayoritas Publik Menilai LGBT Punya Hak Hidup di Indonesia.
Santoso, M. B. (2016). Lgbt Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia. Share : Social Work Journal
Satria, E. (2023). Bejat, Pelatih Paskibra di Muara Enim Cabuli 13 Siswa, Pelaku Minta Disodomi.
Setyawan, D. (2022). Ketua KPAI: 33 Persen Tindakan Kriminal Disumbang Perilaku LGBT
Sofwatin, U., Alfiani, D., Nurjanah, N., & ... (2019). LGBT in Legal and Criminology Aspects. Unnes Law Journal
United States Commission On International Religious Freedom. (2019). Shariah Criminal Law In Northern Nigeria.
Van Hout, M. C., Kaima, R., Mhango, V., & Mariniello, T. (2022). Moving beyond the politization of same-sex sexuality and leveraging right to health to counter inter-personal sexual violence and HIV in Malawi’s prisons. Forensic Science International: Mind and Law, 3(July),
Yuliastini, A., Budimansyah, B., & Arabiyah, H. S. (2018). The Legal Politics of Regulation for Lesbian, Lesbian, Gays, Bisexuals and Transgende (LGBT) in Indonesian Law (Discourse Between Punishment and Regulation). International Journal of Multi Discipline Science (IJMDS),