ANALISIS YURIDIS PERBANDINGAN PENGATURAN PIDANA NARKOTIKA DI INDONESIA DAN MALAYSIA
Main Article Content
Abstract
This study aims to analyze the comparison of narcotics criminal regulations in Indonesia and Malaysia. The main legal issue examined is the difference in legal systems in regulating narcotics crimes, particularly in terms of legal foundations, types of punishment, and approaches to offenders. The research employs a normative legal method with statutory, comparative, and conceptual approaches. The sources of legal materials include primary legal materials such as laws from both countries, secondary legal materials like journals and books, and tertiary legal materials to support the understanding of legal concepts. The results indicate that Indonesia adopts a more flexible approach by providing rehabilitation options for drug users, while Malaysia enforces stricter policies with the application of the reverse burden of proof principle and severe penalties, including the death penalty. Although Malaysia has a more repressive legal system, its effectiveness remains debatable due to the high rate of drug trafficking. Meanwhile, Indonesia faces challenges in implementing rehabilitation policies. This study recommends improving the effectiveness of the legal systems in both countries by optimizing law enforcement and considering a more balanced approach in addressing drug-related crimes.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan pengaturan pidana narkotika di Indonesia dan Malaysia. Isu hukum utama yang dikaji adalah perbedaan sistem hukum dalam mengatur tindak pidana narkotika, khususnya dalam hal dasar hukum, jenis hukuman, serta pendekatan terhadap pelaku. Metode yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan, perbandingan, dan konseptual. Sumber bahan hukum terdiri dari bahan hukum primer berupa undang-undang yang berlaku di kedua negara, bahan hukum sekunder seperti jurnal dan buku, serta bahan hukum tersier yang mendukung pemahaman konsep hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia menerapkan pendekatan yang lebih fleksibel dengan memberikan opsi rehabilitasi bagi pengguna narkotika, sementara Malaysia memiliki kebijakan yang lebih ketat dengan penerapan prinsip reverse burden of proof serta hukuman berat, termasuk hukuman mati. Meskipun Malaysia memiliki sistem hukum yang lebih represif, efektivitas kebijakan tersebut masih diperdebatkan karena tingginya angka peredaran narkotika. Di sisi lain, Indonesia menghadapi tantangan dalam implementasi kebijakan rehabilitasi. Studi ini merekomendasikan peningkatan efektivitas sistem hukum kedua negara dengan mengoptimalkan penegakan hukum dan mempertimbangkan pendekatan yang lebih seimbang dalam menangani peredaran narkotika.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Afandhi, Y., & Jatmiko, A. H. K. (2024). “Tinjauan Yuridis Perbandingan Antara Hukum Positif dan Hukum Islam Terkait Penyalahgunaan Narkoba”. Hukum Inovatif: Jurnal Ilmu Hukum Sosial dan Humaniora, 1(4), 134-146.
Alfarizi, M. A., Syahada, R. N., & Dewi, L. A. K. (2021). “Tinjauan Yuridis terhadap Peran Kerja Sama Imigrasi dalam Perlindungan Hukum Pekerja Migran Indonesia”. Jurnal Syntax Transformation, 2(4), 508-523.
Anwary, I. (2023). “Exploring the Interconnectedness Between Public Administration, Legislative Systems, and Criminal Justice: A Comparative Analysis of Malaysia and Indonesia”. International Journal of Criminal Justice Sciences, 18(1), 172-182.
Aziz, D. A., & Setiani, D. (2024). “Diyat Sebagai Pengganti Pidana Mati Sebagai Pembaruan Hukum Pidana di Indonesia”. JURNAL USM LAW REVIEW, 7(3), 1925-1938.
Dahlan, A., Usman, U., & Liyus, H. (2021). “Perbandingan Pengaturan Perlindungan Saksi Tindak Pidana Pencucian Uang”. PAMPAS: Journal of Criminal Law, 2(1), 1-16.
Hatta, M., Sumiadi, S., Zulfan, Z., Johari, J., Husni, H., & Zahir, M. Z. M. (2023). “Criminal Liability Towards Corporations Acting As Narcotics Traffickers In Indonesia”. International Journal of Law, Environment, and Natural Resources, 3(1), 55-66.
Helmi, M. I., & Refriani, D. A. (2022). “Masa Tunggu Eksekusi Terpidana Mati Di Indonesia Dalam Pendekatan Teori Kepastian Hukum dan Maqasid Al Syariah Suatu Kajian Perbandingan”. Mizan: Journal of Islamic Law, 6(2), 189-202.
Ja'far, M. N. (2024). Perbandingan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang Dengan Predicate Crime Korupsi Di Indonesia Dan Malaysia.
Jainah, Z. O. (2021). Budaya Hukum Penegak Hukum dalam Pemberantasan Tindak Pidana Narkotika-Rajawali Pers. PT. Raja Grafindo Persada.
Marzuki, Peter Mahmud. 2016, Penelitian Hukum (Edisi Revisi), Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Mohamed, M. H. N., Nazar, N. I. M., Ridzwan, I. E., Taufek, N. H. M., & Ab Rahman, N. S. (2022). “Preventing Oversight on Medical Cannabis Legislation in Malaysia: Analysis of Risks, Benefits and Regulation Requirements”. Journal of the Malaysian Parliament, 2.
Mulyani, M. (2024). “Problems of Criminal Sanctions for Narcotics Abuse: Comparative Study of National Crime and Islamic Crime”. Jurnal Mahkamah: Kajian Ilmu Hukum dan Hukum Islam, 9(1), 33-50.
Mustakim, M. (2025). “PHK Pekerja/Buruh di Indonesia Berdasarkan Pasal 52 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021”. Yurispruden: Jurnal Fakultas Hukum Universitas Islam Malang, 8(1), 36-58.
Ng, N. B. M. A., Ayub, Z. A. B., & Rahman, R. B. A. (2022). “The Legal Aspect Of Illicit Enrichment In Malaysia: Is It A Crime To Be Rich?” UUM Journal of Legal Studies, 13(2), 267-293.
Sembiring, K., & Abduh, R. (2025). “Prosedur Penanganan Hukum Anak Pelaku Tindak Pidana Narkotika: Perbandingan Hukum Indonesia-Thailand”. Legal Standing: Jurnal Ilmu Hukum, 9(1), 16-30.
Tarigan, N. A. S. B., & Kaban, S. Y. (2024, May). “Narcotics Crime As a Transnational Crime”. In Proceedings: International Forum Research on Education, Social Sciences Technology and Humanities (Vol. 1, No. 2, pp. 179-182).
Tharshini, N. K., & Ibrahim, F. (2023). “The link between drug dependency and criminality: a systematic review”. Jurnal psikologi Malaysia, 37(2).
Vicknasingam, B., Salleh, N. M., Ramadah, R., Singh, D., Kamarulzaman, A., & Chawarski, M. C. (2021). “Legal challenges in providing treatment for people who use drugs (PWUDs) in Malaysia”. The International journal on drug policy, 97, 103311.