PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK PENDIDIKAN SISWI HAMIL LUAR NIKAH MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Legal protection means providing shelter to human rights that have been harmed by others, and this protection is provided by law enforcement officers to the community to ensure a sense of security. A schoolgirl who becomes pregnant out of wedlock, as part of the community, may feel her right to education revoked, where she should be the one who most deserves legal protection from the state. The right to education is enshrined in national law. Meanwhile, Islam also obliges its followers to seek knowledge. The purpose of this research is to understand legal protection of the right to education for pregnant schoolgirls out of wedlock, according to both positive law and Islamic law. The research conducted is library research based on the study and analysis of texts, employing a statute approach and a conceptual approach. The data sources used are literature data, with document analysis relevant to the research. The data obtained is then processed and analyzed in depth to gain insights or conclusions relevant to the issues being studied. The conclusion derived from this study is that the legal protection of the right to education for pregnant schoolgirls out of wedlock is written in the 1945 Constitution Article 31, which means education is a right that must be received by Indonesian citizens. The protection of pregnant schoolgirls to ensure they still receive their educational rights needs to be a focus of the government, so that no generation is left behind in education. In Islamic law, education is also very important, in accordance with the concept of maqasid shariah, particularly the principle of protecting the intellect (Hifdz al-Aql), the principle of protecting life (Hifdz al-Nafs), which can be a basis for protecting the life of a pregnant schoolgirl, and the principle of protecting offspring (Hifdz al-Nasl) to safeguard the unborn child.
Keywords: Legal Protection, Right to Education, Pregnant Out of Wedlock, Positive Law, Islamic Law
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Ade, B. N. (2011). Psikologi Kesehatan Wanita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Ahmad, K., & Fauzan. (2008). Hukum Perlindungan dan Pengangkatan anak di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Alviana, T. P. (2013). Coping Remaja Perempuan yang Mengalami Hamil di Luar Nikah. 39-40.
Arif, G. (2015). Masalah Perlindungan Anak. Jakarta: Akademika Pressindo.
Chairiyah, N., & Wachid, P. (2018). Hak Warga Negara Dalam Memperoleh Pendidikan Dasar di Indonesia. Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 400-405.
Darmadi. (2019). Arsitektur Akhlak dan Budi Pekerti dalam Interaksi Lintas Budaya. lampung: Swalova Publishing.
Djazuli. (2013). Fiqh Siyasah: Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-Rambu Syariah. Jakarta: Kencana.
E, S. (2006). Etika dan Hukum: Relevansi Teori Hukum Kodrat Thomas Aquinas. Jakarta: Kanisius.
Edo, I. (2019). Pemenuhan Hak siswi Hamil untuk Mendapatkan Pendidikan (Studi Kasus di SMA Negeri 12 Kota Semarang). 4-7.
Eleanora, F. N., Zulkifli, I., Ahmad, & Melanie, P. L. (2021). Buku Ajar Hukum Perlindungan Anak dan perempuan. Malang: Madza Media.
Eli Wuria, D. (2015). Hukum Perlindungan Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hakiki, G. (2020). Pencegahan Perkawinan Anak: Percepatan yang Tidak bisa Ditunda. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Hanafi, M. M. (2012). Kedudukan dan Peran Perempuan. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an.
Komariah, E. S. (2006). Laporan Akhir Kompendium tentang Hak-Hak Perempuan. 1-2.
Luthfiyati. (2009). Deperesi pada Remaja Putri yang Hamil di Luar Nikah. 7-10.
M. Bima, S., & Syofiati, L. (2023). Peran Dinas Pendidikan dalam Mengatasi Kasus Kehamilan Siswa tentang Siswa Persfektif Fiqh Siyasah. Jurnal Pendidikan Indonesia, 333-334.
Machali, I. (2012). Islam Memandang Hak Asasi Pendidikan. 14-17.
Mardi, C. (2018). Aspek Perlindungan Anak Indonesia Ananlisis tentang Perkawinan di Bawah Umur. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Munib, A., Budiono, & Sawa, S. (2010). Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES.
Murtafiah, E. (2019). Pentingnya Peran Ibu Sebagai Madrasah Al-Ula dalam Pendidikan Anak. 1-2.
Muthoifin, Muhamad, A., & Nur, W. (2017). Pemikiran Raden Ajeng Kartini tentang Pendidikan Perempuan dan Relevansinya terhadap Pendidikan Islam. Jurnal Studi Islam, 39-41.
Nurhayati, & Syahrizal. (2015). Urgensi dan Peran Ibu Sebagai Madrasah Al-Ula dalam Pendidikan Anak. 154-155.
Perempuan, K. (2020). Lembar Fakta: Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan. 3-4.
Philipus M, H. (2000). Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia. Surabaya: Bina Ilmu.
Rika, S. (2009). Hukum Perlindungan Anak Indonesia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Rozani, N. G., Rohmah, S. N., & Rahim, A. (2023). Perlindungan Terhadap Korban Seks Komersial Anak di Bawah Umur Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 dan Hukum Islam. Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 1135-1136.
Sariding, D., & Rohmah, S. N. (2020). Konsepsi Negara Sejahtera Menurut Al-Farabi. Indonesian Constitutional Law Journal, 91-92.
Sarwono W, S. (2016). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sohibah, Peranginangin, H., & Rahim, A. (2023). Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Akidah Akhlak Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sukajati Haurgelis. Jurnal Ilmu Sosial, 1063-1064.
Suharto, R. W., & Rahim, A. (2020). Penelantaran Anak Ditinjau dalam Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Journal of Islamic Law, 114-115.
Syarifuddin, A. (2009). Ushul Fiqh. Jakarta: Prenada Media Group.
Wikhdatun, K. (2021). Kewajiban Menuntut Ilmu dalam Islam. Jurnal Riset Agama, 300-301.
Y. Singgih, D. G., & Singgih, D. G. (2012). Psikologi untuk Muda Mudi. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.