PENCEGAHAN KORUPSI DI LINGKUNGAN KERJA
Main Article Content
Abstract
Korupsi di lingkungan pekerjaan dipengaruhi oleh faktor individu, organisasi, dan masyarakat. Di tingkat individu, rendahnya moralitas, kebutuhan ekonomi, gaya hidup konsumtif, dan tekanan dari atasan dapat meningkatkan risiko korupsi. Dari sisi organisasi, budaya yang mendukung praktik korupsi, sistem pengawasan yang lemah, penyalahgunaan wewenang, serta keterbatasan sumber daya manusia berkontribusi pada terjadinya korupsi. Masyarakat
juga memainkan peran penting melalui norma sosial, kondisi ekonomi, dan pengaruh politik yang menganggap korupsi sebagai hal yang wajar.Kebijakan dan prosedur pencegahan korupsi di Indonesia menunjukkan aspek positif, seperti pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), peningkatan transparansi, pendidikan anti-korupsi, dan perlindungan bagi whistleblower. Namun, tantangan seperti korupsi sistemik, perlawanan terhadap KPK, dan kesenjangan hukum masih ada.Budaya organisasi berperan krusial dalam mencegah korupsi dengan membentuk lingkungan kerja yang etis, mendukung perilaku karyawan, serta mendorong kepemimpinan yang berintegritas. Pendidikan dan pelatihan etika kerja juga penting untuk meningkatkan kesadaran etis, mengintegrasikan konten anti- korupsi, serta mengembangkan karakter dan kepemimpinan yang berintegritas. Keseluruhan, komitmen yang kuat dari semua pihak diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan mengurangi dampak negatif korupsi terhadap pembangunan nasional.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Amalia, Susi. Analisis Dampak Korupsi Pada Masyarakat (Studi Kasus Korupsi Pembangunan Shelter Tsunami di Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang). Epistemik: Indonesian Journal of Social And Political Science.
Hasan, Zainudin. Rendahnya Moralitas Mengakibatkan Profesionalisme dan Terjadi Ketidakmauan Penegak Hukum. Comserva: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Hasan, Zainudin, Ahmad Qunaifi, Agel Pratama Andika, Dimas Disa Pratama, and Salsabila Mindari. Urgensi Pendidikan Anti Korupsi dalam Membangun Karakter Anak Bangsa. Jalakotek: Journal of Accounting Law Communication and Technology.
Hartono, B., & Hasan, Z. (2021). Implementasi Pertanggung Jawaban Pelaku Tindak Pidana Korupsi dalam Penyalah Gunaan Anggaran Pendahuluan dan Belanja Kampung (Apbk) yang Dilakukan Oleh Oknum Mantan Kepala Kampung Menanga Jaya.
Kusanto, Gotokorupsi Cermin Etika Sikap dan Mental Individu, and Widyaiswara Utama. Korupsi Cermin Etika Sikap dan Mental Individu. Behavioral and Ethics.
Lakmidaca, Laras Celviana, Aqiilah Raeghinaa Azahra, Kania Septiani, and Arrum Cahyaningrum. Efektivitas Penanganan Korupsi di Indonesia.
Ramdhan, Satyo Hernawan, Rahmi Fauzia, and Rendy Achmad. Peranan Budaya Organisasi Terhadap Kecenderungan Perilaku Korupsi Pada Pegawai Instansi Pemerintahan Kota Banjarbaru. Jurnal Kognisia.
Supriatmo, Supriatmo. Budaya Organisas dalam Pencegahan Perilaku Korupsi Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya.
Ummah, Masfi Sya’fiatul. Brahmapur Bribery Index, 2009 Urban Corruption Survey In Brahmapur, Orisa. Sustainability (Switzerland).
Yusuf, M, A Sahrin, And H Yusuf. Analisis Peran Pendidikan dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi: Program Dan Alternatif Strategi.