IMPLEMENTASI PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP WARGA BINAAN LANJUT USIA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA MAGELANG
Main Article Content
Abstract
Pelayanan kesehatan bagi warga binaan lanjut usia menjadi isu penting dalam sistem kesehatan di Indonesia. Hal ini karena karena lansia termasuk kedalam kelompok rentan yang membutuhkan perhatian dan pelayanan kesehatan yang memadai. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 pasal 7 huruf (d) yaitu setiap narapidana berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan melakukan analisis terhadap kasus tersebut. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian menggunakan metode atau pendekatan studi kasus (case study). Menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman untuk mengetahui suatu kualitas pelayanan (service quality) harus mengukur tingkat kepuasan konsumen terhadap bentuk pelayanan tersebut. Terdapat beberapa indikator kepuasan konsumen yang terletak pada lima dimensi kualitas pelayanan yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. Poliklinik Lapas Magelang telah memberikan berbagai macam bentuk pelayanan kesehatan kepada setiap narapidana terlebih kepada narapidana lanjut usia dan disabilitas, akan tetapi masih ada juga beberapa bentuk pelayanan kesehatan yang belum berjalan optimal pada Lapas Magelang karena berbagai macam kendala yang ada.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.