PRAKTIK NIKAH MISYAR DALAM HUKUM ISLAM: PERSPEKTIF ULAMA KONTEMPORER

Main Article Content

Andrew Hermawan Harahap
Aulia Hafsah Pane
Fildza Rasiqah
Julaikha Nasution
Muhammad Zainuddin Rambe

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik nikah misyar dalam perspektif hukum Islam, dengan merujuk pada pandangan ulama kontemporer. Nikah misyar, yang sering dipahami sebagai pernikahan tanpa kewajiban tinggal bersama dan beberapa hak-hak istri yang diabaikan, menjadi isu yang kontroversial dalam kajian fiqh. Beberapa ulama kontemporer membenarkan praktik ini dengan alasan adanya kebutuhan untuk mengakomodasi kondisi sosial tertentu, sementara ulama lainnya menilai nikah misyar sebagai bentuk penyimpangan dari tujuan pernikahan dalam Islam, yang seharusnya berdasarkan kasih sayang dan keadilan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif-kualitatif dengan menggali literatur fiqh dari berbagai madzhab dan pendapat ulama kontemporer.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Harahap, A. H., Pane, A. H., Rasiqah, F., Nasution, J., & Rambe, M. Z. (2025). PRAKTIK NIKAH MISYAR DALAM HUKUM ISLAM: PERSPEKTIF ULAMA KONTEMPORER. Causa: Jurnal Hukum Dan Kewarganegaraan, 10(2), 11–20. https://doi.org/10.3783/causa.v10i2.9539
Section
Articles
Author Biographies

Andrew Hermawan Harahap, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Perbandingan madzhab, Syariah dan hukum, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Aulia Hafsah Pane, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Perbandingan madzhab, Syariah dan hukum, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Fildza Rasiqah, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Perbandingan madzhab, Syariah dan hukum, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Julaikha Nasution, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Perbandingan madzhab, Syariah dan hukum, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Muhammad Zainuddin Rambe, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Perbandingan madzhab, Syariah dan hukum, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

References

Ahmad Warson MunawirAl-Munawwi. (1997). Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progresif)

Ahmad Bin Yusūf Bin Ahmad Al-Daryūsī, (2005). Al-Zawāj al-‘Urfi Haqīqatuhu Wa Ahkamuhu, (Riyadh: Darul ‘Ashimah,)

Muhammad Ibn Ismaīl al-Bukhārī, Sahīh Bukhārī,

Usamah Umar Sulaiman Al-Asyqārī. (2000). Mustajaddad Fiqhiyyah Fi Qadhāyā Al-zawāj Wa al-Thalāq, (Riyadh: Dar al-Nafais)

Yūsuf al-Qardāwī. (1423H). Zawāj al-Misyār Haqiqatuhu Wa Hukmuhu, (Riyadh: Dar al- Qalam li Kulliyyat al-Islamiyyah)

Yusuf al-Qardhawi, (1421H). Hady alIslam Fatawi Mu’asirah, (t.kt: Dar al-Qalam), 401

Hasbi Ash-Shiddiqi. (2020). Pandangan Al-Qardhawi Tentang Hukum Nikah Misyar (Kajian Analisis Kritis Perspektif Dhawabith Al-Maslahah Syekh Ramadan Al-Buthi), Jurnal Hukum Islam Nusantara, vol. 3, No. 1

Shaykh Abu Malik Kamal bin al-Sayyid Salim, Sahih Fiqh Sunnah, Jilid 3 (Riyadh: Jami’ah al-Islamiyyah al-Su’ȗdiyah, t.th.),

Kementrian Agama Republik Indonesia. (2019)Al-Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta: LPMQ)