AZOLLA PINNATA DAN RUMPUT LIAR SEBAGAI KOMPONEN PUPUK BOKASHI RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS EM4

Main Article Content

Aryo Herdiansah
Fazril Kurniawan
Nadhira Salsabila Sopiyan
Salwa Meliyana

Abstract

Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dalam sektor pertanian telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran tanah dan air serta menurunnya jumlah dan aktivitas mikroorganisme tanah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan mengembangkan pupuk organik berbasis fermentasi dengan memanfaatkan tanaman air Azolla pinnata sebagai bahan utama. Azolla dipilih karena mengandung nitrogen alami, mudah dibudidayakan, dan mampu tumbuh dengan cepat. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu budidaya Azolla selama 10 hari di bawah paparan sinar matahari langsung dan fermentasi bahan pupuk selama 4 hari dengan tambahan rumput liar serta larutan EM4 sebagai aktivator. Metode yang digunakan adalah eksperimen terapan dengan analisis kualitatif deskriptif terhadap perubahan fisik bahan selama proses fermentasi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Azolla tumbuh dengan baik, memenuhi permukaan wadah budidaya, dan menghasilkan biomassa yang cukup untuk proses pembuatan pupuk. Proses fermentasi menghasilkan pupuk bokashi dengan ciri khas berupa aroma khas fermentasi, warna kehitaman, dan tekstur gembur yang menunjukkan bahan telah terurai. Berdasarkan hasil tersebut, Azolla pinnata memiliki potensi sebagai bahan baku pupuk organik yang ramah lingkungan, berbiaya rendah, serta dapat mendukung praktik pertanian berkelanjutan dengan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis.


The excessive use of chemical fertilizers in the agricultural sector has caused negative environmental impacts, such as soil and water pollution as well as a decrease in the quantity and activity of soil microorganisms. To address these issues, this study aims to develop an organic fertilizer based on fermentation by utilizing the aquatic plant Azolla pinnata as the main material. Azolla was chosen because it contains natural nitrogen, is easy to cultivate, and grows rapidly. The research was conducted in two stages: the cultivation of Azolla for 10 days under direct sunlight exposure, and the fermentation of the fertilizer materials for 4 days using wild grass and an EM4 solution as an activator. The method used was applied experimentation with descriptive qualitative analysis of physical changes in the materials during the fermentation process. Observations showed that Azolla grew well, covered the surface of the cultivation container, and produced sufficient biomass for fertilizer production. The fermentation process resulted in bokashi fertilizer characterized by a distinct fermentation aroma, dark color, and crumbly texture, indicating that the materials had decomposed. Based on these results, Azolla pinnata has the potential to serve as an eco-friendly, low-cost raw material for organic fertilizer, supporting sustainable agriculture by reducing dependence on synthetic chemical fertilizers.

Article Details

How to Cite
Aryo Herdiansah, Fazril Kurniawan, Nadhira Salsabila Sopiyan, & Salwa Meliyana. (2025). AZOLLA PINNATA DAN RUMPUT LIAR SEBAGAI KOMPONEN PUPUK BOKASHI RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS EM4. Hibrida: Jurnal Pertanian, Peternakan, Perikanan, 4(1), 1–10. https://doi.org/10.3766/hibrida.v4i1.12702
Section
Articles

References

Alvarez, R., Galloway, J. N., & Gibson, S. L. (2019). Environmental impacts of fertilizer use in agriculture. Journal of Agricultural Science, 35(2), 245–260.

Andriani, E., dkk. (2023). Pemanfaatan Sampah Organik dalam Produksi Pupuk Bokashi di Masyarakat. Abdihaz: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 3(1), 29–33.

Aulia, R., Sari, D. P., & Putri, M. (2023). Pelatihan pembuatan pupuk bokashi untuk pemberdayaan kelompok tani di daerah perkotaan. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 15(2), 45-53.

BBPP Lembang. (2020). Panduan teknis pembuatan pupuk bokashi dan pengendalian kelembaban. Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang.

Dewi, N. K., & Afrida, S. (2022). Efektivitas pelatihan pembuatan pupuk bokashi dalam meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK. Jurnal Pengembangan Masyarakat, 10(1), 22-30.

DLHK Banten. (2019). Laporan teknis pembuatan pupuk bokashi berbasis limbah organik. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Provinsi Banten.

Fitriany, A., & Zaenal, M. (2020). Pelatihan pembuatan pupuk organik bokashi sebagai upaya peningkatan produktivitas pertanian. Jurnal Agribisnis dan Pengabdian, 8(1), 12-20.

Gibson, S. L., & Galloway, J. N. (2021). Azolla as livestock feed: A sustainable alternative. Animal Feed Science and Technology, 48(3), 198–207.

Haryati, B. Z. (2015). Pengaruh pupuk bokashi azola terhadap pertumbuhan bibit tamarillo (Cypomandra betaeasenat). AgroSainT, 6(2), 22–32.

Hermawan, A., Budianta, D., & Warsito. (2023). Growth response of corn due to application of simple mixed compound fertilizer derived from urea - azolla (azolla sp.) - coal fly ash.

IAIS Syarifuddin. (2022). Pengaruh suhu dan kelembaban terhadap aktivitas mikroba dalam fermentasi pupuk bokashi. Jurnal Ilmu Pertanian, 14(3), 101-110.

IP2TP Kayuagung. (2021). Uji coba media tumbuh Azolla pinnata. Prosiding SEMNAS BIO.

Iswahyudi, R., Hidayat, T., & Santoso, B. (2020). Pengaruh dosis pupuk bokashi kotoran campuran terhadap pertumbuhan bawang merah dan melon. Jurnal Agronomi Indonesia, 48(1), 34-42.

JABB (Jurnal Agroekologi dan Budidaya Berkelanjutan). (2025). Kajian fermentasi dan aplikasi pupuk bokashi berbasis Azolla pinnata. JABB, 7(1), 15-28.

Jayasundara, P. (2022). Wastewater Treatment by Azolla: A Review.

Liu, J., Zhang, Y., & Sugiyama, S. (2020). Azolla utilization in sustainable agriculture. Journal of Soil and Environmental Sciences, 22(3), 307–316.

Mok Sam Lum, N. F. A., & Chin, C. F. S. (2024). The Effect of Azolla (Azolla pinnata) Extract on the Growth and Yield of Sweet Corn under Reduced Nitrogen Fertilization Practice.

Ningrum, S. A., et al. (2024). Pengaruh pemberian biowash terhadap pertumbuhan Azolla pinnata. Bioma, 9(2), 102–115.

Oktafiani, R., Putra, A., & Wulandari, S. (2020). Peran pupuk bokashi dalam meningkatkan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Jurnal Tanah dan Lingkungan, 12(2), 77-85.

Pertiwi, L., Nugroho, S., & Kurniawan, D. (2024). Pengelolaan kelembaban dan dampaknya terhadap kualitas pupuk bokashi. Jurnal Lingkungan dan Pertanian Berkelanjutan, 9(1), 50-62.

Phooi, C. L., Azman, E. A., & Ismail, R. (2022). Role of organic manure Bokashi improving plant growth and nutrition: A review. Sarhad Journal of Agriculture, 38(4), 1478–1484.

Pramaswari, D., Wulandari, S., & Haryanto, B. (2011). Tekstur dan warna pupuk bokashi sebagai indikator fermentasi. Jurnal Ilmu Tanah, 5(2), 89-95.

Sandhitya, R., Fauzi, M., & Rahman, A. (2023). Pemanfaatan Azolla sebagai pakan alternatif dan bahan pupuk organik. Jurnal Ilmu Ternak dan Pertanian, 11(1), 40-49.

Sugiyama, S., Liu, J., & Zhang, Y. (2018). Fermentation technology for organic fertilizer production: A review. Agricultural Technology, 19(1), 12–18.

Susilo, H., Wahyuni, S., & Hartono, R. (2024). Peran Azolla pinnata dalam sistem pertanian berkelanjutan. Jurnal Agrikultura, 16(1), 23-35.

Tallo, S., & Sio, S. (2019). Pengaruh suhu fermentasi terhadap kualitas pupuk bokashi. Jurnal Pertanian Tropika, 7(3), 120-128.

Untad. (2020). Laporan penelitian pengaruh pupuk bokashi terhadap pertumbuhan tanaman. Universitas Tadulako.

Zulfida, Z., Hidayat, F., & Nuraini, R. (2022). Kajian kandungan nutrisi Azolla pinnata sebagai pakan ternak dan bahan pupuk. Jurnal Peternakan dan Lingkungan, 14(2), 67-75.