TEKNIK STABILISASI TANAH DAN PENGELOLAAN AIR PADA LAHAN KERING: SOLUSI BERKELANJUTAN UNTUK PERTANIAN
Main Article Content
Abstract
Lahan kering merupakan tantangan besar dalam pertanian, terutama di daerah dengan curah hujan rendah. Tanpa pengelolaan yang tepat, lahan kering dapat mengalami penurunan kualitas, erosi, dan bahkan degradasi tanah, yang pada gilirannya berdampak negatif pada ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Artikel ilmiah ini mengkaji pentingnya stabilisasi tanah dan pengelolaan air dalam konteks pertanian berkelanjutan di lahan kering. Stabilisasi tanah menjadi penting untuk mencegah erosi dan degradasi, yang sering terjadi pada lahan. Pengelolaan tanah dan air yang efisien diperlukan untuk meningkatkan kesuburan dan produktivitas tanah, serta memaksimalkan penggunaan sumber daya air. Dalam konteks ini, pertanian berkelanjutan berperan penting dengan menerapkan praktik-praktik seperti rotasi tanaman, pemanfaatan teknologi irigasi, dan penggunaan pupuk organik. Melalui artikel ilmiah ini, diharapkan lahan kering dapat dikelola secara efektif, menghasilkan hasil pertanian yang optimal, dan menjaga keseimbangan ekosistem. Artikel ilmiah ini merekomendasikan kebijakan yang mendukung praktik pertanian berkelanjutan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan kering dan meningkatkan ketahanan pangan.
Drylands are a major challenge in agriculture, especially in areas with low rainfall. Without proper management, drylands can suffer from degradation, erosion and even soil degradation, which in turn negatively affects food security and farmers' welfare. This scientific article examines the importance of soil stabilization and water management in the context of sustainable agriculture in drylands. Soil stabilization is important to prevent erosion and degradation, which often occur on the land. Efficient soil and water management is needed to improve soil fertility and productivity, and maximize the use of water resources. In this context, sustainable agriculture plays an important role by implementing practices such as crop rotation, utilization of irrigation technology, and use of organic fertilizers. Through this scientific article, it is hoped that drylands can be managed effectively, producing optimal agricultural yields and maintaining ecosystem balance. This scientific article recommends policies that support sustainable agricultural practices to optimize dryland use and improve food security.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
M. Anwar and R. E. Prasetyowati, “Karakteristik Petani dan Keragaan Usahatani Jagung (Zea mays) Lahan Kering Beriklim Kering (LKBK) di Kecamatan Pringgabaya,” J. Ilm. Rinjani, vol. 9, no. 1, pp. 157–165, 2021.
A. Mulyani and M. H. Suwanda, “Pengelolaan Lahan Kering Beriklim Kering untuk Pengembangan Jagung di Nusa Tenggara,” J. Sumberd. Lahan, vol. 13, no. 1, p. 41, 2020, doi: 10.21082/jsdl.v13n1.2019.41-52.
A. N. Muttaqin, U. H. Mihdar, and Rusdi Nur, “Optimalisasi dan pengembangan mesin penggembur tanah inovatif untuk meningkatkan produktivitas lahan kering,” J. Tek. Mesin Indones., vol. 18, no. 2, pp. 45–52, 2023, doi: 10.36289/jtmi.v18i2.449.
ERMANSYAH, “Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran,” Progr. Stud. Agribisnis Fak. Pertan. Univ. Muhammadiyah Makassar, vol. 8, no. 4, pp. 1–10, 2019, [Online]. Available: https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jspp/issue/view/1149.
N. Heryani, B. Kartiwa, A. Hamdani, and N. Sutrisno, “Pengelolaan Tanah dan Air Pada Budidaya Padi Gogo dan Palawija di Bawah Tegakan Tanaman Tahunan untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan,” J. Sumberd. Lahan, vol. 14, no. 1, p. 1, 2020, doi: 10.21082/jsdl.v14n1.2020.1-14.
D. Auliyani, “Upaya Konservasi Tanah dan Air pada Daerah Pertanian Dataran Tinggi di Sub-Daerah Aliran Sungai Gandul,” J. Ilmu Pertan. Indones., vol. 25, no. 3, pp. 382–387, 2020, doi: 10.18343/jipi.25.3.382.
E. Tando, “Review: Peningkatan Produktivitas Tebu (Saccarum Officinarum l.) pada Lahan Kering Melalui Pemanfaatan Bahan Organik dan Bahan Pelembab Tanah Sintesis,” Biotropika - J. Trop. Biol., vol. 5, no. 3, pp. 90–96, 2017, doi: 10.21776/ub.biotropika.2017.005.03.6.
S. N. Fitriyanti, Purwadi, and M. Arifin, “Land suitability in sustainable cultivation practices for porang (Amorphophallus oncophyllus L.) in Pasuruan Regency, Indonesia,” J. Ilm. Pertan., vol. 20, no. 2, pp. 163–174, 2023, doi: 10.31849/jip.v20i2.13291.
M. Basir, N. Edy, and Isrun, “Identifikasi Kesuburan Lahan Dan Pendapatan Petani Pasca Bencana Alam Gempa Bumi Identification of Land Fertility and Farmers ’ Income After Earthquake Natural Disasters Pendahuluan,” pp. 103–114, 2023, doi: 10.22487/ms26866579.2023.v11.i2.pp.103-114.
B. Sulistio, H. Syam, S. Ginting, and Z. Zulfikar, “Pemetaan Status Hara Phospor ( P ) Tersedia , pH dan C-Organik pada Lahan Kelapa Sawit di Desa Lawonua Kecamatan Besulutu Kabupaten Konawe,” vol. 2, no. 01, pp. 37–47, 2024.
“Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 tahun 2006 tentang Irigasi.” .
N. Noywuli, “Pendekatan Konservasi Dalam Pengelolaan Lahan Perbukitan Untuk Usaha Pertanian,” Pertan. Unggul, vol. 2, no. 1, pp. 16–27, 2023.
Donny Nugroho K, “KAJIAN IMPLEMENTASI SISTEM IRIGASI BIG GUN SPRINKLER DAN BAHAN ORGANIK TERHADAP KELENGASAN TANAH DAN PRODUKSI JAGUNG DI LAHAN KERING,” 2017.
P. Rejekiningrum and B. Kartiwa, “Upaya Meningkatkan Produksi Tanaman Jagung Menggunakan Teknik Irigasi Otomatis di Lahan Kering Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat,” Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, vol. 1, no. 8, pp. 2027–2033, 2015, doi: 10.13057/psnmbi/m010830.
Yonce Melyanus Killa, Melycorianda Hubi Ndapamuri, Edmilson Umbu Ratu, and Matias Umbu Teul, “Kajian Sifat Fisik Tanah pada Lahan Kering Beriklim Kering di Kecamatan Wulla Waijelu Kabupaten Sumba Timur,” J. Galung Trop., vol. 13, no. 1, pp. 19–26, 2024, doi: 10.31850/jgt.v13i1.1161.
K. Ahmad, Y. B. Yamusa, and M. A. Bin Kamisan, “Effects of soil recompaction on permeability,” Sci. World J., vol. 13, no. 3, pp. 6–9, 2018.
Lutfiyana, N. Hudallah, and A. Suryanto, “Rancang Bangun Alat Ukur Suhu Tanah , Kelembaban Tanah, dan Resistansi,” Tek. Elektro, vol. 9, no. 2, pp. 80–86, 2017.
A. W. Dani and Aldila, “Rancang Bangun Sistem Pengairan Tanaman Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah,” J. Teknol. Elektro, vol. 8, no. 2, pp. 151–155, 2017.
G. sari merliana, “Rancang Bangun Alat Penyiram Tanaman Otomatis Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah,” J. Electr. Technol., vol. 3, no. 1, pp. 13–17, 2018.
K. Tri et al., “Perancangan Alat Ukur Kelembaban Tanah Menggunakan Capacitive Soil Moisture Sensor Berbasis Android,” vol. 8, no. 2, 2024.
D. T. Watopa, A. Ungirwalu, S. Moeldjono, J. F. Wanma, and P. A. Dimara, “Tipologi penggunaan dan perubahan lahan berbasis spasial: pendekatan studi kasus di kabupaten jayapura,” Cassowary, vol. 5, no. 2, pp. 173–188, 2022, doi: 10.30862/casssowary.cs.v5.i2.104.
G. Rusmayadi, Indriyani, E. Sutrisno, R. J. Nugroho, C. Prasetyo, and A. Z. A. Alaydrus, “Evaluasi Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Air dalam Irigasi Pertanian: Studi Kasus di Wilayah Kabupaten Cianjur,” J. Geosains West Sci., vol. 1, no. 02, pp. 112–118, 2023, doi: 10.58812/jgws.v1i02.422.