UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS VIII SMP LABSCHOOL UNESA 3
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Melihat kenyataan yang terjadi di SMP LABSCHOOL UNESA 3. Peneliti menyimpulkan bahwa kebugaran siswa kelas VIII B dirasa kurang karena proses pembelajaran yang kurang menarik dan menyenangkan. Sehingga siswa kurang aktif mengikuti dan akhirnya kebugaran jasmani mereka rendah. Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi adalah salah satu mata pelajaran wajib di sekolah mulai tingkat SD sampai tingkat SMA yang pelaksanaannya harus memperlakukan siswa secara individu dengan memperhatikan masalah yang dihadapi. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII-B SMP LABSCHOOL UNESA 3 yang berjumlah 38 siswa dengan 20 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Kelas VIII-B merupakan kelas unggulan yang kalau dilihat dari kemampuan akademisnya mereka mempunyai rata-rata yang lebih baik dari pada kelas yang lain.Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II, dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan kebugaran jasmani (VO2Max) siswa baik proses maupun hasil dari tes. Data awal telah dambil mendapat rata-rata VO2Max 25,7 dengan pesentasi 50% hanya 19 siswa dari 38 siswa yang kebugarannya baik Oleh karena itu, peneliti mengambil langkah penelitian dengan menerapkan pendekatan bermain dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat meningkatkan Kebugaran siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan akhirnya kebugaran jasmaninya pun dapat meningkat.
Looking at the reality of what happened at UNESA 3rd LABSCHOOL SMP. Researchers concluded that the fitness of class VIII B students was felt to be lacking because the learning process was less interesting and enjoyable. So students are less active and ultimately their physical fitness is low. Health and recreation physical education is one of the mandatory subjects in schools from elementary school to high school level, the implementation of which must treat students individually by paying attention to the problems they face. This research was conducted on students in class VIII-B SMP LABSCHOOL UNESA 3, totaling 38 students with 20 male students and 18 female students. Class VIII-B is a superior class which, if seen from their academic abilities, has a better average than the other classes. Based on the results of implementing actions in cycle I and cycle II, it can be stated that there has been a good increase in students' physical fitness (VO2Max). process and results of the test. Initial data has been taken to get an average VO2Max of 25.7 with a percentage of 50%, only 19 students out of 38 students had good fitness. Therefore, researchers took research steps by implementing a play approach in the learning process. So that it can increase students' fitness in participating in the learning process and ultimately their physical fitness can also increase
Downloads
Article Details
References
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang sistem Keolahragaan Nasional (oneline). Tersedia: http//.gurupintar.ut.ac.id (05 maret 2009).
Maksum, Ali. 2007. Statistik dalam Olahraga. Surabaya: Unesa University Press.
Maksum, Ali. 2008. Metodologi Penelitian. Surabaya: Unesa University Press.
Martini. 2005. Prosedur dan Prinsip-Prinsip Statistika. Surabaya: Unesa University Press.
Mu’alimin, & Cahyadi, R. A. H. (2014). Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik
Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMA/MA. Jakarta: Litera Prenada Media Group. (http://www.dikti.go.id/Archive2007/PTK DAN PENJAS. diakses 18 November 2009).