ANALISIS PENGARUH ABU TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI SEMEN PADA BETON GEOPOLIMER BERBASIS FLY ASH
Main Article Content
Abstract
Beton adalah material komposit yang mencampurkan bahan dasar semen, agregat, dan air dengan perbandingan tertentu. Pada pembuatan beton, semen adalah bahan yang sangat penting sebagai pengikat. Produksi yang terus meningkat menyebabkan pengerukan batu kapur serta emisi gas CO2 meningkat juga. Beton geopolimer adalah salah satu inovasi untuk mengurangi penggunaan semen. Pengikat yang digunakan pada beton geopolimer adalah bahan pozzolan seperti limbah batu bara (fly ash) yang mengandung unsur silika dan alumina. Selain itu, bahan limbah lainnya yang mengandung unsur silika dapat menjadi alternatif pengganti semen, salah satunya tempurung kelapa. Tempurung kelapa dibakar selama kemudian dimasukkan kedalam furnace selama 4 jam dengan suhu 700°C. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh abu tempurung kelapa terhadap beton geopolimer berbasis fly ash. Variasi yang digunakan 0%, 2%, 4%, dan 6% serta rasio alkali aktivator NaOH:Na2SiO3 sebesar 1:2,5. Sampel yang digunakan sebanyak 12 buah, dengan uji kuat tekan pada umur 7 hari. Proses curing dengan pengovenan sampel selama 24 jam pada suhu 90°C. Dari hasil pengujian, nilai slump 0 mm untuk semua variasi, hasil uji vicat menunjukkan bahwa penggunaan fly ash mempercepat waktu ikat semen, berat volume optimum pada variasi 6% sebesar 2122,51 kg/m3, kuat tekan optimum pada variasi 0% sebesar 18,37 MPa, dan adanya perbedaan yang signifikan dari setiap variasi abu tempurung kelapa.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
J. Davidovits, “Geopolymers - Inorganic polymeric new materials,” J. Therm. Anal., vol. 37, no. 8, pp. 1633–1656, 1991, doi: 10.1007/BF01912193.
B. Santosa, A. Ginting, P. Adi, and E. O. Manasye, “Pengaruh Penggantian Sebagian Semen dengan Abu Tempurung Kelapa terhadap Kinerja Beton,” J. Tek. Sipil, vol. 19, no. 2, pp. 278–292, 2023, doi: 10.28932/jts.v19i2.5286.
M. F. Eransyah, N. Paryati, and R. Sylviana, “Pengaruh Penggunaan Serbuk Arang Batok Kelapa Terhadap Kuat Tekan Beton,” J. Sains dan Teknol., vol. 2, no. 1, pp. 53–59, 2022, doi: 10.47233/jsit.v2i1.88.
A. Ginting, B. Santosa, and W. C. Gumilang, “Pengaruh Penambahan Abu Tempurung Kelapa TerhadapKuat Tekan Beton Dengan Faktor Air Semen Tetap,” Ranc. bangun Tek., vol. 08, no. July, pp. 1–53, 2022, [Online]. Available: http://e-journal.janabadra.ac.id/
M. A. Adajar, J. Galupino, C. Frianeza, J. F. Aguilon, J. B. Sy, and P. A. Tan, “COMPRESSIVE STRENGTH AND DURABILITY OF CONCRETE WITH COCONUT SHELL ASH AS CEMENT REPLACEMENT,” Int. J. GEOMATE, vol. 18, no. 70, pp. 183–190, 2020.
A. A.J, O. J.O, and A. A.A, “Potential Of Coconut Shell Ash As Partial Replacement Of Ordinary Portland Cement In Concrete Production,” Int. J. Eng. Sci. Invent., vol. 9, no. 1, pp. 47–53, 2020.
T. B. Santoso, C. A. Prastyanto, and J. J. Ekaputri, “Pemanfaatan Lumpur Sidoarjo dan Fly Ash Sebagai Material Buatan Berbasis Pasta,” vol. 19, pp. 39–44, 2021.
D. S. Budiningrum, A. Kustirini, B. Purnijanto, D. Mahasukma, and T. Y. Utama, “Studi Experimental Kuat Tekan Beton Geopolimer,” Jur. Tek. Sipil, Fak. Tek. Univ. Semarang, vol. 07, pp. 55–61, 2021.
M. Setiawati, S. Martini, and R. Nurulita, “Variasi Molaritas Naoh Dan Alkali Aktivator Beton Geopolimer,” J. Deform., vol. 7, no. 1, p. 56, 2022, doi: 10.31851/deformasi.v7i1.7983.
Direktorat Jenderal Bina Marga, “Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018 (Revisi 2) Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan Dan Jembatan,” Edaran Dirjen Bina Marga Nomor 02/SE/Db/2018, no. Revisi 2, pp. 1–1036, 2018.
D. Hardjito, S. E. Wallah, D. M. J. Sumajouw, and B. V. Rangan, “Factors influencing the compressive strength of fly ash-based geopolymer concrete,” Civ. Eng. …, vol. 6, no. 2, pp. 88–93, 2004, [Online]. Available: http://www.freepatentsonline.com/article/Civil-Engineering-Dimension/170455954.html
D. Hardjito and B. V Rangan, “Development and Properties of Low-calcium Fly Ash Based Geopolymer LOW-CALCIUM FLY ASH-BASED GEOPOLYMER CONCRETE By Faculty of Engineering Curtin University of Technology,” Aust. Univ. Technol. Perth, no. January, p. 48, 2005.
Badan Standardisasi Nasional, “SNI 2460:2014 Spesifikasi abu terbang batubara dan pozolan alam mentah atau yang telah dikalsinasi untuk digunakan dalam beton,” p. 16, 2014.
V. K. Nagarajan, S. A. Devi, S. P. Manohari, and M. M. Santha, “Experimental Study on Partial Replacement of Cement With Cow Dung Ash in Concrete,” Int. J. Progress. Res. Eng. Manag. Sci., vol. 3, no. 3, pp. 651–661, 2024, doi: 10.58257/ijprems32909.
Triwulan, J. J. Ekaputri, and T. Adiningtyas, “Analisa Sifat Mekanik Beton Geopolimer Berbahan Dasar Fly Ash dan Lumpur Porong Kering sebagai Pengisi,” J. Teknol. dan Rekayasa Sipil, vol. 33, no. 3, pp. 33–45, 2007.
N. L. Gandina and Y. D. Setiyarto, “Studi Eksperimental Beton Geopolimer Dengan Memanfaatkan Fly Ash Sebagai Pengganti Semen Dan Serat Mat Sebagai Aditif,” CRANE Civ. Eng. Res. J., vol. 1, no. 1, pp. 26–36, 2020, doi: 10.34010/crane.v1i1.4181.