PENGARUH KONSUMSI JUS LIDAH BUAYA TERHADAP PENURUNAN PRODUKTIVITAS BAKTERI PATOGEN (ESCHERICIA COLI ENTEROTOKSIGENIC) DI SALURAN GASTROINTESTINAL PADA PENDERITA GASTROENTERITIS
Main Article Content
Abstract
Menurut World Health Organization (WHO) dan Organisasi PBB melaporkan adanya 1,87 juta orang meninggal karena terserang penyakit gastroenteritis. Sekitar 179 juta kasus tentang gastroenteritis telah masuk secara global. Banyak orang
meninggal setiap tahunnya hingga 500.000 pasien pengidap gastroenteritis dan meninggal tercatat 5.000 pasien meninggal. Permasalah gastroenteritis terus menjadi perbincangan dan masalah besar setiap tahunnya, sehingga banyak peneliti melakukan penelitian untuk mengatasi gastroenteritis dengan memanfaatkan lidah buaya. Tujuan studi literatur ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai efektivitas lidah buaya dalam menurunkan gastroenteritis. Metode yang digunakan yaitu dengan studi literatur melalui berbagai sumber jurnal database Google Scholar, NCBI, MDPI dengan rentang tahun (2006-2024). Kata kunci yang digunakan dalam mencari sumber yaitu lidah buaya, gastroenteritis, asam lambung dan bakteri patogen. Berdasarkan hasil studi literatur yang telah dilakukan didapatkan hasil yaitu lidah buaya dapat dimanfaatkan untuk menurunkan penyakit gastroenteritis dan mengurangi gejala nyeri akibat gastroenteritis. Lidah buaya mengandung beberapa kandungan seperti lektin, asam salisilat dan antimikroba. Berdasarkan hasil studi literatur diperoleh hasil bahwa lidah buaya mampu menurunkan nyeri pada lambung dan penyakit gastroenteritis. Kandungan lidah buaya mengandung senyawa asam salisilat yang dapat mengurangi peradangan pada lapisan saluran pencernaan.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
A. H. Saptadi, (2016). “Perbandingan Akurasi Pengukuran Suhu dan Kelembaban Antara Sensor DHT11 dan DHT22,” J. INFOTEL - Inform. Telekomun. Elektron., vol. 6, no. 2.
A.Sarinda., Sudarti., Subiki. (2017). “Analisa Perubahan Suhu Ruangan Terhadap Kenyamanan Termal di Gedung 3 FKIP Universitas Jember”. Jurnal Pembelajaran Fisika. Vol.6, no.3.Gdfgdg
Chen, H., Du, R., Ren, W., Zhang, S., Du, P. and Zhang, Y. (2020). The Microbial Activity in PM2.5 in Indoor Air: As an Index of Air Quality Level. Aerosol Air Qual. Res. https://doi.org/10.4209/aaqr. 2020.03.0101
Cincinelli, A. and Martellini, T. (2017). Indoor Air Quality and Health. Int. J. Env. Res. Public Health.14 (11): 5
H. Nainggolan, M. Yusfi. (2013). Rancang Bangun Sistem Kendali Temperatur dan Kelembaban Relatif pada Ruangan dengan Menggunakan Motor DC Berbasis Mikrokontroler ATmega8535, Jurnal Fisika Unand.
K. Abdul, (2015). From Zero to A Pro Arduino. Yogyakarta: Andi OFFSET.
Lakey, P.S.J., Wisthaler, A., Berkemeier, T., Mikoviny, T., Poeschl, U. and Shiraiwa, M. (2017). Chemical kinetics of multiphase reactions between ozone and human skin lipids:Implications 480 for indoor air quality and health effects. Indoor Air.
R. Tem, (2018). “Datasheets MQ-135 Sensor”.
Rahmi, D, A. Sumardi. Setiawan I. (2019). Monitoring Kandungan Karbondiokasida (CO2) dalam sebuah model ruangan berbasis mikrokontroler ATMEGA8535.Gdfgdfgd
Ramady, G, D., Mahardika, A, G., Lestari, N, S., Syafruddin, Abadi, S, C., Sukandi, G, K. (2020). Perancangan Model Simulasi Sistem Pengendalian Suhu Ruang Kelas Berbasis Internet of Things. Prosiding Seminar Nasional Riset Teknologi Terapan