STRATEGI BRANDING DAN PEMASARAN DIGITAL UMKM SEBAGAI BENTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA PALUR

Abstract

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memiliki peran signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, tantangan dalam hal branding dan pemasaran digital masih menjadi kendala bagi pelaku UMKM, khususnya di Desa Palur. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan strategi branding serta pemasaran digital bagi UMKM melalui program pendampingan intensif yang dilakukan oleh mahasiswa UNNES GIAT 10. Kegiatan ini mencakup survei awal, edukasi, implementasi strategi, dan monitoring berkelanjutan terhadap lima UMKM yang bergerak di sektor kuliner dan jasa. Observasi menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku UMKM di Desa Palur belum memanfaatkan teknologi digital secara optimal, baik dalam membangun identitas merek maupun memperluas jangkauan pasar. Intervensi yang dilakukan meliputi pembuatan desain logo, pengelolaan media sosial, pendaftaran lokasi usaha di Google Maps, hingga produksi materi promosi. Hasil program ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kesadaran digitalisasi, kemampuan pengelolaan media sosial, serta penguatan identitas visual yang mendukung peningkatan daya saing dan omzet UMKM. Selain itu, keberhasilan program ini mencerminkan implementasi nyata nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan keadilan sosial dalam pemberdayaan masyarakat. Program ini menjadi model pemberdayaan UMKM berbasis komunitas yang dapat di replikasi di wilayah lain, dengan fokus pada strategi digitalisasi sebagai upaya mendukung pemulihan ekonomi dan pertumbuhan berkelanjutan. Dengan pemanfaatan teknologi digital, UMKM tidak hanya mampu meningkatkan daya saing lokal, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) play a significant role in supporting local economic growth. However, challenges related to branding and digital marketing remain barriers for MSMEs, particularly in Palur Village. This study aims to enhance the understanding and application of branding strategies and digital marketing among MSMEs through an intensive mentoring program conducted by UNNES GIAT 10 students. Activities included preliminary surveys, education, strategy implementation, and continuous monitoring for five MSMEs operating in the culinary and service sectors. Observations revealed that most MSME actors in Palur Village have yet to utilize digital technology optimally, both in building brand identity and expanding market reach. The interventions included logo design, social media management, business location registration on Google Maps, and promotional material production. The results of this program demonstrated significant improvements in digitalization awareness, social media management skills, and enhanced visual identity, which supported increased competitiveness and revenue for MSMEs. Moreover, the program's success reflects the practical implementation of Pancasila values, such as mutual cooperation and social justice, in empowering communities. This program serves as a replicable model for community-based MSME empowerment, emphasizing digitalization strategies to support economic recovery and sustainable growth. By leveraging digital technology, MSMEs can not only enhance local competitiveness but also contribute to national economic development.