PELATIHAN KEMAMPUAN BUSINESS PITCHING BAGI PELAKU UMKM SEBAGAI SKILL PENTING UNTUK BERADAPTASI DALAM ERA BISNIS 5.0
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Bisnis 5.0 mengacu pada era di mana teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, Internet of Things, dan blockchain tidak hanya mengubah cara bisnis dijalankan, tetapi juga bagaimana kita berinteraksi dengan dunia. Ini adalah tentang integrasi yang lebih dalam antara teknologi dan manusia untuk menciptakan solusi bisnis yang lebih inovatif dan efisien. Bisnis 5.0 membawa dampak besar pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan memungkinkan mereka mengadopsi teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengakses pasar global melalui platform digital, dan memperluas jangkauan pelanggan. Dengan menggunakan kecerdasan buatan, analitika data, dan solusi berbasis cloud, UMKM dapat meningkatkan produktivitas, inovasi, dan daya saing mereka di pasar yang semakin terhubung secara digital.Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) adalah salah satu penopang perekonomian Indonesia, keberadaannya memberikan kontribusi besar terhadap PDB nasional. Perlambatan UMKM di masa pandemi tidak berlangsung lama, banyak bermunculan strategi dan inovasi baru untuk melahirkan ide dan peluang usaha baru. Dalam bisnis 5.0, business pitching masih penting untuk mendapatkan dukungan, investasi, atau kemitraan, tetapi dengan penekanan yang lebih besar pada inovasi teknologi dan dampak sosial. Pitching harus mencakup bagaimana teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, Internet of Things, atau blockchain digunakan untuk menghadapi tantangan bisnis dan menciptakan solusi yang lebih efisien, efektif, dan berkelanjutan. Selain itu, penting untuk menunjukkan bagaimana bisnis Anda akan berintegrasi dengan ekosistem digital yang semakin terhubung untuk mencapai pertumbuhan dan dampak yang berkelanjutan. Pelatihan business pitching bagi UMKM diselenggarakan guna memberikan pembelajaran bagi para peserta agar mampu mempresentasikan dan meyakinkan para investor mengenai ide bisnis yang akan dilakukannya. Pelatihan dilaksanakan dengan metode seminar untuk pembekalan materi dilanjutkan dengan workshop sebagai bentuk praktek dari materi yang telah diterima. Keberhasilan dari pelatihan dilihat dari adanya peningkatan pemahaman dan kemampuan peserta terhadap materi yang diberikan melalui hasil evaluasi tugas secara kelompok, serta perbandingan hasil pre-test dan post-test, peserta yang dikategorikan mempu melakukan presentasi dengan baik mengalami peningkatan dari 4 orang menjadi 15 orang (20 orang peserta).
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.