PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA TANAMAN DAN PENGELOLAAN PUPUK ORGANIK DI DESA TALANG KERINCI
Main Article Content
Abstract
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia, kebutuhan akan tanaman pangan juga meningkat. Penurunan kesuburan tanah yang terus-menerus dan meningkatnya alih fungsi lahan pertanian untuk keperluan seperti perumahan, industri, dan kegiatan lainnya merupakan dua dari sekian banyak kendala dalam peningkatan produksi pertanian tanaman pangan. Upaya yang mencakup pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan dengan tujuan: (1) memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara bercocok tanam tanaman pangan di lahan pertanian dan pekarangan dengan pupuk organik, (2) meningkatkan pemahaman tentang cara membuat pupuk organik menggunakan pupuk kandang dan hasil samping pertanian lainnya, (3) mempermudah penyediaan pangan untuk kebutuhan masyarakat. Metode pelatihan dan proyek percontohan penerapan budidaya tanaman pangan di lahan dan pekarangan dengan menggunakan pupuk organik dimanfaatkan dalam kegiatan ini, yang menggunakan pendekatan Andragogik (pembelajaran orang dewasa). Masyarakat Desa Talang Kerinci yang menggarap lahan menjadi sasarannya. Beberapa hasil yang dicapai adalah:(1) memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara menanam tanaman pangan dengan pupuk organik di pekarangan dan ladang, (2) meningkatkan kesadaran dan kompetensi dalam produksi pupuk organik dari sisa-sisa pertanian dan kotoran hewan, (3) tersedianya panganuntuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
As the global population rises, so does the need for food crops. A number of obstacles, such as the persistent decrease in soil fertility and the widespread transfer of farmland to other uses (such as housing, industry, and other uses), make it difficult for agricultural production of food crops to increase. An endeavour including community service has been executed with the objective of (1) enhancing understanding of how to grow food crops in both commercial and residential settings by making better use of organic fertiliser, (2) learning more about and practicing the process of creating organic fertiliser using leftovers from farms and cattle, (3) assist in meeting the food consumption needs of the community. This activity makes use of a training strategy and an andragogic approach, which stands for "adult learning," to test out the viability of growing food crops in backyard gardens and on land using organic fertiliser. Talang Kerinci Village farmers are the intended audience. Some of the outcomes are: (1) raising awareness and competence in growing food crops on land and in yards with organic fertiliser, (2) enhancing locals' understanding of how to turn agricultural waste and livestock manure into organic fertiliser, (3) availability of food to meet people's consumption needs
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
References
DAFTAR PUSTAKA
Efri Syamsul Bahri, Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan, Kediri: Tim FAM Publishing, 2019.
Harjono, dkk, “Penyuluhan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga dan Penanaman Tanaman Obat Keluarga di Kampung Mekar Bakti 01/01, Desa Mekar Bakti Kabupaten Tanggerang”, Jurnal Pengabdian Masyarakat Ruwa Jurai, Vol.3.No.1, Desember 2017.
Hendrawati Hamid, Manajemen PemberdayaanMasyarakat, Makasar: De La Macca, 2018. Prajanti, dkk, “IBM Untuk Petani Sayur Pengolahan Kripik Terong dan Wortel di Desa
Lanjan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang”, REKAYASA: Jurnal
PenerapanTeknologi Dan Pembelajaran,Vol.13.No.2, Desember 2015.
Profil Desa Talang Kerinci, (Kabupaten Muaro Jambi), Tahun 2016.
Ritonga, dkk, “Pengolahan Kotoran Ayam Menjadi Pupuk Organik Ramah Lingkungan”,
JurnalAdam IPTS, Vol.1.No.2, Agustus 2022.
https://www.bener.desa.id/partisipasi-masyarakat-dalam-memotivasi-konsumsi-dan-produksi- sadar-lingkungan/