RASI: KETAHANAN PANGAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KAMPUNG ADAT CIREUNDEU
Main Article Content
Abstract
Kampung Adat Cireundeu, yang terletak di Kabupaten Cimahi, Jawa Barat, dikenal dengan ketahanan pangannya yang berbasis pada kearifan lokal. Salah satu ciri khas masyarakat Cireundeu adalah penggunaan singkong sebagai makanan pokok pengganti beras, yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka selama beberapa generasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana praktik ketahanan pangan berbasis kearifan lokal tersebut mampu mendukung keberlanjutan hidup masyarakat, serta menjelaskan strategi-strategi yang digunakan untuk menjaga ketahanan pangan di tengah tantangan modernisasi dan perubahan lingkungan. Melalui pendekatan kualitatif, data diperoleh dari wawancara mendalam dengan para tokoh adat, observasi partisipatif, serta studi literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Cireundeu tidak hanya mempertahankan pola konsumsi singkong sebagai bahan pangan utama, tetapi juga mengembangkan berbagai produk turunan singkong yang bernilai ekonomi. Selain itu, nilai-nilai kearifan lokal, seperti gotong-royong dan konservasi lingkungan, berperan penting dalam menjaga ekosistem lokal yang mendukung produksi pangan. Studi ini juga menyoroti peran tradisi dan kepercayaan adat dalam memperkuat ketahanan pangan masyarakat Cireundeu, serta bagaimana mereka mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan identitas budaya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kearifan lokal di Kampung Adat Cireundeu memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan yang berkelanjutan dan dapat menjadi model bagi komunitas lainnya.
The Cireundeu Traditional Village, located in Cimahi Regency, West Java, is renowned for its food security based on local wisdom. One unique characteristic of the Cireundeu community is the use of cassava as a staple food replacing rice, which has become an integral part of their daily life for generations. This research aims to examine how local wisdom-based food security practices support the community's sustainability and explain the strategies used to maintain food security amid modernization and environmental changes. Through a qualitative approach, data were collected from in-depth interviews with traditional leaders, participatory observations, and related literature studies. The research findings show that the Cireundeu community not only maintains a consumption pattern centered on cassava as the primary food source but also develops various cassava-based derivative products with economic value. Additionally, local values such as mutual cooperation and environmental conservation play a crucial role in preserving the local ecosystem that supports food production. This study also highlights the role of tradition and traditional beliefs in strengthening food security in Cireundeu and how they adapt to modern developments without abandoning cultural identity. The research concludes that local wisdom in the Cireundeu Traditional Village significantly contributes to sustainable food security and can serve as a model for other communities.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
References
Adha, A., Lutfiah, C., Taqy, D., Zaina, F., & Callista, W. (2024). Perkembangan Kampung Adat Cireundeu: Mengoptimalkan Potensi dan Mempertahankan Keseimbangan Pada Masa Pandemi. Maeswara : Jurnal Riset Ilmu Manajemen Dan Kewirausahaan, 2(3), 197–210. https://doi.org/10.61132/maeswara.v2i3.932
Azijah, F., Amalia, A., Nurfajar, M., Sitanggang, A. S., & Lukita, C. (2022). Peran Pemerintah dalam Pelestarian Kampung Adat Cireundeu. PERSPEKTIF, 11(3), 1173–1180. https://doi.org/10.31289/perspektif.v11i3.7240
Balaka, Muh. Y. (2022). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Widina Bhakti Persada. www.penerbitwidina.com
Gubernur Jawa Barat. (2012). Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelestarian Warisan Budaya Jawa Barat. Pemerintah Jawa Barat.
Indrawardana, I. (2014). Berketuhanan dalam Perspektif Kepercayaan Sunda Wiwitan. MELINTAS, 30(1), 105. https://doi.org/10.26593/mel.v30i1.1284.105-118
Jabbaril, G. A. (2018). Ketahanan Hidup Masyarakat Kampung Adat Cireundeu dalam Perspektif Antropologis. Jurnal Budaya Etnika, 2(1).
Leonardi, J. A., Nurhasima, & Atasya, N. J. (2023). Tradisi di Tengah Masyarakat Cireundeu. Jurnal Penelitian Multidisiplin, 1(1), 259–267. https://berugakbaca.org/index.php/begibung
Mohdar, N. H., Rosadi, E. S., kecatur, F. A., Avindra, F., fathiyyah, N., Calysta, P. N., & Khoerani, P. (2024). Pengelolaan Alam yang Berkelanjutan: Dampak TerhadapLingkungan Sekitar dan Strategi Konservasi di Kampung AdatCireundeu. Jurnal Etika Profesi Kemetrologian.
Primasongko, A., & Raijandhany, R. (2023). Etnoagri¬kultur Kampung Adat Cireundeu, Cimahi, Jawa Barat. Gunung Djati Conference Series, 35. https://www.researchgate.net/publication/376413972
Rachman, A., Yochanan, E., & Samanlagi, A. I. (2024). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bambang Ismaya, Ed.; 1st ed.). CV Saba Jaya Publisher.
Rahman, A., Sari, N. M. W., Fitriani, Sugiarto, M., Sattar, Abidin, Z., Irwanto, Nugroho, A. P., Indriana, Ladjin, N., Haryanto, E., Amane. Ade Putra Ode, Ahmadin, & Aslalan, A. (2022). Metode Pengumpulan Data (Aas Masruroh, Ed.). Widina Bhakti Persada. https://www.researchgate.net/publication/364383690
Rahman, A., Sari, N. M. W., Sugiarto, M., Sattar, Abidin, Z., Irwanto, Nugroho, A. P., Indriana, Ladjin, N., Haryanto, E., Amane, A. P. O., Ahmadin, & Alaslan, A. (2022). Metode Pengumpulan Data. Widina Bhakti Persada. https://www.researchgate.net/publication/364383690
Sanusi, N., & Sidik, A. P. (2022). Komodifikasi Keunikan Kampung Adat Cireundeu sebagai Objek Wisata Budaya. Linimasa: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(1).
Sudjatmoko, & Hermawan, H. (2019). Harmoni Sosial dan Kearifan Lokal. LaksBang PRESSindo.
Wulandari, R. R., Tunur, A. S., Salsabila, S., & Syafwan, E. (2024). Masyarakat Kampung Adat Cireundeu dalam Perspektif Kebudayaan. TEDC, 18(2)