FUTURE ANXIETY MAHASISWA TINGKAT AKHIR DITINJAU DARI GENDER
Main Article Content
Abstract
Mahasiswa tingkat akhir adalah mereka yang telah menempuh setidaknya tujuh semester kuliah, dan mereka sering kali dilanda kecemasan tentang masa depan. Ketakutan akan persaingan ketat di dunia kerja dan perasaan tidak berguna menjadi beban tersendiri. Menariknya, faktor jenis kelamin turut mempengaruhi tingkat kecemasan masa depan (Future Anxiety) yang dialami. Perbedaan biologis, psikologis, dan sosial antara laki-laki dan perempuan memainkan peran penting dalam hal ini. Penelitian yang melibatkan 133 mahasiswa tingkat akhir yang mengalami kecemasan masa depan ini, menggunakan skala Future AnxietyZaleski. Hasil analisis dengan uji Mann Whitney menunjukkan bahwa laki-laki cenderung memiliki tingkat kecemasan masa depan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Perbedaan gender ini melihat bagaimana ekspektasi dan peran sosial dapat mempengaruhi tingkat kecemasan mahasiswa tingkat akhir saat mereka meraba-raba arah masa depan mereka.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.