PENGARUH KEBERMAKNAAN HIDUP TERHADAP PERILAKU SELF-HARM PADA REMAJA
Main Article Content
Abstract
Pada masa remaja, individu menghadapi tekanan dari berbagai faktor seperti lingkungan dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi persepsi diri dan interaksi sosial mereka. Masa remaja merupakanperiode transisi dari masa anak-anak ke dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, kognitif, dan sosial-emosional. Beberapa remaja tidak mampu mengelola emosinya dengan baik, yang dapat mengarah pada perilaku self-harm, yang merupakan tindakan merusak diri tanpa maksud untuk mengakhiri hidup.Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh kebermaknaan hidup terhadap perilaku self-harmpada remaja. Metode penelitian ini menggunakan desain kuantitatif kolerasional dengan partisipan sebanyak 90 orang, yang dipilih menggunakan teknik Purvosive sampling dan dilakukan melalui sosial media. Data dianalisis menggunakan uji linearitas, uji normalitas, uji korelasi, serta analisis linear sederhana dengan menggunakan perangkat lunak JASP. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruhnegatif signifikan sebesar 25,4%, yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat kebermaknaan hidupseseorang, semakin rendah tingkat perilaku self-harm yang mereka tunjukkan. Sebaliknya, semakin rendahtingkat kebermaknaan hidup seseorang maka semakin tinggi juga tingkat perilaku self-harm yang mereka lakukan.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Alwi, I. (2012). Kriteria Empirik Dalam Menentukan Ukuran Sampel. Jurnal Formatif, 2(2), 140–148.
Aji, R. H. S. (2015). Statistik, polling, dan pemahaman metodologi pada teknik penelitian survai ekonomi islam. Al-Iqtishad: Journal of Islamic Economics, 3(2). https://doi.org/10.15408/aiq.v3i2.2134
Alifiando, B. K., Pinilih, S. S., Amin, M. K., & Kesehatan. (2022). Gambaran Kecenderungan perilaku self-harm pada. Jurnal Keperawatan, 8, Nomor 1, 11–18.
Anugrah, M. F., Karima, K., Made, N., Padma, S., & Binti, N. A. (2023). Jurnal biologi tropis self-harm and suicide in adolescents, 23(1). https://doi.org/10.29303/jbt.v2311.5902
Arinda, O. D., & Mansoer, W. W. D. (2020). NSSI (Nonsuicidal Self-Injury) pada dewasa muda di jakarta: Studi fenomenologi interpretatif. Jurnal Psikologi Ulayat, 8, 123– 147. https://doi.org/10.24854/jpu150
Asyafina, N., & Salam, N. E. (2022). Fenomena mahasiswa pelaku self -harm di kota pekanbaru. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(3), 13930–13936. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i3.4820
Azwar, S. (2019). Reliabilitas dan validitas. edisi 4. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Bastaman, H. . (2007). Logoterapi psikologi untuk menemukan makna hidup dan meraih hidup bermakna. In PT Raja Grafindo Persada.
Balighoh, N. H. (2028). Hubungan antara religiusitas dan kebermaknaan hidup dengan kebahagiaan penghafal al-qur'an dewasa awal (Doctoral dissertation, uin sunan kalijaga yogyakarta).
Crumbaugh, J. ., & Maholick, L. . (1963). The case for Frankl’s ‘Will to meaning. Journal of Existential Psychiatry, 4(13), 43–48.
Damarhadi, S., Junianto, M., Indasah, S. N., & Situmorang, N. Z. (2020). the meaning of life on indonesian overseas students. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 22(2), 1693– 2552.
Dewi, A. A. S. S., & Tobing, D. H. (2014). Kebermaknaan hidup pada anak pidana di bali. Jurnal Psikologi Udayana, 1(2), 322–334. https://doi.org/10.24843/jpu.2014.v01.i02.p11
Dianningrum, S. W., & Satwika, Y. W. (2021). Hubungan antara citra tubuh dan kepercayaan diri pada remaja perempuan. Jurnal Penelitian Psikologi, 8(7), 194– 203.
Effendi, F. A., & Haryati, E. (2022). Hubungan kebermaknaan hidup dengan resiliensi pada remaja di panti asuhan bani adam-as medan. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences(JEHSS), 5(1), 814–819. https://doi.org/10.34007/jehss.v5i1.1287
Epivania, V., & Soetjiningsih, C. H. (2023). Kematangan emosi dan perilaku melukai diri pada mahasiswa. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(8), 7337–7344.
Frankl, V. . (1992). Man’s search for meaning : An introduction to logotherapy. translated by use lasch. Beacon press.
Islamarida, R., Tirtana, A., & Devianto, A. (2023). Gambaran perilaku self injury pada remaja di wilayah sleman yogyakarta. Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 11(2), 347–355. https://doi.org/10.33366/jc.v11i2.4066
Kholik, A., & Adi, W. (2020). Pengembangan website berbasis cause oriented campaigns untuk menghindari self-harm pada remaja. jurnal pengabdian pada masyarakat, 8(2), 81-87,
Kusumadewi, A. F., Yoga, B. H., Sumarni, S., & Ismanto, S. H. (2020). Self-harm inventory (SHI) versi indonesia sebagai instrumen deteksi dini perilaku self-harm. Jurnal Psikiatri Surabaya, 8(1), 20. https://doi.org/10.20473/jps.v8i1.15009
Muazaroh, S., & Subaidi. (2019). Dalam pemikiran abraham maslow. Al-Mahazib, 7(1), 17–33.
Nadhirah Irwandi, U., Binti, N., & Zin, M. (2022). Traumatic childhood experience and self-harm behaviour in adolescent: A review. International Journal of Halal Research, 4(2), 81–96.
Palupi, T. N. (2021). Kebermaknaan hidup dan partisipasi sosial masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Jp3Sdm, 10, No. 2(2), 7.
Qomariah, N., & Santi, D. E. (2021). Gambaran kebermaknaan hidup pelaku non-suicidal self-injury (NSSI). In Seminar Nasional Psikologi UM, 1(April), 424–429.
Rina, R. S., Fathra Annis Nauli, & Ganis Indriati. (2021). Gambaran perilaku self injury dan risiko bunuh diri pada mahasiswa. Health Care : Jurnal Kesehatan, 10(2), 305–
https://doi.org/10.36763/healthcare.v10i2.133
Riza, Anwar, K., & Aminah. (2019). Studi layanan bimbingan dan konseling yang dapat mengatasi perilaku self injury pada siswa kelas 8 di smpn 13 banjarmasin. Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia, 5(3), 1–5.
Sansone, R. ., Wiederman, M. ., & Sansone L.A. (1998). No Title. The Self‐harm Inventory (SHI): Development of a scale for identifying self‐destructive behaviors and borderline personality disorder, 54(7), 973–983.
Santrock, J. . (2009). Education psychology (3rd ed.). Salemba humanika.
Shao, C., Wang, X., Ma, Q., Zhao, Y., & Yun, X. (2021). Analysis of risk factors of non- suicidal self-harm behavior in adolescents with depression. Annals of Palliative Medicine, 10(9), 9607–9613. https://doi.org/10.21037/apm-21-1951
Sibarani, D. M., Niman, S., & Widiantoro, F. (2021). Self-Harm dan depresi pada dewasa muda. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 9(4), 795–802.
Siddik, I. N., Oclaudya, K., Ramiza, K., & Nashori, F. (2018). Hubungan antara ikhlas dan dukungan sosial dengan kebermaknaan hidup pada orang dengan HIV/AIDS. Psikoislamedia Jurnal Psikologi, 3(1), 98–114.
Sumanto. (2006). Sumanto. Kajian Psikologis Kebermaknaan Hidup, 14, 115–135.
Thesalonika, & Apsari, N. C. (2021). Perilaku self-harm atau melukai diri sendiri yang dilakukan oleh remaja (self-harm or self-injuring behavior by adolescents). Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial, 4(2), 213. https://doi.org/10.24198/focus.v4i2.31405
Utami, D. D., & Setiawati, F. A. (2019). Makna hidup pada mahasiswa rantau: Analisis faktor eksploratori skala makna hidup. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 11(1), 29–39. https://doi.org/10.21831/jpipfip.v11i1.23796
Valencia, J., & Sinambela, F. C. (2022). Effectiveness of emotion regulation training on stress, anxiety, and depression for doctors in emergency department during pandemic covid-19. proyeksi, 17(1), 78-88.
Wolfram, H. J. (2023). Meaning in life, life role importance, life strain, and life satisfaction. Current Psychology, 42(34),29905–29917. https://doi.org/10.1007/s12144-022-04031-9
Wibowo, D. A., Sunaringtyas, W., & Ilmika, R. V. (2023). Tingkat stres pada lansia yang tidak tinggal serumah dengan keluarga. Jurnal salam sehat masyarakat (JSSM), 4(2), 22-28