Persepsi Dan Penanganan Gangguan Psikologis: Studi Lintas Budaya Dalam Psikologi Abnormal
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Gangguan psikologis adalah masalah kesehatan mental yang luas dan kompleks, dengan persepsi dan pendekatan penanganannya yang sangat bervariasi di berbagai budaya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana persepsi dan strategi penanganan gangguan psikologis berbeda dalam konteks lintas budaya, serta bagaimana faktor budaya memengaruhi respons terhadap gangguan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan menganalisis berbagai penelitian, artikel, dan jurnal terkait persepsi dan penanganan gangguan psikologis di berbagai budaya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pencarian pustaka di basis data daring dan perpustakaan untuk menemukan literatur yang relevan dengan topik. Artikel yang dipilih dianalisis untuk mengidentifikasi pola persepsi, sikap, dan pendekatan yang umum digunakan dalam mengatasi gangguan psikologis di masing-masing budaya. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam persepsi dan preferensi penanganan, di mana budaya kolektivis cenderung lebih menerima pendekatan berbasis komunitas atau tradisional, sementara budaya individualis lebih mengutamakan terapi klinis dan pengobatan profesional. Kesimpulannya, faktor budaya memainkan peran penting dalam cara gangguan psikologis dipahami dan ditangani. Temuan ini menyoroti pentingnya pendekatan yang adaptif dan peka budaya dalam merancang program kesehatan mental yang inklusif di berbagai negara.
Kata Kunci : Gangguan Psikologis, Budaya, dan Perilaku Abnormal.
Abstract
Psychological disorders are broad and complex mental health problems, with perceptions and approaches to treatment varying widely across cultures. This research aims to understand how perceptions and coping strategies for psychological disorders differ in cross-cultural contexts, as well as how cultural factors influence responses to these disorders. This research uses a literature study method by analyzing various studies, articles and journals related to the perception and treatment of psychological disorders in various cultures. Data collection techniques were carried out through library searches in online databases and libraries to find literature relevant to the topic. Selected articles were analyzed to identify patterns of perception, attitudes and approaches commonly used in dealing with psychological disorders in each culture. The results showed significant differences in perceptions and treatment preferences, where collectivist cultures tended to be more accepting of community-based or traditional approaches, while individualist cultures prioritized clinical therapy and professional treatment. In conclusion, cultural factors play an important role in the way psychological disorders are understood and treated. These findings highlight the importance of adaptive and culturally sensitive approaches in designing inclusive mental health programs in different countries.
Keywords : Psychological Disorders, Culture, and Abnormal Behavior.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Daftar Pustaka
Budianto, F. (2014). Psikologi Lintas Budaya “Budaya dan Kesehatan” Dalam Psikologi Lintas Budaya “Budaya dan Kesehatan”, dijelaskan tentang “koro,” suatu ketakutan yang tidak rasional bahwa alat kelamin akan menyusut dan menghilang, yang terjadi dalam budaya tertentu di Asia.
Budiono, L. A., & Masing, M. (2022). Emosi Dalam Perspektif Lintas Budaya. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, 2(1), 579–584.
Gea, A. F., Denisa, D., & Lalumba, H. (2024). PERAN LINTAS BUDAYA TERHADAP PENDAMPINGAN KONSELING DI ASRAMA PUTRI SEKOLAH TINGGI TEOLOGI EKUMENE JAKARTA. POIMEN: Jurnal Pastoral Konseling, 5(1), 46–57.
Hajja, D. (2015). Psikologi Lintas Budaya. Dalam Psikologi Lintas Budaya, terapi Naikan di Jepang menjadi contoh pendekatan berbasis budaya yang menekankan refleksi diri dan hubungan interpersonal untuk membantu penyembuhan gangguan psikologis
Husna, F., & Aryani, S. A. (2023). Konseling Lintas Budaya Dan Agama: Suatu Upaya Penanganan Diskriminasi Terhadap Mahasiswa Papua. Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia, 9(2), 386–397. https://doi.org/10.31602/jmbkan.v9i2.10469
Marsella, A. J. (1993). BUDAYA DAN KESEHATAN (Suatu Tinjauan Psikologi) Dalam Budaya dan Kesehatan (Suatu Tinjauan Psikologi), disebutkan bahwa dalam budaya Timur, kesehatan dipandang sebagai hasil keseimbangan antara energi positif dan negatif, yang berbeda dengan pendekatan biomedis Barat.
Muhammad, F. (2019). KONSELING BERBASIS WAWASAN LINTAS BUDAYA DALAM MENINGKATKAN SIKAP TOLERANSI REMAJA. Suloh: Jurnal Bimbingan Konseling Universitas Syiah Kuala, 4(1), 31–39.
Putri, R. E. (2023). Tudung Manto dalam Kajian Psikologi Lintas Budaya Simbol dan Makna Tudung Manto dalam Masyarakat Melayu Lingga dalam Kajian Psikologi Lintas Budaya. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 16480–16487. https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/8988
Rostini, R., Ruhyadi, S. S. A., Miftahurrazikin, M., & Fauzi, W. N. A. (2022). Konseling Lintas Budaya dan Agama dalam Penanggulangan Radikalisme di Lingkungan Sekolah. Jurnal Penelitian Keislaman, 17(02), 155–169. https://doi.org/10.20414/jpk.v17i2.4577
Tinambunan, D., Agniaty, N., Ekayuni, Y., & Suryani, A. O. (2021). Persoalan perkembangan dan kesehatan mental anak usia 6-12 tahun pada masa pandemi COVID-19: Analisis hasil-hasil penelitian lintas budaya. Prosiding Konferensi Nasional Universitas Nahdatul Ulama Indonesia, 01(01), 13–28.
Tseng, W. S. (2015). *Psikopatologi Lintas Budaya*. Yogyakarta: UGM Press. Dijelaskan dalam Psikopatologi Lintas Budaya, “amok” adalah kondisi di mana individu tiba-tiba menunjukkan perilaku agresif ekstrem, sering kali disertai dengan hilangnya kesadaran. Fenomena ini dianggap sebagai salah satu sindrom terkait budaya yang unik.
Wicaksono, D., Suryandari, N., & Camelia, A. (2021). STEREOTIP TENTANG DIFABEL: SEBUAH PERSPEKTIF KOMUNIKASI LINTASBUDAYA. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(1), 33–43.
Widodo, A., Rahmad, A., Rachman, E. S., & Sinthiya, I. A. P. A. (2022). Konsep Konseling Lintas Budaya. Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 4(2), 271–284.
Zakiyah, A., Rahmat, H. K., & Sa’adah, N. (2022). Peran Konselor Lintas Agama Dan Budaya Sebagai Problem Solving Masyarakat Multibudaya. Al-Ihtiram: Multidisciplinary Journal of Counseling and Social Research, 1(1), 45–60. https://doi.org/10.59027/alihtiram.v1i1.207
Lerik, M. D. C. (2010). Budaya dan kesehatan (suatu tinjauan psikologi). Jurnal Pangan, Gizi, Dan Kesehatan, 2(1), 222–232.