PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-HUDA
Main Article Content
Abstract
Background: Scabies is a contagious skin disease common in overcrowded environments, including Islamic boarding schools, caused by poor personal hygiene and inadequate sanitation facilities. In many developing nations, scabies is widespread across all demographics, with a notably higher incidence among children and teenagers. Health education is crucial for its prevention. This research seeks to examine how health education influences the prevention of scabies among the students of Al-Huda Islamic Boarding School in Gorontalo.
Method: This study used a quantitative approach and applied a pre-experimental design, utilizing a one-group pretest-posttest method. The respondents were 50 students residing in the dormitory, chosen through total sampling. Information was gathered through surveys, and the Wilcoxon test was applied for data analysis to assess the impact of the health education.
Results: Before the intervention, knowledge of scabies prevention in students was mostly classified as lacking, namely 37 respondents (74%). After the intervention the majority increased to good, namely 38 respondents (76%). The findings indicated that health education had a considerable impact on improving scabies prevention at Al-Huda Islamic Boarding School, with a p-value of 0.000, which is less than the 0.05 significance threshold.
Conclusion: Health education regarding scabies prevention has an impact on the awareness of students at Al-Huda Islamic Boarding School. It is expected that this will help foster greater attention to personal health among both the students and the institution.
Latar Belakang: Skabies adalah penyakit kulit menular yang umum di lingkungan padat, termasuk pondok pesantren, akibat kurangnya personal hygiene dan fasilitas kebersihan. Di banyak negara berkembang, kasus skabies dapat menyerang berbagai ras dan kelompok usia, dengan angka kejadian yang lebih tinggi di kalangan anak-anak dan remaja, sebagai langkah utama untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Penyuluhan kesehatan memainkan peran penting dalam upaya ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pemahaman tentang cara mencegah skabies di kalangan santri di Pondok Pesantren Al-Huda Gorontalo.
Metode : Studi ini mengadopsi pendekatan kuantitatif dengan desain pre-eksperimental, khususnya model one-group pretest-posttest. Sebanyak 50 santri yang tinggal di asrama Pondok Pesantren Al-Huda menjadi peserta dalam penelitian ini, yang dipilih dengan metode total sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, dan selanjutnya dilakukan analisis terhadap data yang terkumpul data dilakukan menggunakan uji wilcoxon untuk mengevaluasi pengaruh penyuluhan.
Hasil: Sebelum penyuluhan, pengetahuan terhadap pencegahan skabies pada santri sebagian besar tergolong kurang yakni sebanyak 37 responden (74%). Setelah penyuluhan, mayoritas meningkat menjadi baik yakni sebanyak 38 responden (76%). Berdasarkan hasil uji Wilcoxon, ditemukan adanya dampak yang signifikan dari penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan upaya pencegahan skabies di Pondok Pesantren Al-Huda. Hasil analisis menunjukkan nilai p sebesar 0,000, yang lebih kecil dari 0,05, menandakan pengaruh yang sangat signifikan.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap Pemahaman mengenai upaya pencegahan penyakit skabies di kalangan santri di Pondok Pesantren Al-Huda. Bagi pondok pesantren dan santri diharapkan dapat menambah wawasan untuk lebih memperhatikan kesehatan diri.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Srisantyorini, T. Cahyaningsih N., F. Analisis Kejadian Penyakit Kulit pada Pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan 15(2) (2019).
Gilson RL. Crane JS. Scabies. StatPearls Publishing (2022).
Kementerian Kesehatan RI. Hasil Utama Riskesdas (2018).
Apriani, F., Syahri, A., Damayanti, S. Factors Related To The Event of
Scabies. Best Journal (Biologi Education Science & Technology) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Vol 4 (2) Hal. 209-215 (2021)
Supriyadi, Purqoti, D.N.S., Arifin, Z. Identifikasi Prilaku Pencegahan Skabies Pada Santriwati di Pondok Pesantren Tarbiyatul Mustafid. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat dan Sosial. Vol.2 (2) e-ISSN:2964-3155; p-ISSN: 2964-3120, Hal 36-44 (2024)
Saragih, A. Hubungan Personal Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Scabies Di Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar Simalungun. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Islam Sumatera Utara (2021)
Gultom RU. Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatra Utara Tahun 2021. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan; 7(2):1-13 (2021)
Nuraini, R., & Wijayanti, S. Faktor Penyebab Skabies pada Laki-laki dan Perempuan di Kota Y. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(3), 65-72 (2016)
Naftassa, N. Faktor Risiko dan Pencegahan Skabies pada Remaja di Kabupaten X. Jurnal Kesehatan Anak, 6(1), 45-5 (2018)
Fuad, M. Penyuluhan Kesehatan dan Pengaruhnya terhadap Perilaku Hidup Sehat di Masyarakat. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 18(2), 100-107 (2017).