FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSUD DEPATI HAMZAH KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2021-2023
Main Article Content
Abstract
Incomplete abortion is where some of the tissue resulting from conception is still left in the uterus where bleeding is still occurring and the amount can be large or small depending on the remaining tissue, which causes some of the placental tissue to still be open resulting in continuous bleeding. The aim of this research is to analyze the factors associated with the incidence of incomplete abortion at Depati Hamzah Hospital, Pangkalpinang City in 2021-2023. This research uses quantitative methods with a cross sectional design. Data collection using medical record data. The population in this study was all abortion mothers with a sample of 73 people. This research was conducted in August 2024. This data was analyzed using the chi quadrat test. The results of the study concluded that factors related to the incidence of incomplete abortion were age (P=0.000), occupation (P=0.000), history of abortion (P=0.000) and factors that were not related to the incidence of incomplete abortion, parity (P=0.943).The recommendation of this research is that hospitals need to provide intensive and continuous education to prevent incomplete abortions for mothers aged at risk (<20 years and >35 years), working mothers and mothers who have a history of abortion.
Abortus inkomplit adalah dimana sebagian jaringan hasil konsepsi masih tertinggal di dalam uterus dimana perdarahannya masih terjadi dan jumlahnya bisa banyak atau sedikit bergantung pada jaringan yang tersisa, yang menyebabkan sebagian jaringan plasenta masih terbuka sehingga terjadi perdarahan terus menerus. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus inkomplit di RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang tahun 2021-2023. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dengan data rekam medis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu abortus dengan sampel sebanyak 73 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus 2024. Data ini dianalisis menggunakan Uji Chi quadrat. Hasil penelitian menyimpulkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus inkomplit, usia (P=0,000), pekerjaan (P=0,000), riwayat abortus (P=0,000) dan faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian abortus inkomplit, paritas (P=0,943). Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya rumah sakit melakukan penyuluhan yang intensif dan continue untuk mencegah abortus inkomplit kepada ibu usia berisiko (<20 tahun dan >35 tahun), ibu yang bekerja dan ibu yang memiliki riwayat abortus.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Akbar, A. (2019). “Faktor Penyebab Abortus di Indonesia Tahun 2010-2019: Studi Meta Analisis”.
Baba S, Noda H, Nakayama M, et al. (2010) “Risk Factor of Early Spontaneous Abortion Among Japanese: a Matched Case-Control Study”. Human Reproduction. 2010.
Dinas kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (2022). Profil Bangka Belitung.
Handayani, E. Y. (2015). “Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu”. Jurnal Martenity and Neonatal.
Hartono. (2006). “Hubungan antara Karakteristik Ibu dan Kejadian Kematian Bayi di Kabupaten Pontianak Provinsi Kalimantan Barat”.
Kemenkes, (2020). Prevalensi Angka Kejadian Abortus. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes, (2021). Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2021. Jakarta: Kemenkes RI.
Prawirohardjo Sarwono. (2010). Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, S. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Riskesdas. (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI.
Ruqaiyah. (2018). “Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Abortus inkomplit di RSIA Siti”.
Wahyuni H. (2012) “Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Abortus di Wilayah Puskesmas Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya”. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2011.
WHO (World Health Organization). (2020). Abortion.
World Health Organization. (2021). World Health Statistics Overview 2021’, Monitoring Health For The Sdgs, Sustainable Development Goals.
WHO (World Health Organization). (2022). World Health Statistics.