KAJIAN LITERATUR : FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETERSEDIAAN OBAT DI PUSKESMAS
Main Article Content
Abstract
Ketersediaan obat di Puskesmas merupakan aspek krusial dalam pelayanan kesehatan. Kajian literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi ketersediaan obat di Puskesmas. Metode yang digunakan adalah kajian literatur dengan pencarian artikel menggunakan database Google dan Google Scholar. Kriteria inklusi meliputi artikel yang dipublikasikan tahun 2012-2025 berbahasa Inggris atau Indonesia dan tersedia dalam bentuk full paper yang dapat diakses dengan mudah. Hasil kajian dari 10 artikel yang dianalisis menunjukkan bahwa ketersediaan obat di Puskesmas dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yakni metode perencanaan yang tepat, efisiensi sistem pengelolaan, sistem dan prosedur yang terstandarisasi, monitoring tingkat ketersediaan, peran aktif pengelola obat dan dokter, kualitas pendampingan dan supervisi, interaksi antar pemangku kepentingan serta kualitas pelayanan. Disimpulkan bahwa ketersediaan obat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling terkait dan membutuhkan perbaikan simultan pada semua aspek. Sehingga optimalisasi ketersediaan obat dapat tercapai.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Alfian, M., Lawuningtyas Hariadini, A., & Sidharta, B. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Petugas Pengelola Obat dengan Tingkat Ketersediaan Obat di Puskesmas Kota Malang. Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia.
Departemen Kesehatan RI. (2008). Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Puskesmas. Jakarta: Depkes RI.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. (2024). Kegiatan Penyusunan NSPK (Norma, Standar, Prosedur, Kriteria) Standarisasi Puskesmas.
Hanjaya, Arifah Devi Fitriani, & Syamsul, D. (2021). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ketersediaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2020. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 7(1), April. Universitas Ubudiyah Indonesia. e-ISSN 2615-109X.
Irnawati, Sunarsih, & Tosepu, R. (2020). Pengaruh Pendampingan Petugas Pengelola Obat Puskesmas terhadap Perencanaan Obat dan Ketersediaan Obat di Kabupaten Buton Utara. CENDEKIA UTAMA: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat, 9(1), Maret.
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Petunjuk Teknis Perencanaan Kebutuhan Obat. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2023). Petunjuk Teknis Pengelolaan Obat. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Khaerunnisa, A., & Adriansyah, M. R. (2022). Evaluasi Perencanaan dan Pengadaan Kebutuhan Obat Terhadap Ketersediaan Obat di Apotek Cicaheum Farma. Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Indonesia.
Manzi Anatole, R., Hirschhorn, K., Sherr, K., Chirwa, C. B., Awoonor-Williams, J. K., & The AHI PHIT Partnership Collaborative. (2017). Mentorship and coaching to support strengthening healthcare systems: Lessons learned across the five Population Health Implementation and Training partnership projects in sub-Saharan Africa. BMC Health Services Research, 17, 831.
Mashuda, A. (2011). Pedoman Cara Pelayanan Kefarmasian yang Baik (Good Pharmacy Practice). Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Nurmiwiyati, A., Oktarina, D. S., Aritonang, M. G. S., & Kosasih. (2020). Pengaruh Ketersediaan Obat dan Kualitas Pelayanan Farmasi terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pasien Rawat Jalan (Studi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak PKU Muhammadiyah Cipondoh, Tangerang). Jurnal Surya Medika, 6(1).
Nursyandi, A., Mustofa, & Hasanbasri, M. (2012). Ketersediaan Obat Esensial pada Sarana Kesehatan di Kabupaten Bangka Barat. Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung; Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Prabowo, P., Satibi, & Pamudji, G. W. (2016). Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ketersediaan Obat di Era JKN pada Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Dr. Soedono Madiun. Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi, Solo; Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Prabowo, S., & Pamudji, A. (2016). Evaluasi Ketersediaan Obat di Puskesmas Pekauman. Jurnal Farmasi Higea, 8(1), 45-52.
Prasetyo, E. Y., Satibi, & Widodo, G. P. (2015). Evaluation of Planning and Availability of Public Medicine on Community Health Center at All Work Area of Surakarta Department of Health in 2015. Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi; Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.
Rahem, A. (2017). Profil Pengelolaan dan Ketersediaan Obat Anti Diabetes Oral di Puskesmas. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 4(2), 75. Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya.
Robiyanto, Nurmainah, dan Aspian, K., (2019). Keberadaan Tenaga Apoteker dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Wilayah Kota Pontianak. Jurnal Sains Farmasi dan Klinis, 06: 8.
Safriantini, N., Ainy, A., & Mutahar, R. (2011). Perencanaan Obat di Puskesmas Campurejo dan Puskesmas Wilayah Selatan. Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan, 7(2), 94-104.
Salwati. (2016). Analisis Hubungan Profil Ketersediaan Obat terhadap Profil Rasionalitas Peresepan pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan. Tesis; Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Surabaya.
Siregar, C.J.P., & Amalia, L. (2014). Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan. Jakarta: EGC.
Susanto, J., Sudiro, S., & Wardani, Y. (2017). Analisis Ketersediaan Obat di Puskesmas Kabupaten Banyumas. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(4), 356-364.
Tualeka, U., Satibi, & Fudholi, A. (2020). Analisis Ketersediaan Obat di Puskesmas Kabupaten Maluku Tengah. Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada.
Utami, A. P. (2021). Gambaran Sistem Manajemen Perencanaan Obat di Puskesmas Margadana Kota Tegal. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 15(1), 45-52.