PENGARUH AIR REBUSAN KAYU SECANG UNTUK MENGATASI BIANG KERINGAT PADA BAYI BARU LAHIR DI GRIYA THERAPIST KASIH BUNDA SWARGABARA

Main Article Content

Denny Ermawati
Yuyun Triani

Abstract

ABSTRACT


Background: Newborn babies (Neonates) are babies who have just experienced the birth process, aged 0-28 days and are undergoing physiological adjustments in the form of maturation, adapting from intrauterine to extrauterine life. One of the skin problems in newborn babies that often occurs is prickly heat. Prickly heat is caused by a blockage in the ducts of the sweat glands or eccrine glands. This prickly heat can be treated with non-pharmacological treatment in the form of water boiled with secang wood, because it contains tannin, brazilin and flavonoid compounds so boiled water with secang wood can treat prickly heat in babies. Objective: To determine the effect of boiled secang wood water to treat prickly heat in newborn babies at Griya Therapist Kasih Bunda Swargabara. method: Pre-experiment with pretest posttest one group design, consecutive sampling technique, sample of 25 newborns with prickly heat based on inclusion criteria, intervention by giving boiled water from secang wood used to bathe the baby 2 times a day for 5 days, instruments questionnaire and Wilcoxon Test. results: Before being given water boiled with secang wood, the majority of respondents experienced prickly heat with moderate criteria, 17 babies and after using water boiled with secang wood, 20 babies recovered from prickly heat. The Wilcoxon Test results show the Asymp value. Sig (2-tailed) has a value of <0.05, which means that there is an effect of boiled secang wood water to treat prickly heat in newborn babies. Conclusion: There is an effect of boiled water from secang wood to treat prickly heat in newborn babies.


Keywords: Baby, Prickly heat, Secang wood


 


ABSTRAK


Latar Belakang: Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran, berusia 0-28 hari dan merupakan penyesuaian fisiologis berupa maturasi, menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine. Salah satu permasalahan kulit pada bayi baru lahir yang sering terjadi yaitu biang keringat. Biang keringat disebabkan adanya sumbatan pada saluran kelenjar keringat atau kelenjar ekrin. Biang keringat ini bisa diatasi dengan pengobatan non farmakologi berupa air rebusan kayu secang, karena didalamnya mengandung senyawa tanin, brazilin dan flavonoid sehingga air rebusan kayu secang dapat mengobati biang keringat pada bayi. Tujuan:Untuk mengetahui pengaruh air rebusan kayu secang untuk mengatasi biang keringat pada bayi baru lahir di Griya Therapist Kasih Bunda Swargabara. Metode penelitian: Pre-Eksperimen dengan rancangan pretest posttest one group design, tehnik consecutive sampling, sampel 25 bayi baru lahir dengan biang keringat berdasarkan kriteria inklusi, intervensi dengan cara memberikan air rebusan kayu secang digunakan untuk memandikan bayi 2 kali sehari selama 5 hari, instrumen kuesioner dan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian: Sebelum diberikan air rebusan kayu secang mayoritas responden mengalami biang keringat dengan kriteria sedang sebanyak 17 bayi dan setelah penggunaan air rebusan kayu secang bayi sembuh dari biang keringat sebanyak 20 orang. Hsil Uji Wilcoxon menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) bernilai < 0,05 yang artinya ada pengaruh air rebusan kayu secang untuk mengatasi biang keringat pada bayi baru lahir. Kesimpulan: Ada pengaruh air rebusan kayu secang untuk mengatasi biang keringat pada bayi baru lahir.


Kata kunci: Bayi, Biang keringat, Kayu secang

Article Details

How to Cite
Ermawati, D., & Yuyun Triani. (2024). PENGARUH AIR REBUSAN KAYU SECANG UNTUK MENGATASI BIANG KERINGAT PADA BAYI BARU LAHIR DI GRIYA THERAPIST KASIH BUNDA SWARGABARA. Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan, 6(4), 31–40. https://doi.org/10.5455/nutricia.v6i4.5258
Section
Articles
Author Biographies

Denny Ermawati, Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Surakarta, Surakarta, Indonesia,57146

Yuyun Triani, Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Surakarta, Surakarta, Indonesia,57146

References

DAFTAR REFERENSI

Ardiansyah, T. F. and Mellaratna, P. W. (2024). MILIARIA. Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi, 2(1), 286-292.

Cahyaningtyas, D.M., Puspawati, N., & Binugraheni, R. (2019). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanolik kayu secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Staphylococcus aureus. Biomedika, 12(2), 205-216. https://doi.org/10.31001/biomedika.v12i2.614

Fatmawati, N. (2023). Asuhan Neonatus bayi balita dan prasekolah. Eureka Media Askara. Purbolinggo.

Isahadis, D. R. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Miliaria (Keringat Buntet) Dengan Kejadian Miliaria Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Kelurahan Merjosari Kota Malang (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).

Permadi, T., Mulyani, R. D., & Laurensia, V. (2022). Formulation of Antioxidant Syrup From The Combination of Sappan Wood (Caesalpenia Sappan) and white Ginger (Curcumma mangga val). Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Trisna Permadi, 13(2).

Rahmadhani, W., Annisa, N., & Amin, S. (2021) Penerapan pemberian Minyak Jintan Hitam (Nigella Sativa Oil) untuk Pengobatan Biang Keringat (Miliaria) pada Bayi di Wilayah PMB Brida Kity Dinarum S.ST. Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences), 10(2), 75-80.

Selpiyah, S., & Suara, M. (2024). Efektivitas Pemberian Rebusan Kayu Secang (Caesalpenia Sappan. L) terhadap Penyembuhan Biang Keringat. Malahayati Nursing Journal, 6(2), 569-577

Setyowati, M.H., & Kusumastuti, K. (2019. October). Penerapan Virgin Coconut oil (VCO) untuk Mengobati Biang Keringat (Miliaria) pada Bayi di PMB Diana Yulita A., Md.Keb.

Susilowati, D and Mulati, T. S. (2015) Pengaruh Air rebusan Kayu secang dalam Penyembuhan Biang keringat pada Bayi, Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, 4(2), pp.82-1966.

Hartika, D.S.I. (2022). Penatalaksanaan memandikan menggunakan air rebusan kayu secang sebagai upaya mengatasi miliaria pada bayi dengan media poster. Jurusan Keperawatan. Surakarta.