ETIKA PERLAKUAN TERHADAP KARYAWAN DI ERA KERJA FLEKSIBEL
Main Article Content
Abstract
Perkembangan teknologi dan perubahan dinamika kerja global telah mendorong munculnya era kerja fleksibel, di mana waktu dan lokasi kerja menjadi lebih adaptif terhadap kebutuhan individu dan organisasi. Namun, fleksibilitas kerja juga menimbulkan tantangan etis baru terkait perlakuan terhadap karyawan, seperti batas waktu kerja yang kabur, tekanan kerja yang tersembunyi, serta potensi ketimpangan perlakuan antara pekerja tetap dan pekerja fleksibel. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji prinsip-prinsip etika yang relevan dalam perlakuan terhadap karyawan pada sistem kerja fleksibel, serta memberikan rekomendasi strategis untuk menciptakan lingkungan kerja yang adil dan berkelanjutan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi literatur dan analisis kebijakan, penelitian ini menemukan bahwa transparansi, keadilan, keseimbangan kehidupan kerja, dan perlindungan hak digital menjadi pilar utama dalam etika kerja fleksibel. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kebijakan internal berbasis etika dan pelatihan manajerial agar organisasi dapat menavigasi transisi menuju model kerja yang lebih manusiawi dan produktif.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Greenberg, J. (1990). Organizational justice: Yesterday, today, and tomorrow. Journal of Management, 16(2), 399–432.
Hill, E. J., Erickson, J. J., Holmes, E. K., & Ferris, M. (2010). Workplace flexibility, work hours, and work-life conflict: Finding an extra day or two. Journal of Family Psychology, 24(3), 349–358
Gurchiek, K. (2020). Supporting remote workers' mental health. HR Magazine, 65(2), 28–31.
Nugroho, Y. (2020). Etika kerja dalam organisasi di era digital: Perspektif manajemen sumber daya manusia. Jurnal Manajemen dan Organisasi, 11(1), 45–55.