PENYULUHAN MANFAAT KHITANAN DALAM MENJAGA EFEKTIVITAS BIAYA KESEHATAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL-MA'ARIF
Main Article Content
Abstract
Khitan dalam dunia medis, dikenal dengan sebutan sirkumsisi yang bermakna pemotongan kulit pada ujung penis atau preputium untuk mencegah penumpukan kuman atau kotoran penyebab infeksi atau kanker. Sunat terbukti mengurangi risiko penularan berbagai penyakit menular seksual (PMS) seperti HIV, herpes, dan human papillomavirus (HPV). Dengan menurunkan risiko PMS, sunat membantu mengurangi biaya perawatan medis yang mungkin diperlukan untuk mengobati penyakit-penyakit ini. Biaya pengobatan PMS bisa sangat tinggi, terutama untuk penyakit yang membutuhkan perawatan jangka panjang seperti HIV. Pengurangan risiko ini berarti penghematan signifikan dalam pengeluaran kesehatan individu dan masyarakat. Tujuan penyuluhan ini untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan anak-anak agar mengetahui manfat khitanan dan dapat melakukan khitanan pada anaknya. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan pada tanggal 17 Maret 2025, yang menjadi target dalam kegiatan ini yaitu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar agar anak-anaknya terhindar dari berbagai macam penyakit genital, sehingga kesehatan masrakat dapat lebih terjamin. Khitan tidak hanya berfungsi untuk kebersihan organ vital manusia akan tetapi khitan memilki banyak manfaat untuk kesehatan antara lain AIDS, Kanker Penis, prostad, dan infeksi saluran kencing.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Aydoğdu, B., Azizoğlu, M., & Okur, M. H. (2022). Social and psychological effects of circumcision: A narrative review. Journal of Applied Nursing and Health, 4(2), 264–271. https://doi.org/10.55018/janh.v4i2.110
Gray, R., Kigozi, G., Kong, X., Ssempiija, V., Makumbi, F., Wattya, S., Serwadda, D., Nalugoda, F., Sewenkambo, N. K., & Wawer, M. J. (2012). The effectiveness of male circumcision for HIV prevention and effects on risk behaviors in a posttrial follow-up study. AIDS, 26(5), 609–615. https://doi.org/10.1097/QAD.0b013e3283504a3f
Lawal, T. A., & Olapade-Olaopa, E. O. (2017). Circumcision and its effects in Africa. Translational Andrology and Urology, 6(2), 149–157. https://doi.org/10.21037/tau.2016.12.02
Maseko, B., Bula, A., Sasse, S., Thom, A., Tsidya, M., Tang, J., & Hosseinipour, M. C. (2022). Opinions on integrating couple counselling and female sexual reproductive health services into Voluntary Medical Male Circumcision services in Lilongwe, Malawi. PLOS ONE, 17(9), e0273627. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0273627
Masrika, N. U. E., & Nugroho, A. W. (2023). Khitanan Medis: Upaya Peningkatan Kebersihan Diri Sejak Dini pada Masyarakat Pesisir Kelurahan Fitu Kota Ternate. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 3(4), 1131–1136. https://doi.org/10.54082/jamsi.810
Morris, B. J., Hankins, C. A., Banerjee, J., Lumbers, E. R., Mindel, A., Klausner, J. D., & Krieger, J. N. (2019). Does Male Circumcision Reduce Women’s Risk of Sexually Transmitted Infections, Cervical Cancer, and Associated Conditions? Frontiers in Public Health, 7, 4. https://doi.org/10.3389/fpubh.2019.00004
Morris, B. J., & Krieger, J. N. (2020). The Contrasting Evidence Concerning the Effect of Male Circumcision on Sexual Function, Sensation, and Pleasure: A Systematic Review. Sexual Medicine, 8(4), 577–598. https://doi.org/10.1016/j.esxm.2020.08.011
Rahmawati, P. M., Sulistyono, R. E., Suhari, & Ochta Pebriyanti, D. (2024). Effect of Distraction Therapy in Reducing Children’s Anxiety During Circumcision: Pengaruh Terapi Distraksi dalam Mengurangi Kecemasan pada Anak yang Disunat. Journal of Community Empowerment for Multidisciplinary (JCEMTY), 2(1), 1–5. https://doi.org/10.53713/jcemty.v2i1.159
World Health Organization. (2018). Male circumcision for HIV prevention: Manual for male circumcision under local anaesthesia and HIV prevention services for adolescent boys and men. World Health Organization. https://iris.who.int/handle/10665/272387