ANALISIS KELAYAKAN USAHA ANGKRINGAN DITINJAU DARI ASPEK FINANCIAL DI KELURAHAN PUCANG SEWU, KECAMATAN GUBENG, KOTA SURABAYA

Main Article Content

Muhamad Renaldi
Kunto Inggit Gunawan

Abstract

Kuliner merupakan kebutuhan yang bersifat konsimtif, kegiatan konsumtif ini memiliki sifat yang kompleks saat berhubungan dengan personalitas budaya suatu masyarakat tertentu. Meningkatnya minat masyarakat terutama pada Kota Surabaya kepada usaha kuliner menyebabkan usaha kuliner berbasis tradisional laku keras. Sebagian besar usaha kuliner tradisional telah lama berada di Jakarta yang berasal dari bermacam-macam daerah, diantara yang terlebih dahulu dikenal oleh masyarakat seperti Warung Sunda, Soto Lamongan, Warung Tegal (Warteg), Rumah Makan Padang, Sate Madura, dan sebagainya. Walaupun begitu, dalam decade terakhir terdapat usaha kuliner informal yang sedang berkembang dengan cepat serta diminati masyarakat pendatang adalah angkringan (Sardanto dan Ratnanto, 2016). Pelaksanaan Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2023 dengan mengambil enam orang pemilik angkringan sebagai informan yang data-datanya dikumpulkan menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria informan yang dipilih diantaranya yaitu: (1) Usaha angkringan telah berdiri minimal selama 2 tahun; (2) Usaha angkringan berada pada kecamatan Gubeng, Kota Surabaya; dan (3) Menjual makanan berupa sate-satean, minuman hangat maupun dingin, dan nasi kucing. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner untuk mencari informasi mengenai berbagai bahan yang digunakan oleh usaha angkringan, berdasarkan biaya variabel, maupun biaya tetap, serta perolehan penjualan yang didapatkan oleh pemilik angkringan, serta menaksir keuntungan yang didapatkan masing-masing informan. Analisa data dilakukan dengan total biaya tetap, total biaya variabel, total biaya penerimaan, dan total keuntungan. Berdasarkan hasil perhitungan Break Even Point (BEP) Rupiah dari enam informan usaha angkringan di Kelurahan Pucang Sewu Kecamatan Gubeng Kota Surabaya menghasilkan rata-rata sebesar Rp 891.399 yang maknanya adalah BEP Rupiah kurang dari (<) penerimaan sehingga usaha angkringan tersebut layak untuk dijalankan.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Muhamad Renaldi, & Kunto Inggit Gunawan. (2024). ANALISIS KELAYAKAN USAHA ANGKRINGAN DITINJAU DARI ASPEK FINANCIAL DI KELURAHAN PUCANG SEWU, KECAMATAN GUBENG, KOTA SURABAYA. Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, Dan Ekonomi, 3(11), 51–66. https://doi.org/10.8734/musytari.v3i11.2133
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)