ANALISIS PENGARUH FRAUD HEXAGON THEORY TERHADAP FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT DENGAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH SELAKU VARIABEL MODERASI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA REPUBLIK INDONESIA
Main Article Content
Abstract
Merujuk pada pada A Report to the Nations (RTTN) 2024 oleh Associate of Certified Fraud Examiners yang merupakan hasil dari investigasi kecurangan di seluruh dunia pada Januari 2022 - September 2023 mengungkapkan terdapat peningkatan untuk fraud pada laporan keuangan antara tahun 2022-2024 yakni dengan peningkatan sebesar 29%. Berdasarkan Survei Fraud Indonesia disampaikan bahwa pemerintah merupakan sektor paling dirugikan akibat Fraud. Adapun penyebab terjadinya kecurangan termasuk kecurangan atas laporan keuangan kita cegah dengan mengetahui penyebab seseorang melakukan kecurangan atau kita kenal dengan fraud theory yang mana terus mengalami perkembangan hingga perkembangan theory terakhir dikenal dengan fraud hexagon theory. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh dari fraud hexagon theory dalam mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya fraudulent financial statement khususnya pada Kementerian Negara/Lembaga di Indonesia selaku bagian dari Pemerintahan Indonesia. Selain itu, dalam penelitian ini juga ditambahkan peran Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dalam memoderasi fraud hexagon theory terhadap fraudulent financial statement.
Adapun data yang diidentifikasi merupakan data sekunder yang dianalisis menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan uji statistik. Dalam penentuan sampel penelitian digunakan pula teknik purposive sampling untuk mengidentifikasi sampel yang ada sehingga penelitian ini melibatkan 106 data sampel. Hasil dari analisis secara kuantitatif, penelitian ini dapat menyimpulkan bahwasannnya Pressure dan Collusion sebagai komponen dari Fraud Hexagon Theory dapat mempengaruhi terjadinya Fraudulent Financial Statement. Namun, berdasarkan pengujian statistik terhadap Capability, Opportunity, Rationalization, Arrogance tidak mampu mempengaruhi Fraudulent Financial Statement. Selain itu, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah juga tidak dapat memoderasi Fraud Hexagon Theory dalam mempengaruhi Fraudulent Financial Statement pada Kementerian Negara/Lembaga.
Kata Kunci : Fraud Hexagon Theory, Fraudulent Financial Statement, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
ACFE. (2024). Occupational Fraud 2024 : A Report to the Nations. Association of Certified Fraud Examiners.
Alfianto, D. (2019). Peran Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) untuk Mewujudkan Good Governance dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di Bidang Penyediaan Barang dan Jasa. Hukum Pidana dan Pembangunan Hukum, 1(2).
Aprillia, R. &. (2023). Pengaruh audit internal, kompetensi auditor, kesesuaian kompensasi dan whistleblowing system terhadap pencegahan fraud. Postgraduate Management Journal(3), 36-48.
Aviantara, R. (2021). The association between fraud hexagon and government’s fraudulent financial report. Asia Pacific Fraud Journal, 6(1), 26-42.
Bawekes, H. F. (2018). Pengujian teori fraud pentagon terhadap fraudulent financial reporting. Jurnal akuntansi dan keuangan daerah, 13(1), 114-134.
Cipta, W. (2021). Kecurangan Pelaporan Keuangan pada Pemerintah Daerah di Indonesia: Pengujian Peran Aspek Religiusitas. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humaika, 11(1), 89-103.
Cressey, D. R. (1953). Other people's money; a study of the social psychology of embezzlement.
Dina Indriana, ,. M. (2022). PENGENDALIAN INTERNAL MEMODERASI PENGARUH THE FRAUD HEXAGON TERHADAP FINANCIAL STATEMENT FRAUD. Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 7(2), 239 - 265.
Izzati, A. K. (2023). FRAUD DIAMOND THEORY, EFEKTIVITAS BELANJA PEMERINTAH DAN KOMITMEN ORGANISASI. Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, 23(1), 65-90.
Khatwani, R. K. (2019). Predictor of financial dishonesty: Self control, opportunity, attitudes. Academy of Accounting and Financial Studies Journal, 23(5), 1-13.
Marks, J. (2012). The mind behind the fraudsters crime: key behavioral and environmental elements discussion leader: Crowe Horwarth. Crowe Horwarth.
Mukaromah, I. &. (2021). Fraud Hexagon Theory dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019. Kompak: Jurnal Ilmiah Komputerisasi Akuntansi, 14(1), 61-72.
Nugraheni, N. K.-f.-2. (2017). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya financial statement fraud: perspektif diamond fraud theory (Studi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016). Jurnal Akuntansi dan Auditing, 14(2), 118- 143.
Nugroho, N. I. (2024). PENGARUH FRAUD HEXAGON, INTERNAL CONTROL, DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP PENDETEKSIAN KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Akuntansi Trisakti, 11(1), 45-66.
Padhilah, S. F. (2020). PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH, PENEGAKAN PERATURAN, DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP FRAUD (SURVEY PADA DINAS-DINAS DI KABUPATEN BANDUNG BARAT). Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Putri, S. Y. (2021). Perkembangan Fraud Theory Dan Relevansi Dalam Realita. In Seminar Nasional Akuntansi dan Call for Paper, 1(2), 726-735.
Rudewicz, F. (2011). The fraud diamond: use of investigative due diligence to identify the “Capability Element of Fraud”. The Connecticut Turnaround Association Management Newsletter, 4(1), 1-3.
Sekaran, U. &. (2016). Research Methods for Business. Retrieved from www.wileypluslearningspace.com
Sugiyono. (2023). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method) Dengan 9 Design. BANDUNG: PENERBIT ALFABETA BANDUNG.
Sukmadilaga, C. W. (2022). Fraudulent financial reporting in ministerial and governmental institutions in Indonesia: An analysis using hexagon theory. Economies, 10(4), 8.
Suprapto, F. M. (2023). The Analysis of Fraudulent Financial Statements Prevention Using Hexagon’s Fraud and Government Internal Auditor as Moderating Variable in Local Government in Indonesia. In Forum for Development Studies, 50(3), 513-537.
Suprapto, F. M. (2023). The Analysis of Fraudulent Financial Statements Prevention Using Hexagon’s Fraud and Government Internal Auditor as Moderating Variable in Local Government in Indonesia. In Forum for Development Studies, 50(3), 513-537.
Tarjo, T. &. (2022). Revealing the fraud at the end of the fiscal year at local government agencies in Indonesia. International Journal of Public Sector Performance Management, 9(4), 451-464.
Ulfah, M. N. (2017). Pengaruh Fraud Pentagon dalam Mendeteksi Fraudulent Financial Reporting (Studi Empiris pada Perbankan di Indonesia Yang Terdaftar di Bei. In FIPA: Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi, 5(1).
Vousinas, G. L. (2019). Advancing theory of fraud: the SCORE model. Advancing theory of fraud: the SCORE model. Journal of Financial Crime, 26(1), 372-381.
Wolfe, D. T. (2004). The fraud diamond: Considering the four elements of fraud. The CPA Journal, 74(12), pp. 38.
Wolfe, D. T. (2004). The fraud diamond: Considering the four elements of fraud.
Zahara. (2020). CROWE’S FRAUD PENTAGON DALAM MENGINDIKASIKAN KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN. E-Prosiding Akuntansi, 2(1).