PERANAN KAMPUNG RENDANG DALAM PENGEMBANGAN WISATA KULINER DI PAYAKUMBUH
Main Article Content
Abstract
Berdirinya Kampung Rendang semakin mengukuhkan Kota Payakumbuh sebagai sentra produk rendang. Di Kampung ini berbagai produsen rendang rumahan seperti Rendang Erika, Rendang Evi, Rendang Indah, Rendang Neng Kekeh, Rendang Riry, Rendang Telur, Rendang Usmai, Rendang Yolanda berlokasi di Lampasi Tigo Nagari Kota Payakumbuh. Penelitian ini dilakukan untuk menyimpulkan bagaimana peranan Kampung Rendang dalam Pengembangan Wisata Kuliner di Kota Payakumbuh. Penulis menggunakan metode kualitatif yang berfokus pada pengamatan penulis sendiri dengan mengumpulkan data dari hasil wawancara maupun mencari data dari sumber lainnya. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Kampung Rendang memiliki peranan yang cukup besar dalam upaya pengembangan Wisata Kuliner di Kota Payakumbuh. Sampai saat ini, Kampung Rendang telah menghasilkan 30 Qvarian rendang, jumlah tersebut dapat bertambah seiring adanya percobaan jenis rendang baru yang dikreasikan oleh produsen – produsen rendang di Kampung Rendang dalam memproduksi rendang. Dengan adanya jenis – jenis rendang baru ini semakin menambah selera masyarakat yang belum pernah mencoba atau ingin mencoba rendang jenis baru tersebut. Kampung Rendang Kota Payakumbuh memiliki banyak produsen rendang yang aktif dalam peranan Kampung Rendang dalam pengembangan Wisata Kuliner di Kota Payakumbuh. Hal ini menjadikan Kota Payakumbuh lebih dikenal sebagai kota rendang dimana wisatawan bisa belajar lebih dalam mengenai rendang. Selain bertujuan untuk mengembangkan Wisata Kuliner di Kota Payakumbuh, masyarakat juga bisa mengeksplor lebih dalam mengenai proses pengolahan rendang yang bervariasi.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
Alamsyah, Y. (2013). Bangkitnya Bisnis Kuliner Tradisional. N.p.: Elex Media. https://ojs.unud.ac.id/index.php/jumpa/article/download/23041/15157.
Ardy, N. a. (2020). Strategi Pengembangan atraksi pengolahan rendang.
G.I, R. J. (2005). The Competitive Destination A Sustainable Tourism Perspective.
Gusnita, W. a. (n.d.). Standarisasi Resep rendang daging di Kota Payakumbuh. https://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo/, 2019.
Hans, G. J. (n.d.). Pembuatan Marketplace Penjualan Makanan Khas Indonesia. https://publication.petra.ac.id/index.php/teknik-%20informatika/article/download/5170/4760.
Hermawan, i. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Hidayatul Quran.
Karunia, W. a. (2020). “Strategi IMC pemerintah Kota Payakumbuh dalam proses Rebranding untuk membentuk Brand Image Payakumbuh City of Randang.
Mawardi, D. (2021). Rendang Masakan Terenak di Dunia. Epigraf Komunikata Prima.
Prihantini, L. (2019). Kuliner Sebagai Ikon Promosi Destinasi Wisata Indonesia.
Primasari, A. a. (2012). Promosi Kuliner Lokal Sebagai Daya Jual Pariwisata Indonesia Untuk Backpacker Asing. Visual Communication Design, vol. 1, no. 1.
Semiawan, C. R. (n.d.). Metode Penelitian Kualitatif. Grasindo.
Soenardi, T. a. (2013). Teori Dasar Kuliner: Teori, Dasar Memasak untuk Siswa, Peminat. Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.
Suteja, W. a. (n.d.). Strategi Pengembangan potensi kuliner lokal dalam menunjang kegiatan pariwisata di kawasan ekonomi khusus mandalika kabupaten lombok tengah. https://web.archive.org/web/20191121072011id_/http://ejurnal.binawakya.or.id/i.
Sutomo, B. (2012). Rendang: Juara masakan terlezat sedunia. Kawan Pustaka.
Maryetti, M. Y. (2023). RENDANG SEBAGAI IKON KULINER LOKAL DI KOTA PAYAKUMBUH. Jurnal Sains Terapan Pariwisata, 112-122