NIKAH TAHLIL
Main Article Content
Abstract
Dalam hukum islam, nikah tahlil adalah pernikahan yang dilakukan oleh seorang Wanita yang telah dicerai dengan talak tiga (talak ba’in kubra) oleh suaminya, dengan tujuan agar dia. Dapat Kembali menikah dengan suaminya yang pertama. Menurut Hukum Islam, seorang Wanita tidak dapat Kembali menikah dengan suaminya yang pertama kecuali setelah bercerai dan masa iddah nya selesai. Dan adapun suami Tahlil, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pria kedua yang menikah dengan Wanita tersebut, meskipun nikah Tahlil dianggap kontroversial dan dapat disalahgunakan, tujuan nikah tahlil adalah untuk memenuhi aturan syariat islam yang mengatur pernikahann setelah talak tiga. Memahami hukum dan Tujuan nikah tahlil sangat penting untuk menghindari penyelahgunaan dan memastikan bahwa pernikahan yang di lakukan dengan niat yang benar. Sevbab, meskipun nikah tahlil secara teologis sah, seringkali ada pertanyaan tentang keabsahan pertanyaannya.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Al-Jaziri Abd al-Rahman , Kitab Al-Fiqh ‘ala al-Mazahib al-Arba’a Jilid 4 (Beirut: Dar al-Fikr, 1998).
bin Bayyah bin Abdullah, Tafaqquh fi al-Maqasid (Jeddah: Al-Muntada Al-Islami, 2015)
Al-Misri Ahmad ibn Naqib, Reliance of the Traveller: A Classic Manual of Islamic Sacred Law (Amana Publications, 1994).
Al-Mubarakfuri Shafiqurrahman, Fiqh Wanita Muslimah (Solo: Tiga Serangkai, 2002),
Ghazali Al, Ihya ‘Ulum al-Din Jilid 2 (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1998).
Nyazee Imran Ahsan Khan, Islamic Jurisprudence (Selangor: Islamic Book Trust, 2002).
Nabhani Taqiyuddin an-, An-Nizham Al-Ijtima’i fi Al-Islam (Beirut: Darul Ummah, 2005)
Mulia Siti Musdah, Islam dan Inspirasi Kesetaraan Gender (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008)
Qudamah Muhammad Ibn, Al-Mughni Jilid 7 (Cairo: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1992)
Qaradawi Yusuf al-, Halal dan Haram dalam Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 2001)
Shihab M. Quraish, Membumikan Al-Qur'an (Bandung: Mizan, 2002).
Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu ,Ahkam An-Nikah (Riyadh: Darussalam, 1995).
Sabiq Sayyid , Fiqh as-Sunnah Jilid 2 (Beirut: Darul Fikr, 1994)
Uthaymeen Muhammad Ibn al- Fatwa Islamiyah Jilid 3 (Jakarta: Darul Haq, 2001)
Ya’qub K.H. Ali Mustafa, Fiqh Perempuan Kontemporer (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2004),
Zuhaili Wahbah al-, Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuh Jilid 7 (Damaskus: Dar al-Fikr, 2008)