GRIYA KONGCO DWIPAYANA : AKULTURASI TRADISI TIONGHOA DAN BALI DI KOTA DENPASAR
Main Article Content
Abstract
Griya Kongco Dwipayana di Kota Denpasar merupakan tempat ibadah penganut agama Konghucu dan Tri Dharma yang mencerminkan akulturasi budaya tradisi Tionghoa dan Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses akulturasi budaya di Griya Kongco Dwipayana khususnya pada aspek arsitektur, ritual keagamaan, dan interaksi sosial, serta implikasinya terhadap masyarakat sekitar. Pendekatan kualitatif dengan metode etnografi diterapkan, pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa akulturasi budaya tercermin dalam perpaduan arsitektur, seperti konsep Tri Mandala dari tradisi Bali yang dipadukan dengan unsur ornamen Tionghoa. Ritual keagamaan menunjukkan harmonisasi, dengan penganut Konghucu dan Hindu berbagi ruang dan mengintegrasikan unsur-unsur tradisi masing-masing. Interaksi sosial di Griya Kongco Dwipayana menunjukkan toleransi yang tinggi, didukung oleh filosofi Bali menyama braya dan prinsip harmoni budaya Tiongkok.
Kata Kunci : Akulturasi, Tradisi Tionghoa, Tradisi Bali, Griya Kongco Dwipayana
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Artikel yang berjudul “Akulturasi Budaya Bali-Tionghoa pada Interior TITD Ling Sii Miao Tanah Kilap, Denpasar” yang disusun oleh Gunawan Nyoto Santoso dkk. (2017) dalam Jurnal Indra.