PENDEKATAN LINGUISTIK TERHADAP MATAN HADITS: ANALISIS MAKNA MAJAZI DALAM TEKS HADITS

Main Article Content

Iqbal Sur Azizi
Nurul Wulan Giar Fitria

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah penggunaan makna majazi atau makna kiasan dalam matan (teks) hadis melalui pendekatan linguistik, dengan fokus pada bagaimana ungkapan non-literal membentuk pemahaman keagamaan. Bahasa figuratif memiliki peran penting dalam kajian linguistik karena tidak hanya memperkaya makna teks, tetapi juga memberikan kedalaman dalam penafsiran, khususnya pada teks-teks keagamaan seperti hadis yang merupakan salah satu sumber utama ajaran Islam setelah Al-Qur’an. Dalam banyak kasus, pemahaman hadis secara harfiah dapat menyebabkan tafsir yang tidak utuh, bahkan keliru, apabila elemen-elemen kebahasaan yang bersifat kiasan seperti metafora, alegori, atau ungkapan idiomatik tidak diperhatikan. Dengan menganalisis beberapa hadis yang mengandung unsur majazi, penelitian ini berupaya mengungkap keterkaitan antara struktur bahasa, konteks makna, dan perangkat retoris yang digunakan dalam sabda Nabi Muhammad SAW. Metode yang digunakan bersifat deskriptif-kualitatif dengan pendekatan semantik dan stilistika sebagai alat analisis utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan bahasa majazi dalam hadis bukan sekadar hiasan bahasa, melainkan berfungsi memperkuat daya ungkap dan pesan moral yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, penelitian ini menekankan pentingnya sensitivitas kontekstual dan kebahasaan dalam memahami hadis, guna menghasilkan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap ajaran Islam.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Khotimah, S. (2019). Kontroversi Makna Majaz dalam Memahami Hadis Nabi. Dar El-Ilmi: Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan dan Humaniora, 6(1), 45.

Marhumah, H. (2021). Ulumul Hadits: Konsep, Urgensi, Objek Kajian, Metode dan Contoh. Yogyakarta: Deepublish.

Muslich, M. (2017). Metodologi Kajian Hadis. Yogyakarta: LKiS.

Muhammad Fathi Osman. (2015). Majaz dalam Bahasa Arab: Pengertian dan Penerapannya dalam Al-Qur'an dan Hadis. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Muhammad Zuhri. (2021). Majaz dalam Hadis Nabi: Analisis Linguistik terhadap Makna Kontekstual. Jurnal Ilmu Ushuluddin, 20(2), 135–137.

Al-Suyuti. (2000). al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an (Jilid 2). Beirut: Dar al-Fikr.

Al-Zarkasyi, B. (1994). al-Burhan fī ‘Ulum al-Qur’an. Beirut: Dar al-Fikr.

Ibn Hajar al-Asqalani. (1993). Fath al-Bari (Jilid 10). Beirut: Dar al-Ma’rifah.

Ibn Qutaybah. (1966). Ta’wil Mukhtalif al-Ḥadis (M. M. ‘A. al-Ḥamid, Ed.). Kairo: Maktabah al-Kulliyyat al-Azhariyyah.

Nurlaila. (2021). Pendekatan Linguistik Dalam Pengkajian Sumber Hukum Islam. Universum: Jurnal Keislaman dan Kebudayaan, 2(1), 199.

Al-Ghazali. (1993). al-Mustashfa fi ‘Ilm al-Usul (Jilid 1). Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.

Al-Nawawi. (1995). Syarh Sahih Muslim (Jilid 14). Beirut: Dar al-Fikr.

Al-Qaradawi, Y. (2000). Bagaimana Memahami Hadis Nabi. (M. al-Baqir, Penerj.). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Al-Qaradawi, Y. (2000). Bagaimana Memahami Hadis Nabi. (Ihsan & Z. Abidin, Penerj.). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Razaq, M. (2021). Pengertian Stilistika dan Posisinya dalam Ilmu Hadits. Nabawi: Journal of Hadith Studies, 1(2).

Hasyim, A. (2020). Kajian Gaya Bahasa dan Makna Majazi dalam Hadis Nabi SAW. Jurnal Studi Ilmu Hadis, 5(2), 143–159.

Ibn Ḥajar al-‘Asqalani. (1993). Fatḥ al-Bari (Jilid 4). Beirut: Dar al-Ma‘rifah.

Rozian Karnedi. (2021). Metode Pemahaman Hadis (Aplikasi Pemahaman Secara Kontekstual). Universum: Jurnal Keislaman dan Kebudayaan, 2(1).

Musthafa Abu Zaid. (1984). Al-Tafsir al-Bayani li al-Qur’an al-Karim. Beirut: Dar al-Fikr.