The EARLY MARRIAGE IN ISLAMIC LAW: ADDRESSING SOCIAL AND ETHICAL CHALLENGES OF LEGISLATION

Main Article Content

Najmatur Radhwa Millati
Muhammad Raffa Assidqi
Ami Rosalia
Edi Suresman

Abstract

Abstract


Early marriage remains a prevalent phenomenon in various regions of Indonesia. This study aims to analyze the issue from the perspectives of Islamic law and national legislation, focusing on the underlying factors, as well as the social and health consequences and their relationship with legal and ethical values. The method utilized is a qualitative approach, which includes a literature review and the distribution of questionnaires to adolescent groups. The findings indicate that early marriage is influenced by several factors, such as economic pressure, family expectations, cultural values, and instances of marriage resulting from unplanned pregnancies, often referred to as "marriage by accident." The implications of this practice include mental unpreparedness, disruptions in the educational process, and an increased risk of divorce. Government laws, as stated in Law Number 16 of 2019, have set a minimum marriage age to safeguard children and adolescents, even though Islam does not explicitly forbid early marriage under specific situations.  We hope that by doing this study, people will start to realize how dangerous child marriage is and how important it is to harmonize religious rules with governmental requirements.


Keywords: Child marriage; Islamic law; social impact; contributing factors

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Al Hamdani. (2002). Risalah nikah hukum perkawinan Islam (Cet. 2). Jakarta: Pustaka Amani.

Cahyarity, T. I., Putri, N. D., Dania, N. R., Utami, F. R., & Arman, E. (2025, January). Systematic literature review: Dampak perceraian orang tua terhadap kondisi psikologis remaja. Tsaqofah: Jurnal Pemikiran dan Peradaban Islam, 5(1), 551–560.

Febriyanti, N., & Aulawi, A. (2021). Kesadaran hukum masyarakat terhadap perkawinan dibawah umur ditinjau dari Undang-Undang No. 16 Tahun 2019. Pro Patria: Jurnal Pendidikan, Kewarganegaraan, Hukum, Sosial, dan Politik, 4(1), 34–52.

Hermambang, A. (2021). Faktor-faktor yang memengaruhi pernikahan usia dini di Indonesia. Jurnal Kependudukan Indonesia, 16(1), 9–10.

Hidayat, T. (2022). Tinjauan Saad Al-Dzari’ah terhadap aturan batas usia minimal perkawinan di Indonesia. El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga, 5(1), 56–67.

Indonesia. (2019). Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan UU No. 16 Tahun 2019 tentang Perubahannya.

Indawati, Y., Said, S. U., Ismaniyah, M. R., Yuha, W., & Kusuma, F. D. (2024). Faktor dan dampak pernikahan dini dalam perspektif Undang-Undang Perkawinan. Indonesian Journal of Social Sciences and Humanities, 4(1), 80–91.

Nasution, H. (2019). Pembaharuan hukum keluarga Islam tentang usia perkawinan di Indonesia (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).

Pangestika, A. A., Nisa, N. L., & Hami, W. (2024). Pernikahan dini dalam perspektif Islam: Sisi positif dan negatif. Jurnal AL-USROH, 4(2).

Rimawati, F. (2023). Strategi KUA Kecamatan Banyuanyar dalam pencegahan pernikahan dini. Usrah: Jurnal Hukum Keluarga, 5(1), 63–75.

Santoso, M. F., Hidayati, N., & Hayani. (2022). Dampak perceraian orangtua terhadap kondisi psikologis remaja. Jurnal Psikologis Humanistik, 10(2), 67–76.

Setiawan, H. (2020). Pernikahan usia dini menurut pandangan hukum Islam. Borneo: Journal of Islamic Studies, 3(2), 59–74.

Shufiyah, F. (2018). Pernikahan dini menurut hadits dan dampaknya. eJournal UIN, 3(1), 48–68.

Tampubolon, E. P. L. (2021). Permasalahan perkawinan dini di Indonesia. Jurnal Indonesia Sosial Sains, 2(5), 738–746.

Yuniarti, A. (2022). Konsep talak yang dapat menyebabkan putusnya hubungan pernikahan perspektif Wahbah Az-Zuhaili, Muhammad Jawad Mughniyah, dan Kompilasi Hukum Islam. Ponorogo: IAIN Ponorogo.