STUDI KOMPARATIF MUSTHAFA AS-SIBA'I DENGAN AHMAD AMIN TENTANG KESAHIHAN HADIS

Main Article Content

Devia Rahmah
Anggi Fatrisia
Muhammad Jamil
Nabila Yunita
Siti Ardianti

Abstract

Hadis merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah Alquran yang menjadi pedoman bagi umat Islam. Hadis memiliki peran penting dalam menentukan hukum-hukum Islam, menjelaskan makna Alquran, dan memberikan teladan bagi umat Islam.  Namun, sejak masa Nabi Muhammad SAW hingga saat ini, hadis mengalami berbagai problematik, terutama terkait dengan autentisitas dan orisinalitasnya. Salah satu tokoh modernis yang melakukan kritik terhadap hadis adalah Ahmad Amin, seorang sejarawan dan penulis buku Fajr al-Islam. Dalam bukunya, ia mempertanyakan kembali orisinalitas hadis dan juga menilai bahwa kaidah-kaidah yang dibuat oleh ulama hadis dalam rangka meneliti kesahihan sanad sangat ketat, tetapi tidak memperhatikan koreksi terhadap matan hadis. Sebagai respons terhadap kritik Ahmad Amin, Mustafa al-Siba'i, seorang ulama hadis dan penulis buku Al-Sunnah wa Makanatuha fi al-Tasyri' al-Islami, melakukan pembelaan terhadap hadis dengan mengemukakan bukti-bukti historis tentang orisinalitas hadis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua tokoh memiliki persamaan dan perbedaan dalam memandang hadis, terutama dalam hal kriteria, definisi, dan contoh hadis sahih. Persamaan mereka terletak pada pengakuan terhadap otoritas hadis sebagai sumber hukum Islam kedua setelah Al-Qur’an, penggunaan metode ilmiah dalam meneliti hadis, dan penghormatan terhadap para ulama hadis. Perbedaan mereka terletak pada pandangan tentang ketersambungan sanad, adilnya perawi, hafalan perawi, syadz, illat, dan contoh hadis sahih yang mereka anggap. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memperkaya khazanah ilmu hadis dan pemikiran Islam kontemporer.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles