KEPERCAYAAN LARANGAN BULAN DALAM PANDANGAN ISLAM

Main Article Content

Adinda Putri Nurhaliza
Ratu Khairul Azizah
Rizky Amalia Hidayat
Siti Rostika Agustinaswara
Asep Rudi Nurjaman

Abstract

Larangan bulan adalah tradisi yang telah dipercaya dalam masyarakat Sunda, dimana rumus kuno yang diwarisi dari para leluhur dinamik dan keberuntungan diatur. Menurut tradisi ini, larangan bulan memiliki keunggulan yang kuat dibandingkan orang-orang yang kekurangan waktu untuk menghadiri acara-acara penting dan kegiatan sehari-hari. Dalam perjalanan acara atau kegiatan yang dimaksud, sikap peserta terhadap bulan dapat menjadi lebih serius dan matang. Proses pengukuran waktu dalam bulan larangan melibatkan timing yang tepat sesuai dengan angin dan tanggal kalender. Kalaupun tradisi ini terus berlanjut, ada beberapa hal yang harus ditanggapi dengan serius jika ada masalah, seperti konsultasi dengan mereka yang terlibat dalam tradisi ini. Selain itu, ada bulan-bulan tertentu seperti bulan Safar yang dianggap menguntungkan untuk merayakan pernikahan karena mereka dapat dibersihkan secara menyeluruh.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Adinda Putri Nurhaliza, Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia

Ratu Khairul Azizah, Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia

Rizky Amalia Hidayat, Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia

Siti Rostika Agustinaswara, Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia

Asep Rudi Nurjaman, Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia