PENAFSIRAN DZIKIR DALAM SURAT AL-BAQARAH AYAT 152 MENURUT SYEKH IBNU AJIBAH (STUDI ANALISIS KITAB TAFSIR BAHRUL MADID)
Main Article Content
Abstract
Artikel ini dibuat berdasarkan mirisnya kondisi masyarakat dizaman modern ini yang tersebar maraknya kegelisahan disebabkan berbagai macam problematika kehidupan. Permasalahan ini membutuhkan jawaban dari Al-Qur’an dimana Al-Qur’an adalah sumber cahaya kehidupan yang menerangi alam semesta serta pusat jawaban dari segala macam permasalahan, yakni satu-satunya metode yang terpampang denan jelas adalah dengan berdzikir. Demikian ini penulis mencoba menganalisis penafsiran tentang dzikir dalam surat Al-Baqarah Ayat ke 152 menurut penafsiran Syekh Ibnu Ajibah dalam Tafsir Bahrul Madid. Sementara metode penelitian yang digunakan adalah analis deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan cara menganalisa makna yang termuat dalam berbagai sumber primer maupun sekunder dan mengeksplorasi serta menguraikan penelitian dengan deskripsi. Selain itu, metode penelitian tafsir yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode riset dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan buku-buku, jurnal, artikel, catatan, lampiran,dan literatur-literatur lainnya untuk memahami bagaimana ayat 152 surat Al-Baqarah tentang dzikir ini menyelesaikan problematika diantara umat pada zaman sekarang.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Adenan Adenan dan Andi Mahendra, Kontradiksi Filsafat Islam di Era Modern,
(Jurnal Pendidikan dan Konseling ,2023) https://doi.org/https://doi.org/10.31004/jpdk. v5i1.11583.
Ibnu ‘Ajibah, Al-Bahr al-Madid fi Tafsir al-Qur’an al-Majid (Jeddah: Muhammad Abu al- Yazid al-Mahdi, 1999).
Ponpes Ahlus Shafa Wal Wafa, Pengajian Reboan Agung, (21.00-00.00), 5 juni 2024).
Yunasril Ali, Pilar-Pilar Tasawuf, (Jakarta : Kalam Mulia, 1999).
Kili Al-bamar, Ajaran Tarekat, (Surabaya : Bintang Pelajar, 2001).
Al-Khozini, Mizan Al-Hikmah, (kairo : Matba'at Da'irat al-Ma'arif al-Nizamiyah, 1940).
Abdul Malik Ibrahim, 1 kali dzikir sirr, (2020), https://www.scribd.com/document/456655344/1-kali-zikir-sirr-sebanding-dengan- 35- juta-dzikir-lisan.”
Ibnu ‘Athaillah As-Sakandari, al-Hikam, terj. H. Salim Bahresy, (Surabaya : Balai Buku, 1980), Lihat pula Imam Abu al-Qashim al-Qusyairi, Risalah al- Qusyairiyah, ed. Abdul im Mahmud, (Dar Syuaib, 1989).
Sahl Ibn ʿAbd Allāh al-Tustarī, The Great Commentaries on the Holy Qurʾān, trans. Annabel Keeler and Ali Keeler, (Jordan : Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Though, 2011).
Muhammad Mawangir, Zakiah Daradjat Dan Pemikirannya Tentang Peran Pendidikan Islam Dalam Kesehatan Mental, (UIN Raden Fatah Palembang, 2015).
Siti Sundari, Kesehatan Mental, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005).
Mulkhan, Manusia Alquran : Jalan Ketiga Religiositas di Indonesia, (Yogyakarta : Kanisius, 2007).
A. Fuad Said, Hakekat Tarikat Naqsyabandiah, (Jakarta: Pustaka al Husna Baru, 2005)