TELISIK UPAYA MEMBANGUN TOLERANSI BERAGAMA DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN PLURALISME AGAMA
Main Article Content
Abstract
Isu keberagamaan atau toleransi beragama merupakan isu yang perlu untuk ditelaah, sebagaimana fenomena pluralitas agama telah menjadi fakta sosial yang nyata dan menjadi bagian isu toleransi beragama di Indonesia. Pluralitas keagamaan adalah sebuah fenomena natural yang terjadi di realitas kehidupan. Di tengah keberagaman perbedaan ideologi dan klaim kebenaran eksklusif (truth claim) yang ada, menuntut setiap pemeluk agama untuk mampu bertoleransi serta hidup rukun atas segala macam konsep yang dikandung oleh ideologi. Hal ini secara nyata menjadi sebuah implikasi logis karena dari tiap-tiap ideologi dan klaim kebenaran yang diajarkan akan mengarahkan pemeluknya untuk yakin terhadap setiap ajaran agama tersebut, termasuk klaim keselamatan. Namun, bagi masyarakat yang belum terbiasa dan belum memiliki pengalaman dalam hidup berdampingan secara damai, tentu akan menimbulkan problematika tersendiri, sehingga memaksa para ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk menemukan suatu solusi dalam merespon problematika tersebut bahwa toleransi saja tidaklah cukup. Perlu ditanamkan paham pluralisme agama sebagai sebuah solusi untuk kerukunan umat beragama. Dengan kata lain, toleransi beragama dalam pandangan liberal merupakan paham pluralisme agama. Pluralisme agama sebagai bagian dari wacana Barat postmodern berupaya untuk merelatifkan kebenaran agama-agama, tidak ada lagi kebenaran yang mampu diakui dalam agama manapun, termasuk Islam. Akibatnya, dampak sosial dari doktrin pluralisme agama cukup berbahaya terhadap ajaran-ajaran agama yang telah berlangsung dengan baik, dan bertentangan pula dengan konsep toleransi dalam Islam yang mengakui keberadaan agama lain dalam ranah sosial tanpa harus adanya pemaksaan terhadap pengakuan kebenaran agama tersebut. Islam secara konseptual mengakui pluralitas agama, namun menolak tegas pluralisme agama.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Abdullah, Wan Suhaimi Wan. Konsep Asas Islam dan Hubungan Antar Agama. Kuala Lumpur: Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya, 2007.
Adib Fuadi Nuriz. Problem Pluralisme Agama dan Dampaknya terhadap Kehidupan Sosial Keagamaan. Ponorogo: Centre for Islamic and Occidental Studies, 2015.
Anis Malik, Toha. Tren Pluralisme Agama: Tinjauan kritis. Jakarta: Gema Insani, 2005.
Arroisi, Jarman, and Hidayatus Sa’adah. Secularization of Education and ITS Implication on Learners, At-Ta’dib, 15(2). (December 6, 2020): 43. https://doi.org/10.21111/at-tadib.v15i2.5051.
A.S Hornby. Oxford Dictionary of Philosophy. London: Oxford University, 2010.
Bahri, Media Zainul. Satu Tuhan Banyak Agama: Pandangan Sufistik Ibn ‘Arabi, Rumi dan Al-Jili. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2021.
Depertemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Fatmawati. 2011. Perlindungan Hak Atas Kebebasan Beragama dan Beribadah dalam Negara Hukum Indonesia. Jurnal Konstitusi, 8(4): 489–520.
“Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: 7/Munas Vii/Mui/11/2005 Tentang Pluralisme, Liberalisme Dan Sekularisme Agama,” N.D.
Franz Magnis Suseno. Agama, Filsafat, Modernitas. Jakarta: Buku Kompas, 2021.
George B Grose dkk. Tiga Agama Satu Tuhan. Yogyakarta: Mizan, 1999.
Hamka, Buya. Umat Islam Menghadapi Tantangan Kristenisasi dan Sekulerisasi. Gema Insani, 2022.
Harb, Ali. Kritik Kebenaran. Lkis Pelangi Aksara, 2004.
Husaini, Adian. Pluralisme Agama Parasit Bagi Agama-Agama: Pandangan Katolik, Protestan, Hindu, dan Islam. Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, 2006.
———. Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen Ke Dominasi Sekular-Liberal. Gema Insani, 2005.
Ibn-Hanbal, Imam Ahmad. Musnad al Imam Ahmad Ibn Hanbal Abi Abdullah al Shiybaniy. Dar al Ihya’ al Turath al ’Arabi, 1993.
Ibnu Taimiyyah. Majmu’ al Fatawa / Ibnu Taimiyyah; Takhrij: Amir Al Jazzar, Anwar Al Baz. Mesir: Beirut : Darul Fikr, 1980.
Ismail, Syarifah. Tinjauan Filosofis Pengembangan Fitrah Manusia dalam Pendidikan Islam. At-Ta’dib 8, no. 2 (December 14, 2013). https://doi.org/10.21111/at-tadib.v8i2.510.
Kaskus. Mui Sumsel Sesalkan Marawis Iringi Peresmian Gereja, Ini Alasannya. 2023. (Diakses tanggal 19 Oktober 2023).
Khambali, Khadijah Mohd, Mohammad Kamil Ab Majid, dan Mohammad Hilmi Abdul Rahman. Isu dan Cabaran Hubungan antara Agama di Malaysia. Malaysia: Universiti Malaya, 2008.
Lorens Bagus. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Ma’arif, Syamsul. Pendidikan Pluralisme di Indonesia. Yogyakarta: Logung Pustaka, 2005.
Misrawi, Zuhairi. Al-quran Kitab Toleransi. Grasindo, 2010.
Mohammad Badawi. Al Muhit Oxdord Study Dictionary English-Arabic,. Lebanon: Bairut Academia, 1996.
Mun’im A. Sirry Dkk. Fiqih Lintas Agama. Jakarta: Paramadina, 2004.
Ryandi, Ryandi. Antara Pluralisme Liberal danToleransi Islam. Kalimah: Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam 11, no. 2 (September 12, 2013): 251–70. https://doi.org/10.21111/klm.v11i2.95.
Sakdiah, Sakdiah. Kematangan Beragama Dan Sikap Tasamuh Marga Masyarakat Aceh Di Aceh Singkil. Jurnal Al-Bayan: Media Kajian Dan Pengembangan Ilmu Dakwah 26, no. 1 (August 31, 2020): 97–126. https://doi.org/10.22373/albayan.v26i1.7858.
Salman, Abdul Matin Bin. Menjaga Kebersamaan di Tengah Keberagaman (Telaah Konsep Toleransi dalam Al-Qur'an. 2008
Sholehuddin, dkk. Pluralisme Agama dan Toleransi. Depok: Binamuda Ciptalreasi, 2010.
Simon Blackburn. Oxford Dictionary of Philosophy. Oxford: Oxford University Press, 1994.
sukidi. Teologi Inklusif Cak Nur / Sukidi. Jakarta: kompas, 2001.
Syahbana, Prima. “Heboh Peresmian Gereja di Muara Enim Diiringi Marawis, Ini Faktanya.” detiksumbagsel. Accessed October 19, 2023. https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-6836953/heboh-peresmian-gereja-di-muara-enim-diiringi-marawis-ini-faktanya.
Tim Detik Jabar. Ternyata Ada Pria Nonmuslim di Saf Salat Id Ponpes Al-Zaytun. 2023. (Diakses tanggal 19 Oktober 2023). https://www.detik.com/sumut/berita/d-6694541/ternyata-ada-pria-nonmuslim-di-saf-salat-id-ponpes-al-zaytun.
Victoria Bull. Oxford Advanced Learner’s Dictionary. England: Oxford University Press, 2008.
Viva, PT Viva Media Baru. Begini Respon Ridwan Kamil Saat Tahu Ponpes Al Zaytun Meresahkan, 2023.
Yasyak, Mohammad. Dampak Doktrin Pluralisme Agama terhadap Kehidupan Sosial, Kalimah, 2017. https://doi.org/10.21111/klm.v15i1.835.