NUSYUZ SUAMI TERHADAP ISTERI PERSPEKTIF M. QURAISH SHIHAB DAN IMAM JALALAIN (STUDI KASUS DESA BANGUN SARI BARU KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG)
Main Article Content
Abstract
Dalam bahasa Arab, nusyuz (النُّشُوز) adalah turunan dari kata dasar nashuz (نشز) yang berarti naik atau menonjol. Kata ini secara harfiah dapat diartikan sebagai perilaku yang menonjol atau menyimpang dari norma.Studi ini juga menganalisis kekhawatiran perempuan terhadap nusyuz, terutama pada usia tua, dan bagaimana QS. An-Nisa: 128 memberikan panduan dalam mengatasi dan mencegah nusyuz. Ayat ini mengajarkan bahwa apabila seorang istri menyadari tanda-tanda nusyuz pada suaminya, maka disarankan untuk mengambil tindakan preventif guna memperbaiki hubungan dan menghindari perceraian yang tidak disukai oleh Allah Swt. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah kajian kepustakaan (library research) dan metode penafsiran akan menggunakan metode penafsiran maudu’i dengan penafsiran M. Quraish Shihab dan Imam Jalalain. Penelitian ini mengusulkan berbagai upaya untuk menanggulangi nusyuz, termasuk pembangunan mekanisme penyelesaian sengketa yang efektif, promosi nilai-nilai toleransi dan kerukunan sosial, serta penguatan kepemimpinan dan tata kelola pemerintahan yang baik. Selain itu, penekanan pada pendidikan dan sumber daya, pengawasan hukum yang tegas, serta pembangunan klinik pra-nikah sebagai bentuk layanan untuk mempersiapkan pasangan sebelum menikah menjadi penting. Klinik pra-nikah bertujuan memastikan kesiapan pasangan secara emosional dan praktis, serta mencegah potensi masalah dalam pernikahan, termasuk nusyuz. Penelitian ini memberikan wawasan mengenai pentingnya tindakan preventif dan penyelesaian masalah secara dini dalam mempertahankan keharmonisan rumah tangga. Dalam Tafsir Al-Misbah ada 4 cara menyelesaikan masalah jika terjadi nusyuz terhadap istri, diantaranya: berbicara dan berusaha memperbaiki, cari solusi damai, diperbolehkan rujuk dan bersikap baik dan bertakwa.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Abdullah, Y. A. G. (2004). Historiografi Islam Dari Klasik Hingga Modren ( h. 8. (Jakarta: PT Raja Grapindo Pe rsada ,cet.ke-1,2004) (ed.)).
Al-Amili, A. H. M. M. (2001). Bimbingan Islam dalam Mengatasi Ploblematika RumahTangga ( h. 156-159 (Jakarta: Lentera, 2001) (ed.)).
Al-Maraghi, A. M. (2001). Pakar-Pakar Fiqih Sepanjang Sejarah ( h. 317 (Yogyakarrta, LKPSM, 2001) (ed.)).
Al-Qur’an, T. P. T. (2019). Al-Qur’an dan Terjemahannya Edisi Penyempurnaan (Q. S. A.-N. ayat 34. (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. 2019) (ed.)).
Amirudin, A. (2017). Pengaruh Pemikiran H.M. Quraish Shihab Bagi Perkembangan Intelektual Dan Kehidupan Umat Islam Indonesia. Sigma-Mu, 9(1), 33–50. https://doi.org/10.35313/sigmamu.v9i1.967
Asqalani, A. Ha. A. bin A. bin H. al. (2003). Bulughal Maram Min Jami’i Adilatul Ahkam. Qahirah: Darul HAdits 2003, Hadist ke 955.
Asrori. (2017). Tafsir Al Asrar (Y. K. D. 2017 (ed.)).
Ghazali, A. (1989). Menyingkap Hakikat Perkawinan, Adab, Tata cara dan Hikmahnya (H. 13. (Bandung: Karisma, 1989) (ed.)).
Harahap, S. (2000). Metodologi Studi Tokoh dan Penulisan Biografi ( h. 49 (Yogyakarta : Kanisius, 2000) (ed.)).
Iman Faris, A. (2012). Kritik Ilmiah. XVIII(1), 21–33. https://drive.google.com/file/d/1zNnsVGPA2wQ16pKGrneR8XQChsMcXBTM/view?usp=drivesdk
Kamal, A. M. (2009). Ensiklopedi Fiqih Wanita, Alih Bahasa Beni Sarbeni (B. P. I. K. 2009 J. 2 (ed.)).
Karim, H. A. (2020). Manajemen Pengelolaan Bimbingan Pranikah Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah. Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam, 1(2), 321. https://doi.org/10.32332/jbpi.v1i2.1721
Mupida, S. (2019). Husband-Wife Relation in Nusyuz Conflict According to the Quran and Hadith. Millah: Journal of Religious Studies, 18(2), 265–288. https://doi.org/10.20885/millah.vol18.iss2.art4
Qori, A., Sinulingga, N. N., & Hasibuan, D. K. (2023). Peranan KUA Dalam Meningkatkan Program Layanan. Community Development Journal, 4(3), 6740–6748.
Rahman, Z. H. dan M. Z. A. (2008). Wanita Sebagai Calon Pilihan Raya ( h. 37-38 (Utusan Publications, 2008) (ed.)).
Reni, Nurasiah, & Ravico. (2023). Nusyuz dalam Perspektif al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsir ibn Katsir dan Quraish Shihab). Thullab: Jurnal Riset Publikasi Mahasiswa, 3(1), 1–14.
Sabiq, S. (n.d.). Fiqih Sunnah, Juz II (S. T. Putra (ed.)).
Sabiq, S. (1990). Fiqh Sunnah, Jillid II (A. F. Madinah (ed.)). Madinah, Al-Fatkh Lil’la amil Araby1990.
Shihab, M. Q. (1997). Tafsir Al-Qur’an Al-Karim: Tafsir Atas Surah-Surah Pendek Berdasarkan Atas Turunnya Wahyu, (1997) (Bandung: Mizan (ed.)).
Shihab, M. Q. (2001). Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, ( h. 12 (Bandung: Mizan, 2001) (ed.)).
Shihab, M. Q. (2002). Tafsir Al Misbah: Wawasan Kesan dan Kerasian Al Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Sjamsuddin, T. A. A. dan A. T. (1984). Kifayatul akhyar: Kitab hukum Islam dilengkapi dalil Quran dan Hadis ( h. 87 (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1984) (ed.)).
Sugiono. (2017). Penelitian Metode Kualitatif dan Kuantitatif (B. A. F. 2007 (ed.)).
Suyuthi, J. (2007). al-Asybahwaan-Nadzair ( h. 15 ,(Al-Qahirah:Maktabustsaqafi, 2007) (ed.)).
Syamsul, M. (2015). Dalam Perspektif Kompilasi Hukum Islam ( Khi ) Dan Burgerlijk Wetboek. Tafaqquh, 3(2), 94–110.
Syarifuddin, A. (2006). Hukum Perkawinan di Indonesia (Jak. K. 2006 (ed.)).
Thalib, A. bin A. (2009). Tafsir Ibnu Abbas (Pustaka Azam 2009 (ed.)).
Thalib, M. (1997). 20 perilaku Durhaka Suami Terhadap Istri,e ( h. 33 (Bandung: Irsyad baitus Salam, 1997) (ed.)).
Zein, F. (2017). Kekerasan Dalam Perkawinan dan Nusyuz Dalam Hukum Keluarga di Turki, Malaysia, Sudan, Yordan dan Indonesia. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 4(1), 121–136. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v4i3.10290
Zubair, A. B. dan A. K. (2000). metode Penelitian Filsafat (K. Y. 2000 (ed.)).