MEKANISME, PENYEBAB, DAN EFEK RUMAH KACA TERHADAP KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP DI BUMI
Main Article Content
Abstract
Bumi tetap hangat oleh gas-gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitrogen oksida (N2O). Gas-gas ini menyerap dan menahan panas dari atmosfer. Efek rumah kaca adalah nama yang diberikan untuk fenomena ini. Namun karena aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, penggundulan hutan, dan pembuangan limbah yang sembarangan, konsentrasi gas-gas ini meningkat, sehingga berkontribusi terhadap perubahan iklim dan pemanasan global. Melalui penggunaan metodologi deskriptif kualitatif dan tinjauan literatur, penelitian ini menyelidiki efek rumah kaca dan dampaknya. Berdasarkan temuan penelitian, pemanasan global dapat meningkatkan suhu bumi sebesar 1,5 hingga 4,5°C pada tahun 2030, yang mengakibatkan perubahan iklim drastis, peningkatan permukaan laut, dan pergolakan ekologi. Penerapan program penghematan energi, peningkatan penggunaan sumber energi terbarukan, pengurangan penggunaan bahan bangunan berbasis bahan bakar fosil, dan penerapan langkah penghematan air merupakan langkah penting dalam mengatasi permasalahan ini. Masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi dampak perubahan iklim dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan memanfaatkan kemajuan teknologi, efek rumah kaca dapat dikurangi hingga tingkat yang dapat dikelola sehingga generasi mendatang dapat hidup di Bumi.