10 TAHUN FESTIVAL KOMUKINO JATENG BUNGAH SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DALAM MELESTARIKAN WARISAN BUDAYA BATIK BERSAMA “ KATUN UNGU “ KAWULA TUNARUNGU
Main Article Content
Abstract
Festival Komukino Jateng Bungah telah mencapai dekade pertamanya sebagai salah satu media komunikasi yang efektif dalam melestarikan warisan budaya batik di Jawa Tengah. Selama sepuluh tahun terakhir, festival ini tidak hanya berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya warisan budaya di Indonesia. Campaign kain tradisional batik bersama paguyupan “Katun Ungu” Kawula Tunarungu dimana melibatkan komunitas tunarungu, dalam berbagai kegiatan kreatif dan edukatif. Melalui kolaborasi ini, festivak batik Katun Ungu ini bertujuan untuk memberikan ruang inklusif bagi semua lapisan masyarakat, sekaligus mendorong keberlanjutan budaya batik dengan pendekatan yang inovatif dan adaptif. Bersama paguyupan Katun Ungu ini sebagai media komunikasi yang menginspirasi dan memberdayakan komunitas lokal dalam melestarikan warisan budaya dan menciptakan ruang yang inklusif serta memberdayakan bagi semua kalangan masyarakat terutama generasi muda saat ini, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran. Dalam festival kain tradisional batik ini berbagai kegiatan seperti workshop membatik, pameran jembreng kain, praktik berbusana batik, dan juga pameran hasil karya dari Katun Ungu itu sendiri. Dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan untuk memperkenalkan dan mempromosikan batik, festival batik Katun Ungu ini berhasil menginspirasi dan memberdayakan masyarakat untuk terus menghargai dan melestarikan warisan budaya batik.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Dewi, P. N. (2023). Peran Usaha Kerajinan Batik Tulis Shiha Ali Tulang Bawang-Lampung Dalam Menggali Potensi Ekonomi Penyandang Disabilitas (Doctoral dissertation, IAIN Metro).
Galeri Nasional Indonesia, G. N. I. (2018). Pameran seni rupa Festival Bebas Batas: pokok di ambang batas.
Kokkinos, C.D. (2016). Technology and Critical Cultural Understanding. Open Journal of Philosophy, 6(2), 184-193. https://doi.org/10.4236/ojpp.2016.62017.
Kompasiana. (2024). KOMUKINO Fest 2024 Bersama Kain Batik Tradisional Katun Ungu.
Kompasiana. (2024). Komunitas Batik Berkolaborasi dalam Pre-Event 10th Festival Komukino.
Mayhand, D.E. (2020). Globalization: Understanding the Impact of Cultural Differences in Global Organizations. Open Journal of
Leadership, 9(1), 34-52. https://doi.org/10.4236/ojl.2020.91003.
Mulyono. (2017). The Problem of Modernity and Identity in Globalization Era. Journal of Maritime Studies and National Integration, 1(2), 106-111.
Puspitasari, D. R. (2019). Strategi Branding Dalam Membangun Brand Sogan Batik Rejodani Di Eblie Stock Indonesia Yogyakarta.
Putri, N. A., & Sabardila, A. (2023). PELESTARIAN BATIK BAYAT SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KECINTAAN BUDAYA DI MASYARAKAT KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN. Journal of Syntax Literate, 8(2).
RABBANI, M. N. (2021). Tinjauan Model Inovasi Pengembangan Produk Pada Batik Gunawan Setiawan.
Sanjaya. F. & Yuwanto. L. (2019). Budaya Berbusana Batik pada Generasi Muda. MEDIAPSI, 5 (2), 88-96. https://doi.org/10.21776/ub.mps.2019.005.02.3.
Sasmita, W., Muzaki, M. N., Safitri, R. N., Rahmawati, R., Arro’uf, R. M., Lensi, L. V., ... & Saputra, A. T. P. (2024). Pengembangan Produk Batik dalam Usaha Menarik Minat Anak Muda Terhadap Produk Khas Kelurahan Dandangan. Archive: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 219-231.
Suminto. R.A. R. (2015). Batik Madura: Menilik Ciri Khas dan Makna Filosofisnya. Corak: Jurnal Seni Kriya, 4(1), 3-10.