BUDAYA POPULER PEKERJA MADURA PERKEBUNAN KOPI GUMITIR KABUPATEN JEMBER TAHUN 1912-1957

Main Article Content

Renzalonica Ghaisani

Abstract

This study discusses the popular culture that developed in the Madurese working community at the Gumitir Coffee Plantation in the period 1912-1957. The purpose of this study was to determine the cultures that are still preserved and brought by workers who have migrated to the Jember area. The method used in this paper includes four stages, namely heuristics (source collection), verification (source criticism), interpretation (interpretation) and historiography (historical writing). The culture that develops among these workers is the Madurese culture brought about because of the impact of the migration of these workers. The opening of plantations and coffee factories in Jember is an opportunity for people from Madura and Java to find new jobs. The Dutch East Indies government mobilized workers from Madura and Java to meet plantation needs. Based on labor migration data, Madura occupies the highest number so that it becomes the majority of workers in the Jember plantation sector. One of the results is that they still preserve their original cultures into the plantation environment which will later fuse with Javanese cultures.


 


Penelitian ini membahas mengenai budaya populer yang berkembang pada masyrakat kalangan pekerja Madura di Perkebunan Kopi Gumitir yakni pada rentang tahun 1912-1957. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui budaya-budaya yang masih dilestarikan dan dibawa oleh para pekerja yang telah melakukan migrasi ke daerah Jember. Metode yang digunakan dalam penulisan ini meliputi empat tahap yaitu heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi (penafsiran) dan historiografi (penulisan sejarah). Budaya yang berkembang di kalangan pekerja ini merupakan budaya Madura yang dibawa karena dampak dari migrasi para pekerja tersebut. Pembukaan perkebunan dan pabrik kopi di Jember merupakan peluang bagi orang-orang dari Madura dan Jawa untuk mencari tempat pekerjaan baru. Pemerintah Hindia Belanda melakukan pengerahan tenaga kerja dari Madura dan Jawa untuk memenuhi kebutuhan perkebunan. Berdasarkan data migrasi pekerja, Madura menduduki angka paling tinggi sehingga menjadi pekerja mayoritas di sektor perkebunan Jember. Salah satu hasilnya adalah dengan mereka masih melestarikan budaya-budaya asli mereka ke lingkungan perkebunan yang nantinya melebur dengan budaya-budaya Jawa.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Ghaisani, R. (2025). BUDAYA POPULER PEKERJA MADURA PERKEBUNAN KOPI GUMITIR KABUPATEN JEMBER TAHUN 1912-1957. Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial, 7(6), 11–20. https://doi.org/10.6578/triwikrama.v7i6.11340
Section
Articles
Author Biography

Renzalonica Ghaisani, Universitas Airlangga

Departemen Ilmu Sejarah, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

References

De Inidsche Mercuur, No.47, 1910.

De Indische Mercuur, Orgaan Gewijd Aan den uitvoerhandel, 1928-1931

De Indische Courant, Uit de Wordingsgeschiedenis, 1934

De Locomotief. 1908. De goemitir tunnel Het nieuws van den daag voor Nederlandsch Indies 3 Maret 1908, Handel en Industrie. Delpher Kranten.

De Locomotief, Weekblad Gewijd Aan de Belangen van Spoor-en tramwegen, jrg 16, No. 43, 1898.

De Telegraaf. 1911. Goederen Markt Koffie. Delpher Kranten.

Het Algemeen Handelsblad. 1940. De Cultuur der Madoereezen. Delpher Kranten.

Het Niews van den dag Voor Nederlandsch Indie, Aanval op een employee, 1923.

Publicaties van het Nederlandsch-Indisch Landbouw-Syndicaat - part 9.2. 1916. Notulen der Vergadering van Eigenaren, Vertegenwoorddigers en Beheerders van Landbouwondernemingen in de Afdeeling Banjoewangi. Soerabaia: Uitgeven Door Het Nederlandsch-Indisch Landbouw Syndicaat.

Allen, G.C, Audrey G, Donnithorne. 2003. Western Enterprise in Indonesia and Malaysia: A Study in Economic Development. Oxon: Routledge Library Edition.

Aprianto, Tri Chandra. 2016. Perjuangan Landform Masyarakat Perkebunan Partisipasi Politik, Klaim, dan Konflik Agraria di Jember. Yogyakarta: STPN Press.

Furnivall. JS. 2009. Hindia Belanda: Studi tentang Ekonomi Majemuk. Fredom Institute.

Izzah, Lafitaful. 2015. Haji Kopi Paradoks Masyarakat Miskin Kawasan Perkebunan Kopi Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Yogyakarta: Percetakan Galang Press.

Jupriono dkk. 2018. Sekilas Wakil Rakyat dan Perkembangan Perkebunan di Jember (Prasejarah s.d 1970). Jember : Sekretariat DPRD Kabupaten Jember.

Kartodirdjo, Sartono dan Djoko Suryo. 1995. Sejarah Perkebunan di Indonesia: Kajian Sosial-Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media.

Nurhajarini. Dwi Ratna. 2018. Sejarah Perkebunan di Indonesia. Klaten: Cempaka Putih.

Purwata,dkk, 2016. Perempuan di Perkebunan Kopi:Berkiprah Demi Peningkatan Ekonomi Keluarga. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.

Unurrofiq F. , Sumarjono, K Swastika, M Na’im dan RA Surya. 2020. Afdeeling Djember : bureaucratic history of Jember during the Dutch colonial era 1883-1928. Artikel IOP Conference Series:Earth and Enviromental Science. Universitas Jember.

Nawiyanto. 2009. Pertumbuhan Penduduk Besuki: Kajian Demografis Historis. Jurnal Humaniora, Vol. 21, No.2.

Sugiyanto, dkk. 2016. Kesenian Tradisional Janger Banyuwangi: Akulturasi Budaya Using, Jawa, dan Bali Tahun 1920-2014. Jurnal Pendidikan dan Humaniora, Vol. 51, No. 1.

Suwondo, Tirto. 1997. Cerita Rakyat Damarwulan Analisis Fungsi Pelaku dan Penyebarannya Menurut Teori Vladimir Propp. Jurnal Widyaparwa, No. 48.

Tricahyono, Danan. 2020. Buruh dalam Sejarah Indonesia: Studi Tentang Akitivitas Buruh Pada Masa Pemerintah Kolonial Belanda Periode 1870-1942. Jurnal Istoria. Vol.16, No.2.

Rahman. Zainur. 2016. Perkembangan Perkebunan Kopi Rakyat Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember Pada Tahun 2004-2014. Skripsi. Ilmu Sejarah, Universitas Jember.