PESAN TOLERANSI DALAM FILM “TENGAH” KARYA PONDOK PESANTREN WALISONGO (TINJAUAN TEORI SEMIOTIKA CHARLES SANDER PIERCE)
Main Article Content
Abstract
Film merupakan sebuah penyampai pesan ynag sangat efektif di era ini karena film kerena masyarakat zaman ini memiliki kecenderungan akan sebuah pesan yang berbentuk visualisasi, dan di dalam film Tengah ini Gus Fahrur Rozy selaku penulis naskah, ingin menyampaikan pesan kepada Masyarakat Indonesia yakni pesan toleransi yang di rangkum dalam adegan adegan film Tengah ini,film Tengah ini pernah di ikut sertakan pada festival Film nasional yang diadakan oleh Kementerian Agama RI, pada tahun 2021 lalu, dan di upload di kanal youtube Jadzab.com yang bertemakan #Modeasiberagama, dan film ini mendapat view tiga ribu viewer, film ini menggambar kan tentang tiga orang pejuang yakni Nawawi, Made, Dan Joseph yang ketiganya memiliki latar belakang agama yang berbeda, tetapi mereka tidak mempermasalahkan soal agama, karena di situasi Indonesia yang saat itu akan di jajah Kembali oleh sekutu jepang yakni Inggris, dan mereka Bersatu untuk merebut Kembali kemerdekaan Indonesia. Tujuan meneliti film ini adalah untuk mengetahui pesan toleransi dalam film Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitiatif deskriptif. Analisis data dalam film ini menggunakan metode analisis semiotika Charles Sander Pierce, dimana analisis penelitian ini menekankan pada pencarian tanda,penanda,dan interpretasi. Hasil yang di peroleh peneliti berkaitan dengan pesan toleransi pada film Tengah karya pondok pesantren walisongo, yang di gambarkan dengan tiga pejuang dengan latar belakang yang agama yang berbeda,tetapi mereka Bersatu dan berjuang untuk membela tanah airnya.Dan di dalam pembahsan skripsi ini peneliti menemukan dua pesan toleransi yang terkandung dalam film Tengah ini yaitu, Pesan toleransi beragama, dan pesan toleransi berbentuk kepedulian antar sesama.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.