ETIK “SEDULUR SIKEP”: BAGAIMANA SUKU SAMIN MELESTARIKAN ALAM TANPA EKSPLOITASI
Main Article Content
Abstract
“Sedulur Sikep” yang dianut oleh Suku Samin merupakan bentuk kearifan lokal yang menekankan keseimbangan antara manusia dan alam. Masyarakat ini memiliki prinsip ngajeni (menghormati), ngopeni (merawat), dan demunung (memahami sifat alam tanpa eksploitasi berlebihan) dalam pengelolaan sumber daya alam, yang tercermin dalam praktik pertanian organik, konservasi hutan, serta perlindungan sumber daya air. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk menganalisis konsep etika Sedulur Sikep dalam konservasi lingkungan, dengan mengumpulkan data dari buku, jurnal ilmiah, serta laporan penelitian yang membahas praktik keberlanjutan komunitas ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip lingkungan yang diterapkan Sedulur Sikep mampu menjaga kelestarian alam tanpa eksploitasi berlebihan. Namun, praktik ini menghadapi berbagai tantangan, seperti modernisasi, tekanan ekonomi, alih fungsi lahan, serta minimnya dukungan kebijakan pemerintah terhadap kearifan lokal. Meskipun demikian, etika Sedulur Sikep memiliki relevansi yang kuat dalam konservasi modern, terutama dalam upaya mengatasi krisis lingkungan global. Prinsip mereka dapat diintegrasikan dalam konsep pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau, khususnya dalam pertanian berbasis agroekologi serta sistem pengelolaan sumber daya alam yang inklusif. Oleh karena itu, integrasi nilai-nilai Sedulur Sikep dalam kebijakan lingkungan modern menjadi langkah strategis untuk memastikan kelestarian ekosistem bagi generasi mendatang.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Amir, A. (2016). POTENSI MODEL ZERO WASTE DENGAN INTEGRASI SAPI PERAH DAN UBI KAYU DI JAWA BARAT. JITP, 5(1)
Aziz, M. (2011). IDENTITAS KAUM SAMIN PASCA KOLONIA PERGULATAN NEGARA, AGAMA, DAN ADAT DALAM PRO-KONTRA PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN DI SUKOLILO, PATI, JAWA TENGAH. Jurnal Kawistara, 2(3).
https://doi.org/10.22146/kawistara.3937
Danugroho, A. (2020). Eksistensi Tradisi Masyarakat Samin Kabupaten Bojonegoro di Era Modern. SINDANG Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Kajian Sejarah, 2(1), 1–7. https://doi.org/10.31540/sindang.v2i1.289
Handitya, B., & Sacipto, N. R. jumari(2023). Spirit Urbanisasi Masyarakat Samin Modern dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan. Rampai Jurnal Hukum (RJH), 2(1), 60–70. https://doi.org/10.35473/rjh.v2i1.2260
Hikmawati, H. (2020). Sedulur Sikep Samin: antara Pandangan dan Sistem Pengetahuan. Jurnal Intelektual Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman, 10(3), 287–299. https://doi.org/10.33367/ji.v10i3.1380
Huda, K., & Wibowo, A. M. (2013). Interaksi sosial Suku Samin dengan masyarakat sekitar (Studi di Dusun Jepang Desa Margomulyo Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro tahun 1990-2012). AGASTYA JURNAL SEJARAH DAN
PEMBELAJARANNYA, 3(01). https://doi.org/10.25273/ajsp.v3i01.907
Jumari, Setiadi, D., Purwanto, Y., & Gurhardja, E. (2016). PENGETAHUAN LOKAL MASYARAKAT SAMIN TENTANG KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN DAN
PENGELOLAANYA. Media Konservasi, 17(2). https://journal.ipb.ac.id/index.php/konservasi/article/download/12873/9760
Kristiantoro, S. (2023). Tindakan Sosial dan Perilaku Kolektif Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) terhadap Pemeliharaan Lingkungan. SAMI: Jurnal Sosiologi Agama dan Teologi Indonesia, 1(2), 113-140.
Melo, H.R., Moko, F., Saleh, E.S. (2024) Tantangan Pembangunan Sumberdaya Alam di Indonesia: Dampak Lingkungan dan Ekonomi dalam Pencapaian Keberlanjutan. Jurnal Penelitian Geografi, 3(2). https://doi.org/10.37905/geojpg.v3i2.29544
Munawaroh, S., Ariani, C., & Suwarno, S. (2015). Etnografi masyarakat samin di Bojonegoro: potret masyarakat Samin dalam memaknai hidup. In Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Yogyakarta eBooks. http://library.fis.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=6694
Muthmainnah, L., Mustansyir, R., & Tjahyadi, S. (2020). KAPITALISME, KRISIS EKOLOGI, DAN KEADILAN INTER-GENERASI : Analisis Kritis atas Problem Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia. MOZAIK HUMANIORA, 20(1), 57. https://doi.org/10.20473/mozaik.v20i1.15754
Paradina, O. (2016). EKSISTENSI HAK ULAYAT ATAS TANAH MASYARAKAT ADAT SAMIN DALAM KAWASAN HUTAN DI WILAYAH HUKUM KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (KPH) PADANGAN BOJONEGORO JAWA TIMUR. Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, 119199. http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/2091
Septanti, K. S., & Saptana, N. (2020). Potensi Pemanfaatan Kearifan Lokal untuk Menahan Konversi Lahan Sawah ke Nonsawah. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 37(1), 59. https://doi.org/10.21082/fae.v37n1.2019.59-75
Washington, W., Taylor, B., Kopnina, H., Cryer, P., & Piccolo, J. (2017). Why ecocentrism is the key pathway to sustainability. The Ecological Citizen, 1(1), 35–41. https://scholarlypublications.universiteitleiden.nl/access/item%3A2901740/view