DAMPAK EFISIENSI ANGGARAN KESEHATAN TERHADAP MASYARAKAT MISKIN KOTA
Main Article Content
Abstract
Masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan adalah kelompok orang yang tinggal di lingkungan kota namun mengalami keterbatasan dalam akses terhadap ekonomi, pendidikan, layanan kesehatan, perumahan, dan kebutuhan dasar lainnya. Mereka biasanya tidak mempunyai pendapatan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup yang minimum. Efisiensi anggaran merupakan situasi di mana pengeluaran dana (anggaran) dilakukan dengan baik, tepat dan sesuai sasaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dengan hasil (output) yang optimal menggunakan sumber daya (input) seefisien mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa anggaran tidak sekadar dibelanjakan, melainkan dikelola dengan bijak agar manfaatnya maksimal. Namun, dalam pelaksanaan efisiensi anggaran ini, akan muncul fenomena baru terkait dengan dinamika kesehatan masyarakat. Pemotongan anggaran untuk sektor kesehatan, khususnya di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), adalah pengurangan dana yang tercantum dalam APBN 2025. Penurunan ini berjumlah Rp 19,6 triliun dari total anggaran sebesar Rp 105,6 triliun. Tujuannya adalah untuk menciptakan efisiensi anggaran dan mengalihkan dana tersebut, tetapi dampaknya menimbulkan kekhawatiran tentang kualitas layanan kesehatan, terutama untuk program-program prioritas dan ketersediaan obat-obatan. Dampak yang Mungkin Terjadi pada Layanan Kesehatan. Pengurangan anggaran dapat memengaruhi berbagai aspek dalam layanan kesehatan, termasuk program-program yang menjadi prioritas dan ketersediaan obat. Efisiensi dan Relokasi memiliki tujuan dari pengurangan anggaran ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan mengalihkan dana ke sektor-sektor yang lebih penting
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Afianda, Z. (2019). "The Analysis of Health Operational Assistance (BOK) Implementation Aimed at Enhancing Maternal and Child Health (KIA) at the Samalanga Community Health Center, Samalanga Subdistrict, Bireuen Regency in 2018. " Institut Kesehatan Helvetia.
Ainy (2017). "The Role of Community Health Centers in Health Sector Budgeting. " Journal of Public Health Sciences.
Ali, H. (2014). "Analysis of Delays in Financial Reporting Submission within the Financial Department of Kulon Progo Regency. " Faculty of Economics, Malang, Mercu Buana University Yogyakarta.
ARSITA, N. (2019). "Implementation of the Indonesian Healthy Program with a Family Approach (PIS-PK) as an Effort in Health Development. " Study in Gadingrejo District.
Ayunytyah Eka Wardani, D. D. , Syamsiar S. Russeng, Indar Indar, Sukri Sukri, Muhammad Asdar (2020). "Implementation of the Chronic Disease Management Program in Tajuncu Health Center, Soppeng Regency. " International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding 7(6): 11.
Balgis, B., et al. "ANALYSIS OF THE HEALTH OPERATIONAL ASSISTANCE FUND BUDGET IMPLEMENTATION PROCESS AT THE HEALTH DEPARTMENT OF BUOL REGENCY. " Catalogus 6(3): 20-29.
Choiriyah (2010). "Factors Affecting Inaccuracy in Financial Reporting: A Case Study of BKM Bunul Bejo, Malang City in 2010. " Journal of Investment 11.
Dasmar, D. and N. Jafar (2013). "Evaluation Study of the Health Operational Assistance Program in Luwu Regency. " JAKK 2(1): 1-7.
Diatmika, I. G. P. A. (2017). "Disclosure of Financial Reporting Through Websites and Influencing Factors. " Medika Health 4 (Public Health).
Jayawijaya Health Department (2019). Financial Report of BOK at Health Centers Work Area of Jayawijaya Regency.
Fadilla, R. (2019). EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION OF HEALTH OPERATIONAL ASSISTANCE (BOK) POLICIES AT THE PAYAKUMBUH CITY HEALTH CENTER IN 2018, Andalas University.