INTIMATE FRIENDSHIP ANTARA ORANG TUA DAN ANAK DALAM MENCEGAH KECENDERUNGAN BUNUH DIRI
Main Article Content
Abstract
Perilaku menutup diri yang dilakukan seseorang ketika menghadapi persoalan hidup yang bertubi-tubi dan diluar ambang batas penerimaannya dapat menimbulkan kecenderungan untuk melakukan tindakan bunuh diri, dalam hal ini diperlukan self disclosure (keterbukaan diri) yang baik antara orang tua dan anak untuk menimbulkan intimate friendship sehingga kecenderungan bunuh diri tersebut dapat diatasi. Untuk itu penelitian ini bertujuan mencari strategi dan menganalisis intimate friendship yang baik antara orang tua dan anak dengan menggunakan teori penetrasi sosial. Penelitian ini dilakukan dengan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif, metode fenomenologi, dan teknik pengambilan data utama melalui wawancara mendalam. Temuan penelitian yang didapatkan di lapangan menggambarkan bahwa intimate friendship antara orang tua dan anak memberikan peran dalam proses penyembuhan mental anak, pola komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak juga memengaruhi dalam pembentukkan intimate friendship, terdapat faktor-faktor yang mendukung keberhasilan intimate friendship antara orang tua dan anak, terdapat strategi mencegah kecenderungan bunuh diri pada anak melalui intimate friendship. Melalui intimate friendship ditemukan bahwa dengan komunikasi interpersonal yang tidak menghakimi, empatik, dan mendalam orang tua dapat menciptakan intimate friendship sehingga dapat menimbulkan keterbukaan dan membantu anak dalam mengatasi tantangan kesehatan mental sehingga meminimalisir stigma terkait dengan masalah kesehatan mental, dan memungkinkan deteksi dini terhadap perubahan perilaku yang mungkin terkait dengan risiko bunuh diri.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.