MENGHIDUPKAN SENI DALAM SECANGKIR KOPI MELALUI LATTE ART: STUDI PADA COFFEE SHOP DI BGS CANGGU
Main Article Content
Abstract
Kopi selalu identic dengan rasa. Namun beberapa tahun terakhir, latte art telah menjadi fenomena yang populer di kalangan pecinta kopi, termasuk di Bali, khususnya di wilayah Canggu. Latte art merupakan teknik menggambar di permukaan espresso dengan menuangkan susu kukus untuk menciptakan pola atau desain yang estetis. Penelitian ini bertujuan untuk memahami produksi latte art di coffee shop BGS Canggu dan alasan konsumen tertarik terhadap fenomena ini. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mengungkap permasalahan ini, dengan teori Need For Achievement sebagai kerangka kerja yang mengkaji keterkaitan antara barista dan konsumen dalam pembuatan dan penikmatan latte art. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses produksi latte art melibatkan empat tahapan, yaitu persiapan alat, pemilihan bahan, langkah-langkah pembuatan, dan penyajian. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketertarikan konsumen terhadap latte art meliputi rasa kopi, desain gambar, harga, pelayanan, dan suasana di BGS Canggu. Latte art bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga mencerminkan keterampilan tinggi dari barista dan menjadi medium ekspresi seni rupa yang dinikmati melalui mata dan indra pengecap. Dengan demikian, menghidupkan seni dalam secangkir kopi melalui latte art tidak hanya menjadi inovasi dalam industri kopi, tetapi juga mengaktifkan kembali nilai seni dalam budaya minum kopi.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.