PENERAPAN KOMUNIKASI AKOMODASI DALAM MEMBINA HUBUNGAN INTERPERSONAL DARI BERBAGAI BUDAYA PADA MAHASISWA
Main Article Content
Abstract
Indonesia menempati urutan kedua setelah Papua Nugini, sebagai negara dengan bahasa daerah terbanyak di dunia dengan jumlah 715 bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana mahasiswa menghadapi benturan budaya menggunakan komunikasi akomodatif sebagai strategi mereka dalam berkomunikasi dengan mahasiswa lainnya yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Studi ini menginvestigasi perubahan pola komunikasi mahasiswa pendatang di lingkungan perguruan tinggi. Berfokus pada program Ilmu Komunikasi di Universitas Kristen Indonesia (UKI), penelitian ini mengungkap tantangan adaptasi dan strategi penyesuaian dalam komunikasi lintas budaya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode fenomenologi, penelitian ini melibatkan wawancara mendalam dengan empat mahasiswa pendatang dari daerah di luar Jakarta. Hasil penelitian menyoroti fenomena gegar budaya atau culture shock yang dialami mahasiswa baru ketika berinteraksi dengan budaya yang berbeda. Faktor-faktor seperti perbedaan bahasa, nilai-nilai, dan pola perilaku budaya menjadi tantangan utama dalam adaptasi. Namun, mahasiswa pendatang menunjukkan strategi adaptasi yang efektif, termasuk konvergensi dan divergensi dalam pola komunikasi. Strategi konvergensi melibatkan penyesuaian gaya komunikasi terhadap lawan bicara, sementara divergensi menonjolkan kekhasan budaya. Interaksi antarbudaya ini juga dipengaruhi oleh hubungan interpersonal, di mana kesadaran terhadap perbedaan budaya memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman dan adaptasi dalam komunikasi lintas budaya untuk membangun hubungan yang efektif dalam lingkungan yang multikultural.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.