PANDANGAN ELIT MASYARAKAT DESA CICALENGKA TERHADAP ISU POLITIK IDENTITAS DALAM KAMPANYE PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2019
Main Article Content
Abstract
Politik Identitas merupakan alat politik yang dimanfaatkan oleh kelompok kelompok tertentu untuk kepentinganya sendiri dengan memanfaatkan isu etnis, suku, budaya atau agama untuk menunjang eksistensi kekuatan politik dalam pemilu. Politik identitas berbahaya karena mengabaikan heterogenitas sehingga dapat menimbulkan jurang pemisah antar masyarakat. Politik identitas dalam pemilihan Presiden di Indonesia pertama kali mencuat pada pemilu 2014 dan kembali muncul pada tahu 2019. Penggunaan politik identitas pada pemilihan Presiden 2019 diawali dengan dilakukannya Ijtima Ulama dalam menentukan calon Wakil Presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto, selain itu politik identitas pemilihan Presiden 2019 juga dibarengi dengan isu-isu berita bohong (hoax) dan juga ujaran kebencian seperti isu PKI, kriminalisasi ulama, isu tenaga kerja asing terutama dari Tiongkok dan lain lain yang dibingkai dan disebarkan melalui berbagai media online dan juga media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan elit masyarakat desa Cicalengka serta mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi pandangan elit masyarakat desa Cicalengka pada isu politik identitas dalam kampanye pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan 11 orang informan yang terdiri dari 3 orang tokoh masyarakat, 3 orang tokoh agama, 2 orang tokoh Pendidikan dan 3 orang aparatur pemerintahan Desa Cicalengka. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tokoh masyarakat dan tokoh agama Desa Cicalengka memberikan pandangan bahwa politik identitas sah sah saja digunakan namun tidak ditujukan untuk menyudutkan seseorang karena dapat menimbulkan perpecahan. Sedangkan tokoh pendidikan dan aparatur pemerintahan Desa Cicalengka menyatakan bahwa politik identitas tidak boleh digunakan karena rentan menimbulkan konflik SARA. Adapun pandangan elit masyarakat desa cicalengka tersebut dipengaruhi oleh faktor internal yaitu pengalaman dan faktor eksternal yaitu pengetahuan.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.